PSI Ceritamu Kini: Dulu Kompak Kritisi Anies, Sekarang Ditinggal Para Petinggi
Delapan tahun sudah Partai Solidaritas Indonesia yang disingkat PSI berdiri menjadi salah satu bagian demokrasi di Indonesia. Partai ini resmi dibentuk pada 16 November 2014.
Sesuai namanya, PSI cenderung mengambil target partisipan para kalangan muda, perempuan dan lintas agama. Menggalang gerakan politik dengan dilandasi rasa solidaritas. Sampai saat PSI terus bertransformasi seiring perkembangan politik di dalam negeri.
Kekinian, PSI baru saja ditinggal sejumlah pentolan atau petinggi partai. Dalam kurun waktu beberapa bulan terakhir, tercatat ada tiga kader potensial PSI yang mengundurkan diri. Teranyar adalah Ketua DPW PSI DKI Jakarta Michael Victor Sianipar.
Untuk sementara posisi Michael saat ini digantikan oleh Grace Natalie yang dulu adalah Ketum PSI. Grace berstatus sebagai Plt Ketua DPW PSI DKI Jakarta hingga ada ada Ketua definitif.
Keputusan Michael resign dari PSI banyak menuai sorotan media. Bukan karena posisinya saja yang strategis, namun juga PSI DKI Jakarta yang memang selama ini menjadi gambaran besar PSI secara nasional.
Tengok saja selama periode Anies Baswedan memimpin sebagai Gubernur DKI Jakarta. Kader-kader PSI kompak mengkritisi sejumlah kebijakan Anies. Mulai dari kader di DPRD DKI hingga Ketua Umum yang kini dijabat oleh mantan musisi band Nidji, Giring Ganesha.
Meski kerap 'dicibir' para pendukung Anies karena dinilai cenderung menyasar Anies sebagai bahan kritikan ketimbang pemerintah pusat, PSI tak bergeming.
Uniknya, dari sejumlah pentolan PSI yang mengundurkan diri itu, justru 'membelot' berbalik mendukung Anies.
Tengok saja nama Surya Tjandra. Ia mundur dari PSI sekitar dua bulan lalu sebelum Michael. Keputusannya mundur dari PSI saat itu ia umumkan saat menjadi pembicara dalam sebuah diskusi di kantor Total Politik pada 23 Oktober 2022 lalu.
Saat masih menjadi kader dan pentolan PSI, Surya Tjandra sempat ditunjuk Presiden Jokowi duduk sebagai Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertahanan Nasional hingga Juni 2022.
Usai lengser dari jabatan wakil menteri, namun masih jadi kader PSI, Surya Tjandra justru terang-terangan bakal mendukung Anies Baswedan maju Pilpres 2024.
Keputusannya itu jelas bertolak belakang dengan keputusan PSI yang selama ini 'ogah' mendukung Anies, bahkan menjadi oposisi saat eks Menteri Pendidikan itu masih duduk sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Lalu ada nama Sunny Tanuwidjaja. Saat menyatakan resign, ia duduk sebagai Sekretaris Dewan Pembina PSI.
Keputusan Sunny mundur juga diduga terkait Anies. Di mana sikap politiknya yang lebih mendukung Anies Baswedan selaku Gubernur DKI Jakarta saat itu.
Mundurnya Sunny sebelumnya juga dibenarkan oleh Grace Natalie selaku Wakil Ketua Dewan Pembina PSI.
Bagaimana Kondisi PSI Saat Ini?
Meski tak menjelaskan secara rinci apa alasannya mundur sebagai kader PSI. Michael Victor Sianipar sempat menyinggung soal kondisi PSI saat ini hingga ia memutuskan untuk resign.
Michael menyebutkan, bahwa keputusannya tersebut diambil lantaran sudah tidak meyakini bahwa perjuangan politiknya bisa dilanjutkan bersama PSI lagi.
“Saya bergabung di PSI sejak tahun 2015, dan pernah juga menjadi pengurus dari tingkat kota hingga DPP. Banyak hal yang sudah saya lakukan bersama rekan-rekan di PSI. Namun dengan berat hati, sudah saatnya saya mengundurkan dari dari partai yang saya cintai ini,” kata Michael dalam keterangan resminya, Senin (5/12/2022) pekan lalu.
Michael menyebutkan, selama 5 tahun menjabat Ketua PSI DKI Jakarta, dirinya secara konsisten telah mengawal PSI sebagai partai oposisi terhadap pemerintahan Gubernur Anies Baswedan tahun 2017-2022. Salah satunya, ia sebutkan adalah dalam mengkritisi terkait anggaran Jakarta.
“Lima tahun saya pastikan PSI Jakarta telah konsisten sebagai kekuatan penyimbang Gubernur Anies. Kami tetap kritis, bahkan kami yang terdepan mendorong interpelasi pada saat itu. Saya pastikan PSI Jakarta telah berusaha keras untuk kritis namun tetap obyektif dan konstruktif,” jelasnya.
Kemudian, dia menyebutkan selama menjabat telah mendorong cara berorganisasi dan berpartai yang menjunjung prinsip transparansi, meritokrasi, obyektifitas, dan profesionalisme.
Bahkan, kata dia, seleksi calon legislatif (caleg) di Jakarta menganut sistem yang kompetitif dan transparan. Yakni dengan melibatkan panelis dan uji publik. Para anggota dewan dan pengurus juga dievaluasi berkala menggunakan matriks kinerja.
“Selama saya menjadi Ketua Jakarta, saya pastikan partai berjalan secara profesional. Pendanaan partai bisa dipertanggung jawabkan dan ada laporan keuangan dan laporan kinerja tahunan yang bisa dibaca oleh publik,” ujar dia.
“Tidak mungkin PSI Jakarta menyuarakan transparansi dan akuntabilitas di Pemprov DKI kalau prinsip tersebut tidak kami jalankan sendiri di internal kami,” sambungnya.
Lebih lanjut, pria yang diketahui pernah menjadi staf pribadi Gubernur Basuki Tjahja Purnama (Ahok) itu mengucapkan rasa terima kasihnya terhadap PSI. Dimana telah diberikan kesempatan untuk mengembangkan visi dan kompetensi sebagai politisi selama menjabat sebagai anggota partai.
“Saya bersyukur atas kesempatan yang diberikan, untuk persahabatan dan kerjasama dengan banyak rekan di PSI. Namun, seiring berjalannya waktu, partai yang saya bayangkan dan cita-citakan, yang saya ketahui diawal, sudah jauh berubah sekarang. Sudah saatnya saya pamit dan undur diri dari PSI,” tandas dia.
Sebagai informasi, Michael Victor Sianipar merupakan Ketua PSI di Provinsi Jakarta sejak tahun 2017 hingga sekarang. Michael juga pernah menjabat sebagai Ketua PSI Jakarta Pusat pada tahun 2015-2017 dan pengurus DPP PSI tahun 2021-2022.
Apakah Michael Bakal Dukung Anies?
Usai resmi keluar dari PSI, Michael Victor Sianipar belum memberikan kepastian bakal ke mana dirinya melanjutkan petualangan politiknya.
Namun demikian, ia mengaku sudah didekati oleh sejumlah partai politik. Dan ia bakal memutuskan bakal berlabuh ke partai mana dalam waktu dekat ini.
"Partai yang nawarin jujur sudah banyak ya, tapi saya enggak enak nyebut nama partai. Tapi saya masih fokus di pengunduran dari PSI dulu," ujar Michael kepada awak media beberapa waktu lalu.
Meski belum bisa dipastikan, jika merunut jejak politiknya, Michael sempat terekam kamera saat bersama Anies Baswedan. Momen itu terekam saat keduanya menghadiri acara Youth 20 atau Y20 yang diselenggarakan Michael pada Februari 2022. Kala itu, Anies menghadiri kegiatan tersebut selaku Gubernur DKI Jakarta.
Saat disinggung mengenai arah dukungan Michael pada kontestasi Pemilihan Presiden 2024, ia mengaku akan mendukung sosok yang memiliki tiket ke ajang Pilpres.
"Ya saya dukung capres yang punya tiket. Kalau sekarang kan belum pada punya tiket," ucap Michael.
Di sisi lain, Anies Baswedan saat ini adalah bakal calon presiden (bacapres) dari Partai NasDem. Demi mendapatkan perahu untuk beradu di Pilpres 2024, Anies digadang-gadang bakal didukung tiga partai koalisi yakni NasDem, PKS dan Demokrat.
Apakah Michael Victor Sianipar bakal mendukung Anies dan berlabuh ke salah satu partai pendukungnya? Patut ditunggu.
Sumber: suara
Foto: Partai Solidaritas Indonesia yang disingkat PSI/Net
PSI Ceritamu Kini: Dulu Kompak Kritisi Anies, Sekarang Ditinggal Para Petinggi
Reviewed by Oposisi Cerdas
on
Rating:
Tidak ada komentar