Kumpulan Sikap KSAD Jenderal Dudung yang Dianggap Kontroversi, Salah Satunya Singgung Soal Agama?
Sosok Jenderal Dudung Abdurachman sempat mencuat di tengah pencalonan Panglima TNI pengganti Jenderal Andika Perkasa yang akan pensiun pada Desember 2022 mendatang.
Tidak hanya nama Dudung Abdurachman, sosok Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana Yudo Margono juga ikut mencuat.
Namun peluang Dudung Abdurachman menjadi Panglima TNI tampaknya memudar usai Presiden Jokowi menunjuk Jenderal KSAL Yudo Margono sebagai calon tunggal.
Keputusan penunjukan Jenderal Yudo tersebut telah dituangkan lewat Surat Presiden (surpres) terkait pencalonan Panglima TNI.
Diketahui nama Jenderal Dudung memang dianggap tidak terlepas dari ucapan kontroversinya.
Berikut kumpulan sikap KSAD Jenderal Dudung yang dianggap kontroversi:
1. Sebut Semua Agama Benar
Jenderal Dudung sempat mengingatkan kepada para prajurit agar cermat dalam menyikapi berita yang beredar di media sosial.
Kala itu saat menjabat sebagai Pangkostrad meminta jajarannya tidak perlu mengirim berita yang belum bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Ia meminta agar menghindari fanatik yang berlebihan terhadap suatu agama.
"Bijaklah dalam bermain media sosial sesuai dengan aturan yang berlaku bagi prajurit. Hindari fanatik yang berlebihan terhadap suatu agama. Karena semua agama itu benar di mata tuhan," kata Dudung.
2 Mau Bubarkan FPI
Saat menjabat sebagai Pangdam Jaya, Dudung sempat mengucapkan ingin bubarkan FPI.
Dudung menyampaikan hal ini pada 20 November 2020 di Lapangan Silang Monas, Jakarta Pusat.
Dudung menekankan setiap orang yang tinggal dan hidup di negara republik Indonesia harus mematuhi peraturan yang ada dengan ketentuan hukum yang berlaku di republik ini.
"Siapa pun di republik ini, ini negara hukum, maka semua harus taat kepada hukum. Pasang baliho ada aturannya ada bayar pajaknya. Jangan seenaknya sendiri, seakan-akan paling benar, tidak ada itu. Jangan coba-coba. Kalau perlu FPI Bubarkan saja," kata Dudung.
3. Hilangnya Patung Tokoh G30S PKI
Dudung Abdurachman mengaku tidak pernah memerintahkan untuk menghilangkan patung tokoh nasional G30S.
Patung tokoh tersebut berada di markas Kostrad yang digagas oleh Presiden Soeharto.
“Tidak ada sama sekali perintah dari saya, itu tidak ada,” kata Dudung dilansir dari akun YouTube Radio Elshinta pada Jumat, 1 Oktober 2021.
Namun Dudung mengatakan ada mantan Pangkostrad Letjen TNI (purn) Azmyn Yusri Nasution datang ke kantornya.
Letjen Azmyn mengaku ada pikiran yang mengganjal dalam hidupnya terkait patung.
“Menurut ajaran agama Islam membuat patung itu diharamkan tidak boleh. Oleh karena saya memohon kepada pak Dudung, hampir meneteskan air mata. Saya sudah tua pak Dudung, saya tidak mau nanti meninggal masuk neraka,” ujar Dudung ungkap permintaan Azmyn.
Dudung kemudian memanggil stafnya yakni Irkostrad dan Kaskostrad untuk konsultasi mengenai masukan Letjen Azmyn.
Akhirnya, Dudung mengabulkan permintaan Letjen Azmyn sang pembuat patung untuk menariknya.
“Akhirnya saya persilakan untuk diambil dan dilaksanakan hari itu juga. Jadi patung itu demikian proses pengambilan,” ujar Dudung.
Perlu diketahui, Dudung sempat diangkat menjadi Wagub Akmil pada tahun 2015 sampai 2016.
Lalu Dudung pernah menjadi Staf Khusus KSAD 2016 sampai 2017, Waaster KSAD 2017 hingga 2018.
Tak berhenti di situ, ia juga pernah menjabat Gubernur Akmil 2018 sampai 2020, lalu ia juga menjabat sebagai Panglima Kodam (Pangdam) Jaya dari tahun 2020 sampai dengan 2021
Selama di dalam dunia Militer juga, Jenderal Dudung dikenal akan keberanian yang ia miliki.
Ia juga sempat membuat pernyataan komitmen dalam penumpasan perilaku premanisme seperti debt collector yang ada di sekitaran wilayah Jabodetabek.
Tentu saja pernyataan yang dilakukan oleh Jenderal Dudung pada saat itu merupakan hasil respons atas perbuatan para debet collector yang sudah sangat meresahkan masyarakat.
Sumber: disway
Foto: Jenderal Dudung Abdurachman/Net
Kumpulan Sikap KSAD Jenderal Dudung yang Dianggap Kontroversi, Salah Satunya Singgung Soal Agama?
Reviewed by Oposisi Cerdas
on
Rating:
Tidak ada komentar