Mantan Wapres Try Sutrisno Sakit, Jenderal yang Cicil Rumah 15 Tahun: Saya Bisa Tidur Nyenyak Tanpa Takut KPK
Mantan Wakil Presiden Indonesia keenam yang juga purnawirawan Panglima
Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) Jenderal Try Sutrisno
dikabarkan tengah terbaring di rumah sakit. Kabar tersebut disampaikan oleh
mantan Ketua MK Jimly Asshiddiqie yang baru saja menjenguk Try yang
terbaring lemas di rumah sakit.
Melalui cuitan di akun Twitternya, Jimly menyebutkan kondisi kesehatan Try
sudah semakin sehat. Ia mengajak seluruh warga Indonesia untuk mendoakan
agar Try segera sehat. Namun Jimly tak menjelaskan sakit apa yang membuat
mantan wakil presiden tersebut terpaksa menjalani perawatan di rumah sakit.
"Alhamdulillah Bapak Try Soetrisno di RS sudah semakin sehat. Banyak memberi
petuah dengan sukacita bersama bu Try. Kita doakan beliau terus sehat,
petuah-petuahnya untuk bangsa dan negara selalu dibutuhkan," tulis Jimly di
akun Twitternya, dikutip tempo.co, Sabtu 17 Desember 2022.
Try sebelumnya sempat menjadi perbincangan usai pengakuannya tidak memiliki
uang usai purna tugas di karier kemiliterannya. Sebelum menjabat wakil
presiden keenam di era Orde Baru mendampingi Soeharto, Try sempat menjabat
sebagai Panglima ABRI (sekarang Panglima TNI) periode 1988-1993.
Alhamdulillah bpk Try Soetrisno di RS sdh semakin sehat, bnyak memberi petuah dg sukacita bersama bu Try. Kita doakan beliau terus sehat, petuah2nya utk bngsa & negara selalu dibutuhkan. pic.twitter.com/PKhKIIebf1
— Jimly Asshiddiqie (@JimlyAs) December 16, 2022
Profil Try Sutrisno
Pria yang lahir di Surabaya pada 15 November 1932 ini lahir dari keluarga
yang sederhana. Ayahnya merupakan sopir ambulans dan ibunya adalah ibu rumah
tangga.
Dilansir dari laman Pusat Penerangan TNI Try mengawali karir militernya
ketika ia diterima menjadi taruna Akademi Teknik Angkatan Darat (Atekad).
Setelah menempuh pendidikan di Atekad, Try berkesempatan turut dalam perang
melawan Pemberontak PRRI pada 1957.
Selain itu Try turut terlibat dalam Operasi Pembebasan Irian Barat pada 1962
yang mengantarnya berkenalan dengan Soeharto. Saat itu, Soeharto ditunjuk
oleh Soekarno menjadi Panglima Komando Mandala yang ditempatkan di Sulawesi.
Disarikan dari tni.mil.id, pada 1974 Try terpilih sebagai ajudan Presiden
Soeharto yang membawa karier suami dari Tuti Sutiawati ini meroket. Pada
1978, Try diangkat ke posisi Kepala Komando Daerah Staf di KODAM XVI /
Udayana. Setahun kemudian, ia menjadi Panglima Daerah KODAM IV / Sriwijaya.
Hanya berselang empat tahun kemudian, ia diangkat ke Panglima Daerah KODAM V
/ Jaya dan ditempatkan di Jakarta.
Agustus 1985 pangkatnya dinaikkan lagi menjadi Letjen TNI sekaligus diangkat
menjabat Wakasad mendampingi Kasad, Jenderal TNI Rudhini kala itu.
Baru sepuluh bulan menjabat sebagai Wakasad, pada Juni 1986 ia kemudian
diangkat menjadi Kasad menggantikan Jenderal TNI Rudhini. Ia menduduki
jabatan sebagai Kasad hanya sekitar satu setengah tahun karena pada awal
1988 ia dipromosikan menjadi Pangab menggantikan Jenderal TNI LB.
Moerdani.
Mantan wakil presiden RI periode 1993 - 1998 ini dikenal sebagai seorang
negarawan yang jujur, bersahaja, loyal, berdedikasi tinggi dan berpendirian
teguh. Ia bukanlah seorang yang haus jabatan yang mau menghalalkan segala
cara untuk meraih jabatan yang diinginkannya.
Pada tahun 1998 tugasnya sebagai Wapres berakhir, dan kemudian digantikan
oleh BJ. Habibie pada Sidang Umum MPR 1998.
Kesederhanaan Try dalam kehidupan sehari-harinya memang patut dijadikan
teladan. Try menceritakan dirinya justru menyicil rumah selama 15 tahun
setelah dirinya pensiun dari jabatan Panglima ABRI. Hal itu disampaikan
melalui wawancara di akun Youtube Irma Hutabarat - HORAS INANG.
Dijelaskan Try, ia memilih rumah dinas Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD)
untuk dibeli dengan cara dicicil. Saat itu sebagai mantan KSAD memang ia
dipersilakan membeli rumah dinas KSAD.
Menurutnya, sikap "nerimo"-nya tersebut malah membawa berkah bagi dirinya
hingga sekarang. Menurutnya ia tak perlu takut dengan KPK terkait asal usul
rumahnya. "Saya nerimo, Tuhan akhirnya kasih. Saya bisa tidur nyenyak tanpa
takut KPK. Kan didaftar semua asalnya," sebutnya.
Try Sutrisno yang kini menjadi Wakil Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan
ideologi Pancasila (BPIP) diketahui berkali-kali menyerahkan rumah dinas
kepada prajurit-prajurit lainnya. Hal itu lantaran kesadarannya bahwa masih
banyak tentara yang membutuhkan tempat tinggal.
Sumber:
tempo
Foto: Wakil Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP)
Try Sutrisno/Net
Mantan Wapres Try Sutrisno Sakit, Jenderal yang Cicil Rumah 15 Tahun: Saya Bisa Tidur Nyenyak Tanpa Takut KPK
Reviewed by Oposisi Cerdas
on
Rating:
Tidak ada komentar