Breaking News

Jokowi Tegaskan Kereta Cepat Jakarta-Bandung Bukan Bantuan Tiongkok


Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan bahwa proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) bukan bantuan dari pemerintah Tiongkok. Melainkan kerja sama antara pemerintah Indonesia dan negara Tirai Bambu yang di dalamnya ada investasi.

“Ini bukan bantuan. Ini adalah kerja sama antara Indonesia dan Tiongkok. Ada investasi di sini. Jadi, bukan bantuan,” kata Jokowi dalam keterangan tertulis, dikutip Minggu (16/10).

Sementara itu, soal rencana peninjauan kereta cepat oleh Presiden Tiongkok Xi Jinping, Jokowi mengatakan, sejauh ini rencana itu masih dibicarakan. “Dengan Presiden Xi Jinping masih dibicarakan. Belum final,” ujar Jokowi.

Saat meninjau proyek kereta cepat Jakarta-Bandung, Kabupaten Bandung, pada Kamis (13/10). Jokowi juga membeberkan bahwa kereta cepat ini merupakan yang pertama di kawasan ASEAN.

Menurutnya, ASEAN telah memiliki gagasan besar terkait konektivitas antarnegara di kawasan ini. Dengan begitu, kereta cepat juga akan mendukung pertumbuhan daya saing ASEAN.

“Saya berharap kereta cepat ini dapat mendukung konektivitas antarnegara ke depannya, baik melalui pelabuhan, bandara, maupun kereta cepat lainnya,” bebernya.

Dia juga optimistis kereta cepat ini juga akan turut mendorong penguatan daya saing dalam negeri. “Akan ada titik-titik pertumbuhan ekonomi baru, di Jakarta ada, di Bandung ada, di Kabupaten Bandung juga terjadi.”

Ia mengungkapkan, progres proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung telah mencapai 88,8 persen. Jokowi menargetkan kereta cepat ini akan mulai beroperasi pada Juni 2023 mendatang.

Diberitakan sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, Kereta Cepat Jakarta-Bandung ini akan membentang dari Stasiun Halim di Jakarta, Karawang, Padalarang, dan Depo Tegalluar. Nantinya, Stasiun Padalarang akan menjadi stasiun perjumpaan antara kereta cepat dengan kereta feeder KCJB yang akan menuju Stasiun Bandung.

“Kami targetkan perjalanan kereta cepat dari Jakarta ke Bandung akan menempuh waktu 52 menit. Dari Jakarta ke Padalarang 30 menit dan dari Padalarang ke Bandung (menggunakan kereta feeder) 22 menit,” ucap Budi Karya.

Sementara itu, Presiden Jokowi dan Presiden Tiongkok Xi Jinping diagendakan akan meninjau proyek KCJB dengan menaiki kereta inspeksi pada saat berlangsungnya KTT G20 di Bali, 15-16 November 2022.

Sumber: jawapos
Foto: Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat meninjau progres pembangunan proyek KCJB dalam kunjungan kerjanya ke Provinsi Jawa Barat, pada Kamis (13/10). (Setpres)
Jokowi Tegaskan Kereta Cepat Jakarta-Bandung Bukan Bantuan Tiongkok Jokowi Tegaskan Kereta Cepat Jakarta-Bandung Bukan Bantuan Tiongkok Reviewed by Oposisi Cerdas on Rating: 5

Tidak ada komentar