Breaking News

Anies, dan Pola Demokrasi di Indonesia


ANIES Rasyid Baswedan merupakan tokoh politisi independen yang belum berafiliasi dengan partai politik manapun. Namun, ia dua kali dalam perhelatan elektoral terbesar di DKI Jakarta dan Indonesia diusung oleh partai sebagai calon.

Pada Pilkada DKI Jakarta 2017, Anies diusung oleh Gerindra dan PKS. Jumlah kursi partai pengusungnya di parlemen sebanyak 26 kursi dari 106 kursi DPRD DKI Jakarta pada periode 2014-2019.

Sementara itu, pada Pilpres 2024, Anies sudah dideklarasikan oleh Partai NasDem. Sedangkan, Partai Demokrat dan PKS sedang merajut Koalisi Perubahan bersama partai besutan Surya Paloh. Jumlah kursinya total 163 kursi dari 575 kursi DPR RI periode 2019-2024.

Kendati proses kandidasi calon presiden dan kepala daerah merupakan wewenang dari partai politik, beberapa partai di atas mengusung Anies lantaran ia punya popularitas, akseptabilitas dan elektabilitas yang tinggi dibandingkan dengan kader atau para pimpinan partai yang bersangkutan.

Anies dikehendaki oleh publik untuk mencalonkan diri. Hal itu tercermin dari hasil berbagai survey dan poling di media sosial yang menobatkan sebagai salah satu calon kuat. Terkadang berada pada urutan ketiga dan ada juga yang memenangkan menjadi peringkat teratas dari jejak pendapat nitizen.

Weton Kelahiran

Sebagai kandidat potensial presiden, Anies menjadi sasaran bully dari yang tak menyukainya. Mereka adalah yang terancam kekuasaannya diambil-alih oleh tokoh keturunan Arab Hadramaut ini. Padahal, ia penduduk asli Indonesia yang lahir di Kuningan Jawa Barat, pada Rabu Kliwon, 7 Mei 1969.

Dalam Primbon Jawa, hari kelahiran Anies itu  bernaptu 15. Ini terdiri dari naptu hari Rabu 7, dan naptu pasaran Kliwon 8. Jumlah naptu ini tergolong Weton tinggi di atas 10.

Orang yang lahir di Rabu Kliwon diyakini memiliki sifat Lakuning Srengenge atau layak perilaku Matahari. Memang sifat ini terlihat dari Anies yang berperan laksana Matahari yang menerangi orang lain di sekitarnya.

Biasanya orang yang lahir pada Rabu Kliwon menjadi pemikir sejati dan berjiwa lembut. Orangnya punya pesona pribadi yang menarik perhatian banyak orang.

Selain itu, pada umumnya, orang yang lahir di Rabu Kliwon punya kompetensi bahasa yang alami, serta sensitif terhadap psikologi orang lain.

Nampaknya, ciri umum di atas, tergambar dalam pribadi Anies yang merupakan cendekiawan muslim kenamaan dan masuk 100 tokoh muda yang berpengaruh di dunia. Ia seorang orator ulung yang menyihir otak dan hati para pengikutnya sebagai pemimpin besar Indonesia.

Silsilah Keluarga

Anies adalah generasi ke-5 Baswedan yang berasal dari Yaman. Leluhurnya masuk ke Indonesia pada abad ke-18. Kakek buyutnya seorang pendakwah Islam yang bernama Syeikh Umar Baswedan. Ia berjasa ikut  berdakwah mengislamkan Pulau Jawa.

Umar Baswedan menikah dengan Noor Bin Salim asal Surabaya. Dari pernikahan kakek nenek buyut Anies ini lahirlah Awad Baswedan. Awad menikah dengan Aliya Binti Abdullah Bin Ahmad Djarhum yang melahirkan Abdurrahman Baswedan atau dikenal AR Baswedan. Seorang jurnalis, diplomat, anggota BPUPKI, Wakil Menteri Penerangan dan pahlawan nasional era Soekarno.

Tak diragukan lagi, Anies adalah cucu pahlawan nasional yang dinilai berjasa dalam mewujudkan kemerdekaan Indonesia. Anies sendiri putra dari Rasyid Baswedan dan Aliya Rasyid. Sebuah keluarga terpelajar Baswedan yang berprofesi sebagai staf pengajar di UII dan UNY. Mahfudz MD mengakui bahwa bapak ibu Anies adalah seniornya di kampus Yogyakarta.

Arti Sebuah Nama

Sebagaimana namanya Anies yang berasal dari kata "Naas" dalam Bahasa Arab yang berarti teman atau ramah. Prof Dr KH Said Aqiel Siradj memaknai kata Anies dengan orang yang harmonis dengan Tuhan dan sesama manusia.

Bapak ibu Anies tentu memberi nama ini dikandung maksud agar sang penyandang nama menjadi teman yang ramah dan harmonis dengan Tuhan dan sesama manusia.

Rupanya, harapan keluarga Baswedan terhadap Anies terwujud. Anak tertua pasangan Rasyid-Aliya ini menjelma menjadi sosok pribadi santun, serta ucapan, sikap dan tindakannya selalu menjungjung tinggi harmoni sosial.

Dalam memimpin Universitas Paramadina, Kemendikbud dan Propinsi DKI Jakarta, nyaris tak ada kebijakan kontoversial yang memicu konflik sosial. Kepemimpinan Anies dikenal sejuk dan teduh, sehingga relasi kuasa dan sosial dalam birokrasi berdasarkan nilai-nilai persahabatan.

Anies merupakan pribadi yang pintar bergaul. Lingkungan pergaulannya sangat luas di dalam maupun di luar negeri. Ini ditunjang oleh hobi berorganisasinya sejak masih kecil sampai sekarang. Dan, ia selalu terlihat menonjol dengan bakat kepemimpinanannya. Ia selalu menjadi pemimpin di komunitas yang digelutinya.

Talenta Kepemimpinan

Dalam perspektif teori kepemimpinan, Anies secara genetik membawa bakat kepempinanan dari keluarga besarnya. Selain, ia secara sosial ditempa di lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat yang menjadi lahan subur bagi tumbuh kembangnya kemampuan kepemimpinannya.

Kombinasi antara faktor genetik dan sosial inilah yang telah mendorong Anies sukses mengemban tugas kepemimpinan sejak masih di sekolah, di kampus, sampai di masyarakat luas. Ia tercatat pernah menjadi Ketua OSIS seluruh Indonesia pada 1985, Ketua Senat UGM pada 1992, Rektor Universitas Paramadina pada 2007-2014, Gubernur DKI Jakarta pada 2017-2022.

Menariknya, di setiap episode perjalanan kepemimpinannya, Anies selalu menorehkan prestasi dan rekam jejak yang baik. Sehingga, publik banyak mendorongnya untuk maju menjadi calon presiden 2024.

Dorongan maju dari publik, panggilan sejarah Indonesia, serta deklarasi dukungan dari partai politik, dipandang oleh Anies sebagai amanah untuk membayar janji kemerdekaan para pendiri bangsa. Ia menyadari benar. Proses pencalonan presiden adalah jalan terjal yang bisa menghantarkan pada puncak baru, baik dalam sejarah hidupnya maupun sejarah Republik Indonesia.

OLEH: MOCH EKSAN
Penulis adalah Pendiri Eksan Institute

Sumber: rmol
Foto: Bacapres Partai Nasdem, Anies Baswedan/RMOL

Disclaimer: Rubrik Kolom adalah media masyarakat dalam menyampaikan tulisannya. Setiap Opini di kanal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis dan oposisicerdas.com terbebas dari segala macam bentuk tuntutan. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai dengan undang-undang pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini. Redaksi oposisicerdas.com akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang sebagai bagian dari hak jawab.
Anies, dan Pola Demokrasi di Indonesia Anies, dan Pola Demokrasi di Indonesia Reviewed by Oposisi Cerdas on Rating: 5

Tidak ada komentar