Teddy Minahasa Bikin Pengakuan, Bongkar Sosok Linda Bos Diskotek di Jakarta

Baca Juga

Teddy Minahasa membikin pengakuan terkait kasus narkoba yang menimpanya.

Melansir Tribunnews, Teddy Minahasa membongkar sosok Linda sang bos diskotek di Jakarta.

Teddy mengatakan Linda alias Anita sempat menipunya tentang penyelundupan narkoba di Laut Cina dan Selat Malaka.

Dalam rilis yang diterima Tribunnews tersebut, Teddy Minahasa mengakui rugi hingga Rp 20 miliar usai ditipu Linda pada 23 Juli 2022 lalu.

Uang pribadi Teddy Minahasa itu dipakainya untuk melakukan operasi penangkapan penyelundupan narkoba jalur laut sebanyak 2 ton.

Alih-alih berhasil, operasi penangkapan tersebut berujung nihil, dan membuat Teddy Minahasa menyimpan dendam kepada Linda.

Usai kejadian itu, Linda kembali mengubungi Teddy Minahasa untuk meminta biaya operasional ke Brunei Darussalam.

Linda berniat menjual pusaka kepada Sultan di Brunei, namun Teddy justri memberikan tawaran untuk berkenalan dengan Kapolres Bukittinggi.

"Namun saya tidak berikan dan saya tawarkan untuk berkenalan dengan Kapolres Kota Bukittinggi karena yang bersangkutan ada barang sitaan narkoba," ungkap Teddy dilansir Warta Kota dari Tribunnews, Selasa (18/10/2022).

Teddy mengklaim, tujuan perkenalan tersebut agar Kapolres Bukittingi menangkap Linda, karena telah menipunya soal operasi narkoba di Laut Cina Selatan.

 Baca juga: Irjen Teddy Minahasa: Saya Bersumpah di Hadapan Tuhan Tidak Pernah Konsumsi Apalagi Pengedar Narkoba

"Sesungguhnya, niatan saya adalah untuk melakukan penangkapan terhadap Linda yang akan dilakukan oleh Kapolres Kota Bukittinggi," kata Teddy Minahasa.

"Dengan tujuan Anita alias Linda masuk penjara dan terbalaskan kekecewaan saya saat dibohongi selama operasi penangkapan di Laut China Selatan dan Selat Malaka."

"Kedua, Kapolres Kota Bukittinggi mendapatkan reward dari pimpinan karena berhasil menangkap langsung Anita alias Linda," jelas Teddy.

Namun, pria yang sempat ditunjuk menjadi Kapolda Jawa Timur itu tidak menyangka skenarionya berantakan.

Implementasi dari teknik delivery control maupun under cover oleh Kapolres Bukittinggi tidak dilakukan secara prosedural.

Hal itu yang menurutnya menjadi alasan dirinya disebut terlibat dalam peredaran narkoba, karena memperkenalkan Anita dan Kapolres Bukittinggi.

"Di sinilah saya disebut terlibat telah memperkenalkan Anita alias Linda kepada Kapolres Kota Bukittinggi untuk transaksi narkoba," ungkap Teddy.

"Padahal saya tidak pernah tahu yang sesungguhnya atas wujud dari narkoba yang disisihkan tersebut, tidak pernah melihat barangnya, tidak tahu jumlahnya, dan tidak tahu disimpan di mana," lanjut klaim Teddy Minahasa.

"Sehingga saya juga tidak yakin bahwa Kapolres Kota Bukittinggi benar-benar telah menyisihkan sebagian dari barang bukti narkoba tersebut atau tidak," pungkasnya.

 Baca juga: Henry Yosodiningrat Yakin Irjen Teddy Minahasa Tidak Terlibat Peredaran Narkoba

Seperti diketahui, Irjen Teddy Minahasa menjadi tersangka kasus peredaran narkoba bersama Linda.

Selain Teddy dan Linda, masih ada sembilan tersangka lainnya yang terlibat dalam kasus tersebut.

Sumber: tribunnews

Foto: Kolase Teddy Minahasa dan Linda/Net