Luhut Singgung OTT Bikin Buruk Citra Negara, Andi Yusran: Jika Bersih Mengapa Harus Risih?
Sentilan Menteri Koordinar bidang Kemaritiman dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Pandjaitan tentang operasi tangkap tangan (OTT) KPK membuat buruk citra negara direspons oleh banyak kalangan, salah satunya, dosen Universitas Nasional Andi Yusran.
Andi mengatakan Luhut tidak sepatutnya mengatakan hal itu. Kata dia, kalau bersih Luhut seharusnya tidak risih dengan upaapa KPK memberantas korupsi seperti OTT.
"Jika bersih mengapa harus risih. Ada OTT saja korupsi masih menjamur, bisa kita bayangkan jika negeri ini tanpa OTT," demikian kata Andi kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (21/12).
Menurut Andi, frekuensi korupsi bisa jadi akan semakin meningkat, OTT sejatinya menjadi shock therapy namun kenyataannya tidak demikian.
Dalam konteks pemberantasan korupsi, jelas Andi, yang salah jelas bukan OTT-nya tapi sistem dan budaya korupsi yang semakin mengakar.
Bagi Andi, Menko Luhut seharusnya turut prihatin dengan budaya korupsi yang merasuki birokrasi dan menjalar hingga sel-sel sosial bangsa ini.
Doktor Politik Universitas Padjajaran ini bahkan berpendapat bahwa seharusnya OTT semakin diintensifkan dan secara paralel mulai dibumikan gagasan yang pernah dikampanyekan dahulu kala oleh Jokowi tentang revolusi mental.
"Jadi pak Luhut yang salah bukan OTT nya tapi sistem dan budaya korupsi yang mesti dienyahkan sebelum pak Luhut mengakhiri masa jabatannya," pungkasnya.
Sumber: rmol
Foto: Dosen Universitas Nasional Andi Yusran/Net
Luhut Singgung OTT Bikin Buruk Citra Negara, Andi Yusran: Jika Bersih Mengapa Harus Risih?
Reviewed by Oposisi Cerdas
on
Rating:
Tidak ada komentar