Breaking News

Jokowi: Kita Terlalu Banyak Membiarkan Aset Negara Nganggur!


Presiden Joko Widodo (Jokowi) membeberkan terlalu banyak aset negara yang dibiarkan menganggur alias tidak produktif. Hal tersebut tentu berdampak pada perekonomian Indonesia. Ia menegaskan aset negara harus dimaksimalkan.

"Kemampuan domestik kita harus terus kita garap dan salah satu hal yang sangat berat adalah bahwa kita ini terlalu banyak membiarkan aset-aset negara menjadi aset aset yang tidur, dan aset-aset yang nganggur tidak produktif," kata Jokowi dalam Outlook Perekonomian Indonesia 2023 di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Rabu (21/12).

Jokowi mengungkapkan sebetulnya kementerian sudah memberikan izin konsesi baik kepada pihak swasta maupun BUMN untuk memanfaatkan aset tersebut. Namun sayangnya, aset itu tidak dimanfaatkan sama sekali selama bertahun-tahun.

"Kalau saya, sudah saya perintahkan kepada Menteri Investasi, Menteri ESDM sudah dicabut saja konsekuensinya, berikan kepada yang memiliki kemampuan dan lahan itu menjadi lahan produktif, aset itu menjadi aset produktif," ujar Jokowi.

Lebih lanjut, pemerintah sudah mencabut 2.078 konsesi hutan maupun tambang. Aset tersebut kemudian diberikan kepada pihak yang memiliki kemampuan finansial dan SDM yang baik supaya aset tersebut menjadi produktif. Sehingga memberikan dampak yang positif pada perekonomian Indonesia.

"Bangun gedung, dibiarkan nganggur, disewakan juga tidak, dipakai juga tidak. hal seperti ini harus kita hentikan, berhenti! Dibelikan peralatan, tidak dioperasionalkan, ditumpuk di gudang, banyak itu, coba cek, di dinas-dinas di BUMN banyak sekali. Dipikir saya enggak tahu? Tahu," pungkas Jokowi.

Sumber: kumparan
Foto: Presiden Jokowi memberikan keterangan pers usai meninjau lokasi pengungsi korban gempa di Posko Bantuan Paspampres Desa Cijedil, Kecamatan Cugenang, Cianjur, Senin (5/12/2022). Foto: Laily Rachev/Biro Pers Sekretariat Presiden
Jokowi: Kita Terlalu Banyak Membiarkan Aset Negara Nganggur! Jokowi: Kita Terlalu Banyak Membiarkan Aset Negara Nganggur! Reviewed by Oposisi Cerdas on Rating: 5

Tidak ada komentar