Jokowi Ingatkan Parpol Jangan Sembrono Usung Capres, Anthony Budiawan: Tidak Menghormati Kedaulatan Partai
Managing Director PEPS (Political Economy and Policy Studies), Anthony Budiawan turut berkomentar soal pernyataan Presiden Joko Widodo yang mengingatkan parpol untuk tidak sembrono dalam mengusung capres.
Dia mencoba membayangkan jika Presiden Amerika Serikat Joe Biden yang menyampaikan hal itu ke partai Republikan.
Hal itu kata dia bisa membuat skandal politik besar karena dinilai mencampuri urusan internal partai lain.
Kenyataannya, partai-partai di Indonesia justru terkesan merasa takut.
“Bayangkan kalau Joe Biden bicara kepada partai Republican ‘Jangan sembrono tentukan capres’, pasti menjadi skandal politik besar, karena dianggap campuri urusan internal partai lain. Tapi di sini malah partai-partai pada mengkeret, tanda tidak berdaulat?” ucapnya dalam keterangannya, Minggu malam, (23/10/2022).
Menurutnya, kata sembrono yang diucapkan Jokowi bisa memiliki arti lain. Dan itu menunjukkan kedaulatan partai dan demokrasi tidak dihormati.
“Kalau partai sembrono tentukan capres, itu urusan mereka, ujung-ujungnya pasti kalah. Dan tidak ada partai yg mau kalah. Jangan-jangan, "sembrono’ mempunyai arti lain, calon yang tidak diinginkan? Komentar seperti itu menunjukkan tidak menghormati kedaulatan partai dan demokrasi,” tandasnya.
Sebelumnya, Jokowi mengatakan, Golkar sebagai partai yang sudah matang, punya pengalaman malang melintang sudah 58 tahun.
Ini pengalaman yang sangat panjang, banyak makan asam garam dan perpolitikan Indonesia. Oleh karenanya menurut Jokowi, Golkar tak akan sembrono mendeklarasikan Calon Presiden dan Wakil Presiden 2024.
“Oleh sebab itu, saya yakin, saya yakin, Golkar akan dengan cermat, akan dengan teliti, akan dengan hati-hati, tidak sembrono dalam mendeklarasikan calon presiden dan wakil presiden 2024,” ucap Jokowi, di acara HUT ke-58 Golkar digelar di Hall C, Jiexpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (21/10/2022) kemarin.
“Meskipun tadi saya lihat sudah teriak semua Pak Airlangga Hartarto dan saya juga meyakini bahwa yang akan dipilih oleh Partai Golkar capres maupun cawapres ini adalah tokoh tokoh yang benar. Silakan terjemahkan sendiri,” tambahnya.
Karena itu, ia ibaratkan presiden seperti pilot yang memiliki banyak penumpang yakni rakyat Indonesia.
“Dan pilpres itu memilih pilot dan co-pilot. Ini yang tidak mudah sekarang ini. Jadi saya buka-buka di Nas Daily tentang pemilihan pilot. Ada perusahaan airlines ingin memilih pilot, ada dua calon. Pilot yang pertama itu ngomong agar dia bisa terpilih, dia mengatakan saya akan patuhi hukum penerbangan internasional dan saya akan terbang di ketinggian 30.000 kaki, ini pilot pertama. Pilot kedua mengatakan semua calon penumpang akan saya dudukan di kelas bisnis semuanya dan seluruh penumpang akan saya berikan diskon tiketnya. Bapak ibu akan tertarik yang mana?,” tanya Jokowi.
Menurut, Mantan Gubernur DKI Jakarta ini, rata-rata pasti akan tertarik yang nomor dua, karena semuanya disiapin kelas bisnis dan semua diberikan diskon tiket gratis.
“Yang milih nomer 2 itu hati-hati, karena pasti ini karena emosional dan kurang informasi dan seberulnya tawarannya tidak masuk akal. Sudah diberi kelas bisnis semuanya, kemudian tiketnya didiskon. Menarik sekali tapi tidak masuk akal,” tambahnya.
Yang ingin disimpulkan dari pemilihan pilot ini kata Jokowi, jangan sembarangan menentukan calon pilot dan co-pilot yang akan dipilih oleh rakyat. Juga jangan sembarangan memilih calon presiden dan wakil presiden.
“Tapi juga saya titip pesan, jangan terlalu lama-lama. Saya denger denger dan saya melihat tiap hari itu Pak Airlangga Hartarto itu rangkulan terus dengan Pak Mardiono dari PPP dan Pak Zulkifli Hasan dari PAN. Jangan hanya rangkul-rangkulan terus, tapi saya meyakini sebentar lagi pasti akan segera menentukan, kita tunggu saja,” imbuh Mantan Wali Kota Surakarta ini.
Sumber: fajar
Foto: Managing Director Political Economy and Policy Studies (PEPS), Anthony Budiawan/Net
Jokowi Ingatkan Parpol Jangan Sembrono Usung Capres, Anthony Budiawan: Tidak Menghormati Kedaulatan Partai
Reviewed by Oposisi Cerdas
on
Rating:
Tidak ada komentar