Beredar Video Lawas Benny Rhamdani, Pertontonkan Narasi Negatif dan Sebut Gerombolan Politik Berjubah
Belakangan beredar dua video lawas pernyataan Kepala Badan Perlindungan
Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) yang juga Ketua Umum Barisan Rakyat
Indonesia Kawal Demokrasi (Barikade) 98 Benny Rhamdani.
Seolah tak jauh berbeda dengan narasi yang ia gaungkan di hadapan Presiden
Joko Widodo (Jokowi) pada Sabtu pekan lalu di GBK, Benny melontarkan
pernyataan ke lawan politik yang ia sebut dengan ciri-ciri gerombolan
berjubah.
Tayangan dengan durasi kurang lebih dua menit itu berdera di berbagai grup
WhatsApp. Belum diketahui kapan dan di mana Benny menyampaikan narasinya
saat itu, namun relawan Jokowi itu tampak berapi-api.
“Saudara-saudara, yang juga tidak boleh kita lupakan musuh besar kita hari
ini, musuh besar bangsa ini, musuh besar megara ini, musuh besar rakyat
Indonesia, musuh besar bagi aparatur sipil negara, adalah gerombolan politik
berjubah atas nama agama yang selama ini menunjukkan sikap anti Pancasila,”
kata Benny di atas mimbar yang sepintas menyerupai mimbar milik Presiden RI
dengan lambang Garuda, dikutip dari video yang beredar pada Selasa
(29/11/2022).
Benny kemudian melanjutkan narasi-narasi negatifnya terkait sosok lawan
politik yang ia sebutkan. Benny menyatakan berani bersumpah jika orang-orang
yang coba mengkritik pemerintah memiliki sikap anti Pancasila dan ingin
mengoyak persatuan bangsa.
“Mereka yang selama ini merongrong pemerintahan yang sah dan bahkan ingin
menggulingkan, mereka yang selama ini anti Pancasila dan tidak merasa takut
lagi dan ingin menggantikan dengan ideologi sampah dan barang rongsokan yang
dibawa dari luar,” kata Benny dalam tuduhannya yang berapi-api.
Benny berpesan di depan audiens yang sepintas ia sebut sebagai ASN, untuk
tidak lagi bersikap seperti pihak yang ia cecar dalam pidatonya. Benny juga
menyampaikan ultimatum dan menyebut munafik orang-orang yang bekerja sebagai
ASN tapi tidak manut pada pemerintah.
“Saya katakan, jika ada mereka yang saya katakan dikategori tadi anti
Pancasila, ingin mengganti Pancasila, bahkan mengatakan Pancasila thogut,
pemerintah yang dilahirkan dari sistem demokrasi dan negara kita thogut tapi
merka ada di kantor pemerintahan demi Allah meraka sesungguhnya adalah
orang-orang munafik,” beber Benny.
Narasi tuduhan dan ujaran kebencian lainnya juga digaungkan Benny dalam
video singkat lain yang tersebar di jagat maya. Masih belum diketahui kapan
video itu mulai mencuat, namun sekilas Benny kembali menyinggung kelompok
yang ia sebut sebagai lawan politisnya.
Berdasarkan pengamatan, Benny saat itu tengah melakukan sesi temu media di
Bareskrim Mabes Polri. Di kesempatan tersebut, Benny dan kolega yang mengaku
sebagai aktivis ’98 membuat laporan polisi kepada pihak-pihak yang dituding
punya andil dalam demonstrasi dan kerusuhan yang terjadi di Jakarta, pada
tanggal 21 dan 22 Mei 2019. Diketahui, demonstrasi tersebut berkaitan dengan
penolakan hasil penghitungan suara pemilihan Presiden Indonesia 2019.
Dalam paparannya, Benny melaporkan setidaknya sembilan nama yang ia tuding
sebagai biang kerusuhan. Pertama, Prabowo Subianto yang notabene lawan
politik Jokowi saat Pilpres 2019, kemudian Amien Rais, Titiek Soeharto, lalu
Bachtiar Nasir, Haikal Hassan, Kivlan Zein, Fadli Zon, Neno Warisman, dan
terakhir Habib Rizieq Shihab.
“Hingga hari ini dia masih berada di tempat persembunyian, orang paling sok
jagoan bangak bicara di media televisi dan YouTube tapi dia penyecut dan
banyak menghindari tuntutan hukum di Tanah Air kemudian bersembunyi di luar
negeri,” terang Benny mencecar Habib Rizieq Shihab dalam tayangan singkat.
Bertempur di Lapangan
Sebelumnya, baru-baru ini beredar sebuah video yang menampilkan pembicaraan
antara Jokowi dengan beberapa orang relawannya, yang dipimpin oleh Benny
Rhamdani. Dalam video berdurasi 49 detik tersebut, Benny meminta persetujuan
Jokowi untuk bertempur di lapangan.
“Pak kita ini pemenang pilpres, kita ini besar ya. Tapi serangan lawan masih
terus. Sarannya adalah amplifikasi program-program bapak melalui
(Kementerian) Kominfo. Kedua kita gemes pak ingin melawan mereka. Kalau mau
tempur lapangan, kita lebih banyak. Nah kalau bapak nggak mengizinkan, kita
tempur di lapangan melawan mereka, maka penegakan hukum yang harus
(dilewati),” beber Benny.
Ia lalu mencontohkan tentang serangan-serangan yang diarahkan kepada
Presiden Jokowi.
“Misalnya bagi mereka yang selama ini mencemarkan nama baik, menyerang
pemerintah, adu domba, hasut, penyebaran kebencian, semua bisa dijerat
dengan penegakan hukum,” jelasnya.
Benny kemudian mengemukakan kembali tentang kesiapan pihaknya bertempur di
lapangan.
“Nah penegakan hukum ini yang harus dilakukan di kekuasaan itu. Karena jika
tidak kami hilang kesabaran, ya sudah kita melawan mereka di lapangan,”
ujarnya.
Si Paling Gawat....
— Agus Susanto III (@cobeh2021) November 28, 2022
"Musuh Besar Rakyat Indonesia,
Gerombolan Politik Berjubah Agama "
-Benny Rhamdani
Kepala BP2MI pic.twitter.com/0KgbqjuiOB
Sumber:
inilah
Foto: Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny
Rhamdani dalam pernyataannya di salah satu video lawas yang beredar yang
dikutip di Jakarta pada Selasa (29/11/2022). (Foto: Tangkapan layar)
Beredar Video Lawas Benny Rhamdani, Pertontonkan Narasi Negatif dan Sebut Gerombolan Politik Berjubah
Reviewed by Oposisi Cerdas
on
Rating:
Tidak ada komentar