Antisipasi Lonjakan Inflasi, PKS Minta Pemerintah Turunkan Harga BBM Bersubsidi
Anggota Komisi VII DPR RI, Mulyanto, minta Pemerintah menurunkan harga BBM bersubsidi agar inflasi tahun berjalan tidak melonjak.
Ia menyebut nilai inflasi yang diumumkan Biro Pusat Statistik (BPS) pekan lalu cukup mengkhawatirkan. Karena itu Pemerintah perlu serius mengendalikan agar daya beli masyarakat tetap terjaga dan roda ekonomi terus berputar.
"BPS menyebut inflasi tahun 2022 sebesar 5.5 persen (y-on-y). Angka ini tertinggi selama delapan tahun terakhir," kata Mulyanto.
"Sebenarnya lonjakan inflasi ini sudah diprediksi para ahli, menyusul kenaikan harga BBM bersubsidi pada bulan September 2022 lalu," imbuhnya.
Karena itu, lanjut Mulyanto, untuk menurunkan inflasi Pemerintah wajib menurunkan harga BBM bersubsidi. Apalagi sekarang harga minyak dunia sedang anjlok di kisaran USD 75 per barel.
"Ini cara mujarab untuk mengendalikan inflasi," jelasnya.
Mulyanto menambahkan, Pemerintah mesti mencermati keputusan operator swasta maupun Pertamina yang menurunkan harga BBM non subsidi lebih dari Rp. 1.500 per liter. Bahkan BBM sejenis Pertalite yang dijual oleh operator swasta seperti Revvo 90 serta BP 90 juga sudah turun harga.
Sehingga masyarakat bertanya-tanya kenapa pemerintah tidak segera menurunkan harga Pertalite 90.
"Kalau pemerintah pro rakyat, agar harga-harga turun, maka saatnya pemerintah menurunkan harga BBM bersubsidi ini," kata Mulyanto.
Sumber: rmol
Foto: Anggota Komisi VII DPR RI, Mulyanto/RMOL
Antisipasi Lonjakan Inflasi, PKS Minta Pemerintah Turunkan Harga BBM Bersubsidi
Reviewed by Oposisi Cerdas
on
Rating:
Tidak ada komentar