Pakar Blak-blakan Sebut Cara Heru Budi Kelola DKI Sangat 'Terbelakang'

Baca Juga

Pakar kebijakan publik, Achmad Nur Hidayat mengungkapkan bahwa cara Penjabat (PJ) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengelola Ibu Kota sangat 'terbelakang'.

Hal ini disampaikan Achmad Nurhidayat terkait dengan Heru Budi yang mecopot Mohamad Aprindy dari jabatannya sebagai Direktur Utama (Dirut) PT Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta.

Padahal Aprindy baru menduduki krusi jabatannya sebagai Dirut PT MRT selama tiga bulan, karena sebelumnya diangkat oleh mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada 22 Juli 2022 lalu.

Menurut Hidayat, tindakan Heru Budi mencopot Aprindy dari jabatannya terbilang aneh dan lucu, karena PJ Gubernur DKI Jakarta seakan tidak memercayai sistem yang berlaku.

"Ini satu tindakan yang agak aneh, bisa dibilang lucu sebenarnya, padahal kita ini diajarkan dari kecil, saya kira pak Heru Budi juga begitu diajarkan yang sama," bebernya. 

"Bahwa kita percaya kepada kekuatan sistem dibandingkan kekuatan orang, artinya apa, kalau orang orang ini mengikuti sistem dan sistem ini kan sistem birokrasi di DKI ini kan kuat," sambungnya.

Hidayat menyebutkan bahwa sistem birokrasi di Jakarta merupakan sistem yang kuat, sehingga tindakan Heru Budi tersebut dinilai sebagai bentuk ketidak percayaan kepada sistem.

"Bahwa kita nggak bicara nih orang-orang siapa, tapi kita bicara bahwa orang-orang ini akan ikut sistem dan Heru Budi ini kan gubernur ya," ucapnya dikutip dari YouTube Achmad Nur Hidayat, Kamis (3/11).

Sehingga, ia menyimpulkan bahwa cara Heru dalam mengelola Jakarta terlihat sangat 'terbelakang', karena seolah tidak melihat sistem yang telah ditetapkan di Ibu Kota.

"Seharusnya dia percaya sistem gitu, ini agak aneh menurut saya dan sedikit lucu, kok cara mengelola DKI kok sangat 'terbelakang sekali' gitu ya," ujar Hidayat. 

"Jadi seolah-olah sistemnya tidak ada, seolah-olah semua kepemimpinan itu harus diganti dengan orangnya Heru-men gitu ya, supaya sistem itu berjalan," tandasnya. 

Sumber: wartaekonomi

Foto: Penjabat (PJ) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono/Net