Poros 98: Pernyataan Benny Rhamdani Seperti Ingin Bangkitkan Lagi Rezim Otoriter
Pernyataan Ketua Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Ramdhani, yang menyatakan perang terhadap lawan politik pemerintah, tidak bisa dianggap sebagai angin lalu semata.
Ketua Umum Poros 98 Parlin Silaen memandang, pernyataan Benny perlu ditanggapi serius bagi semua pihak yang selama ini memperjuangkan nilai-nilai demokrasi.
"Pernyataan itu seperti memadamkan semangat kita yang secara konsisten memperjuangkan nilai-nilai demokrasi," ujar Parlin Silaen kepada wartawan, Rabu (30/11).
Menurutnya, apa yang disampaikan Benny seolah menentang perjuangan aktivis 98 yang berhasil menumbangkan rezim yang otoriter dan berusaha menjaga agar nilai-nilai demokrasi tetap eksis dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
"Khususnya dalam dinamika perpolitikan nasional, tiba-tiba ada yang kembali mencoba ingin menghadirkan kembali sifat rezim yang otoriter," katanya.
Parlin mengingatkan kembali soal semangat demokrasi yang menjadi roh perjuangan angkatan 98. Agenda reformasi yang memperjuangkan hadirnya pemerintahan yang demokratis dan benar-benar pro rakyat harus terus dikawal.
Ditambahkan Bendahara Poros 98 Rahmat Hidayat, pernyataan Benny Ramdhani tersebut memancing kegaduhan politik. Bahkan, bisa menegasikan semangat demokrasi rezim Jokowi.
"Harus diingat, di pemerintahan Presiden Jokowi ini semangat menegakkan nilai-nilai demokrasi sudah lebih baik. Saya melihat Pak Jokowi bisa menerima perbedaan pendapat atau pandangan. Itu sudah bagus," katanya.
"Jangan mencoba untuk mendorong Presiden Jokowi untuk bertindak yang tidak mencerminkan dari karakter dirinya.," imbuhnya.
Dia menyarankan agar Benny melakukan tugasnya sebaik mungkin sebagai oarang kepercayaan Presiden Jokowi untuk mengurus pekerja migran Indonesia.
"Banyak masalah buruh migran yang perlu ditangani lebih serius. Coba fokus ke situ dulu," tandasnya.
Sumber: rmol
Foto: Aktivis Poros 98/Net
Poros 98: Pernyataan Benny Rhamdani Seperti Ingin Bangkitkan Lagi Rezim Otoriter
Reviewed by Oposisi Cerdas
on
Rating:
Tidak ada komentar