Dikecam PDIP, Relawan Jokowi Singgung Soal Korupsi Elite Partai

Silfester Matutina selaku relawan Jokowi menjawab kecaman PDIP terkait acara Gerakan Nusantara Bersatu dengan menyinggung soal korupsi yang dilakukan oleh elite partai.

Silfester Matutina mengaku heran mendapatkan kecaman padahal pihaknya tidak berencana akan melaksanakan kudeta atau hal negatif lainnya.

Sedangkan mengenai sumber dana yang dipakai untuk acara yang digelar di Stadion Gelora Bung Karno (Stadion GBK) ini, Silfester Matutina menyatakan hal tersebut berasal dari uang pribadi para relawan Jokowi.

“Sepanjang pertemuan itu, tidak melakukan tindak pidana, tidak melanggar norma, tidak melanggar etika, tidak melanggar UUD, tidak korupsi seperti yang dilakukan elit partai. Kami relawan tidak juga melakukan kudeta,” ujar Silfester Matutina, dikutip dari Saluran YouTube tvOneNews, Kamis 1 Desember 2022.

“Aneh ya relawan mau bertemu presiden-nya kok dilarang. Kok dicampuri,” lanjutnya.

Perihal tujuan diselenggarakan acara Gerakan Nusantara Bersatu, ia menuturkan bahwa para relawan Jokowi hanya ingin merayakan dan mengapresiasi kinerja Jokowi sebagai Presiden selama dua periode.

“Yang ada di acara itu kita mensyukuri capaian presiden selama 8 tahun. Terus kita mensolidkan Nusantara Bersatu untuk mencapai Indonesia Emas 2045,” katanya.

Kemudian ia menekankan jika acara ini telah direncanakan sejak bulan Agustus 2021 bukan dilaksanakan secara mendadak.

“Acara ini momentum kami dengan presiden, kita akan mengadakan silaturahmi,” tuturnya.

Diketahui sebelumnya, pergelaran Gerakan Nusantara Bersatu yang turut dihadiri oleh Jokowi mendapatkan kecaman dari berbagai pihak.

Salah satu kecaman itu muncul dari politikus PDIP Masinton Pasaribu.

Masinton Pasaribu menilai acara yang dibuat oleh relawan Jokowi ini tidak pantas untuk dilakukan di tengah keadaan Indonesia yang masih terjadi pandemi Covid-19 serta gempa di Cianjur.

Masinton Pasaribu juga turut menyoroti mengenai sumber pembiayaan untuk mengadakan acara Gerakan Nusantara Bersatu di Stadion GBK.

“Apa sih urgensinya dengan acara hura-hura seperti itu? Acara Senayan kemarin itu apa gitu loh. Pesan apa yang mau disampaikan ke publik selain hura-hura?” tanya Masinton Pasaribu.

“Ada berapa puluh miliar duit ke sana. Bahkan mungkin ratusan miliar hanya untuk acara hura-hura di tengah situasi yang sulit,” tambahnya.

“Itu biaya sangat besar. Hitung saja kalau mendatangkan 100.000 kali bus, butuh berapa ribu bus ke sana. Kalau 100.000 kali 1 bus itu 50, butuh 2000 bus dan itu busa rata-rata semua dari luar Jawa,” pungkasnya.

Sumber: terkini

Foto: Potret Silfester Matutina Dalam Acara di TV One yang Membahas Soal Kecaman PDIP Tentang Gerakan Nusantara Bersatu (youtube.com/tvOneNews)