Faisal Basri Kritik Nikel Indonesia Dikuasai China, Politisi Demokrat Ungkit Kejatuhan Rezim Orde Baru
Potongan video Ekonom Senior, Faisal Basri yang menyebut penguasaan sumber daya nikel Indonesia didominasi negara China viral di media sosial.
Dalam video itu, Faisal Basri dengan tegas menyebut kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) melarang ekspor nikel mentah justru menguntungkan China.
"Anda tahu akibat bijih nikel dilarang (ekspor)? 95 persen bijih nikel dipakai untuk perusahaan China. Dikasih harga, kan gak ada harganya. Harga di Shanghai 80 dolar, pemerintah resmi menetapkan (harga) buat China itu 35 dolar. 95 persen produknya diekspor ke China," kata Faisal.
Faisal juga menyampaikan soal dampak buruk dari kebijakan itu termasuk soal China yang bebas bayar pajak (ekspor nikel). Dia pun mengklaim kritiknya sudah sampai di sidang kabinet Jokowi.
"Ini saya sudah bilang ke mana-mana. Bahkan (dibahas) ke sidang kabinet, ratas (rapat terbatas)," kata Faisal.
Dia mengaku heran karena berkali-kali kebijakan pelarangan ekspor bijih nikel disampaikan ke publik.
"Kebohongan luar biasa itu. Kita, maksudnya rakyat Indonesia dapat apa. China yang dapat Rp450 triliun itu. Jadi jangan main-main urus negara, Pak Jokowi," imbuh Faisal.
Kritikan menohok Faisal Basri itu mendapat respons dari Politikus Demokrat, Selle KS Dalle. Dia mengapresiasi apa yang disampaikan Ekonom Universitas Indonesia (UI) itu.
Menurutnya, kritikan tajam dengan berbasis data yang akurat oleh Faisal Basri masih sama dengan apa yang dilakukan sejak 26 tahun lalu.
Legislator DPRD Sulsel itu lantas mengenang salah satu peristiwa sebelum gerakan Reformasi 1998 terjadi.
Saat itu, Selle yang masih berstatus mahasiswa ikut dalam peringatan kelompok Petisi 50 (pentolan pengkritik Soeharto) yang dihelat di kediaman Ali Sadikin, Menteng Jakarta Pusat di tahun 1996.
Dalam acara itu, Faisal Basri jadi pembicara tunggal yang membahas seputar bisnis Keluarga Cendana.
Selle dan beberapa teman-temanya datang kesana dengan tujuan bertemu Faisal Basri membicarakan isu dan agenda gerakan terkait "Resolusi dan Referendum Tuntutan Pembubaran BPPC (Badan Penyanggah Pemasaran Cengkeh)".
"Bang Faisal saat itu adalah seorang ekonom muda ketika itu yang dianggap berani tampil bicara dihadapan publik dan getol sebagai pengkritik tajam dan menohok sejumlah kebijakan Soeharto yg berbau KKN, korupsi, kolusi dan nepotisme," kata Selle kepada Fajar.co.id, Jumat (4/11/2022).
Melihat video viral hari ini, Selle mengakui keberanian bicara Faisal Basri sedari dulu sejak zaman orde baru (Presiden Soeharto berkuasa) sampai sekarang tidak berkurang kadar nyalinya. Hal ini dilatari karena selalu bicara tentang fakta dan data yang disertai analisis dan kajian berbasis ilmiah.
"Isu atau masalah yang disoroti secara tajam Bang Faisal Basri dalam Tiktok yang lagi viral ini masih sebelas dua belas dengan masalah utama yang disoroti dihadapan Tokoh Petisi 50 dua puluh enam tahun silam. Apakah ini sebagai penanda bahwa suasana penguasa saat ini dengan segala faktor yang melingkupinya bisa dikatakan sebeles dua belas tingkat keparahannya dengan rezim orde baru yang jatuh disapu gelombang reformasi jilid pertama," jelas Selle.
Selle melanjutkan kurang lebih dua tahun setelah Faisal Basri bicara blak-blakan dihadapan tokoh Petisi 50, gelindingan bola api gerakan reformasi mencapai puncaknya pada Mei '98, jatuhlah rezim orde baru.
Kini video Faisal Basri sudah viral berseliweran di jagad medsos, dalam hitungan kalender juga kurang lebih dua tahun dari sekarang Jokowi akan berhenti jadi presiden RI.
"Apakah viralnya Tiktok ini gelindingannya akan memiliki momentum dan makna yang serupa tapi tak sama 26 tahun silam saat sebelum runtuhnya rezim orde baru. Wallahu alam bissawab," sebutnya.
Dengan isu dan masalah yang hampir mirip yaitu persoalan ekonomi, Selle menyebut perbedaan antara Orde Baru dan rezim Jokowi saat ini hanya pada aktornya.
"Jika isu dan permasalahan kebijakan pemimpin yg disorot 26 tahun silam masih sgt relevan dgn situasi kekinian lantas dimana perubahannya kecuali ganti aktor setelah reformasi '98 ??," pungkasnya.
Sumber: fajar
Foto: Legislator DPRD Sulsel dari Fraksi Demokrat, Selle KS Dalle
Faisal Basri Kritik Nikel Indonesia Dikuasai China, Politisi Demokrat Ungkit Kejatuhan Rezim Orde Baru
Reviewed by Oposisi Cerdas
on
Rating:
Tidak ada komentar