Kapolri Jelaskan Duduk Perkara Bentrokan TKA China dan TKI di Morowali
Bentrok berdarah di PT Gunbuster Nickel Industry (GN) Morowali Utara, Sulawesi Tengah yang merenggut korban jiwa ternyata dipicu ajakan mogok kerja massal.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meluruskan, bahwa narasi yang beredar di media sosial bahwa bentrok itu dipicu oleh pemukulan tenaga kerja Indonesia (TKI) oleh tenaga kerja asing (TKA) asal China tidaklah benar.
Dijelaskan Sigit, ajakan mogok kerja disertai pemaksaan itu, disambut penolakan oleh sejumlah TKI dan TKA yang tetap ingin bekerja saat itu. Penolakan mogok kerja inilah yang berakhir dengan bentrokan antarpekerja.
"Peristiwa yang terjadi awalnya adalah ada ajakan mogok dari karyawan yang kemudian di situ menimbulkan pro dan kontra. Dan kemudian ada upaya pemaksaan sehingga di situlah ditolak. Dan (bentrokan) kemudian diviralkan dan diprovokasi (dengan narasi) terjadi pemukulan TKA terhadap TKI," kata Sigit di Istana Negara, Senin (16/1).
"Jadi terkait isu-isu yang ada ini saya luruskan bahwa peristiwa yang sebenarnya tidak seperti itu," katanya lagi menegaskan.
Pekerja PT GNI, diungkap Sigit terdapat 1.300 tenaga kerja asing dan 11 ribu lainnya merupakan tenaga kerja asal Indonesia. Sigit menyampaikan bahwa nantinya, tenaga kerja asal Indonesia bakal ditambah sebanyak 30 ribu.
"Jadi tentunya tugas TKA di situ selain tentunya menangani hal yang bersifat sangat teknis, juga melakukan transfer knowledge kepada TKI yang ada. karena di situ juga kita lihat didirikan Politeknik untuk melaksanakan atau memberikan transfer knowledge pada TKI-TKI Indonesia," katanya.
Bentrokan terjadi antara karyawan WNA dan WNI di PT GNI, Sabtu malam (15/1). Akibatnya, dua pekerja, yaitu 1 tenaga kerja Indonesia (TKI) dan 1 tenaga kerja asing (TKA), tewas. Sementara sembilan orang lainnya mengalami luka-luka.
Sumbr: rmol
Foto: Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo/Net
Kapolri Jelaskan Duduk Perkara Bentrokan TKA China dan TKI di Morowali
Reviewed by Oposisi Cerdas
on
Rating:
Tidak ada komentar