NU Dibajak untuk Membenci Habaib?
Aktivis 98 Faizal Assegaf menyindir pernyataan Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf tentang habaib di Indonesia.
"Pernyataan Yahya Staquf, bahwa habaib adalah pengungsi di Indonesia, tidak sebatas kebodohan," ujar Faizal dikutip dari unggahan twitternya, @faizalassegaf (23/10/2022).
Lanjut Faizal menuturkan, deklarasi kebencian tersebut mendelegitimasi sejarah peran penyebaran Islam oleh kalangan habaib, yang diketahui berakar di seluruh Indonesia.
"Tafsir pengungsi, artinya kapan saja bisa diusir," beber Faizal.
Faizal menambahkan, tidak hanya Staquf yang terkenal mesra dengan Zionis Yahudi. Namun juga, beberapa ultra loyalis NU berhaluan liberalis, lebih agresif menuding habaib imigran Yaman.
"Perpaduan suara kebencian mereka, bagian dari perjalanan panjang perdebatan seputar sejarah dan sosiologis Islam di nusantara," tandasnya.
Namun, menurut Faizal. Staquf gagal merekonstruksi tudingan 'penggungsi' yang dialamatkan pada habaib. Kata dia, Potongan-potongan sejarah yang disodorkan tidak berbasis data. Sehingga tidak dikonfirmasi secara utuh dan valid.
"Hanya kebencian. Tentu, pertunjukan kebodohan tersebut akibat dari terjebak pada watak politik destrukif," lanjutnya.
Faizal beranggapan, wajar bila memicu reaksi kalangan habaib di berbagai daerah. Menyoroti fenomena kebencian pada habaib yang disponsori Ketum PBNU.
"Ormas yang dulu ngebeng pada pemikiran cemerlang dan pengaruh para tokoh habaib, kini dibajak untuk membenci habaib. Itu hak anda, tapi ada konsekuensinya," pungkasnya.
Sumber: fajar
Foto: Aktivis 98 Faizal Assegaf/Net
NU Dibajak untuk Membenci Habaib?
Reviewed by Oposisi Cerdas
on
Rating:
Tidak ada komentar