Heru Budi Anggap Pendatang di Jakarta Sebagai Beban, Beda Kelas dengan Anies!
Pegiat media sosial Eko Widodo menyoroti pernyataan Penjabat (Pj) Gubernur
DKI Jakarta Heru Budi Hartono yang menyebut pendatang di DKI Jakarta akan
menambah beban APBD.
Ia pun langsung membandingkannya dengan Anies Baswedan yang menyebut bahwa
semua orang berhak ke Jakarta.
Baca Juga: Heru Soroti Perpindahan Penduduk ke DKI Membebani APBD, Pengamat
Beberkan Kondisi di Luar Jakarta: Makin Susah
"Anies mengusung visi kesetaraan, setiap anak bangsa punya hak &
kesempatan yang sama," ucap Eko dilansir NewsWorthy dari akun Twitter
pribadinya, Senin (6/2/2023).
Eko menambahkan bahwa sosok Heru yang juga Kasetpres itu tentu beda kelas
dengan Anies Baswedan.
"Beda kelas dengan Heru yang anggap pendatang sebagai beban, silahkan rakyat
menilai," imbuh Eko.
Sebelumnya Heru Budi menyoroti peningkatan angka perpindahan penduduk
berpenghasilan rendah ke Ibu Kota. Heru memandang kondisi ini dapat
membebani APBD DKI Jakarta.
"Sedikit saya sampaikan kalau data yang saya terima per bulan ini,
perpindahan penduduknya, mohon maaf sekali lagi, di kantong-kantong
masyarakat berpenghasilan rendah semakin meningkat," kata Heru Budi pada
Minggu (5/2/2023).
Heru mencontohkan salah satu rumah sakit umum daerah (RSUD) di Jakarta yang
mayoritas melayani pendatang dari luar Jakarta. Kondisi inilah yang dinilai
Heru membebani APBD DKI, mengingat RSUD menerima pendanaan dari kas daerah.
"Artinya apa? Pemda DKI akan menjadi beban. Contohnya ternyata masih banyak
warga DKI yang butuh perawatan di RS tersebut. Karena mereka dari berbagai
penjuru, dan wajar secara aturan boleh dirawat di Rumah Sakit Pasar Minggu.
Kenapa? Karena dokternya bagus, RSnya bagus, AC, di tempat lain dia tidak
temukan itu," ujarnya.
"Kami Pemda DKI tidak bisa melarang. Tapi ke depan APBD DKI akan terbebani.
Contoh RS Pasming harus dibesarkan, Pemda DKI berkewajiban menambah tempat
tidur," imbuhnya.
Atas hal inilah, Heru meminta agar Ketua RW aktif mencermati proses
perpindahan penduduk dari satu daerah ke DKI Jakarta. Sekalipun mekanismenya
tak lagi membutuhkan surat pengantar dari RW untuk mengurus dokumen
kependudukan.
"Walau pun di dalam Perpres ataupun Permendagri para RW, perpindahan
penduduk manakala sudah tidak diperlukan rekomendasi. Tetapi hari ini saya
minta Pak Walkot pak RW tetap perhatikan perpindahan penduduk dari satu
daerah ke daerah lain," pungkasnya.
Anies mengusung visi kesetaraan, setiap anak bangsa punya hak & kesempatan yang sama..
— 🄴🄺🄾 🅆🄸🄳🄾🄳🄾 (@ekowboy2) February 6, 2023
Beda kelas dg Heru yang anggap pendatang sbg beban, silahkan rakyat menilai!! pic.twitter.com/ucp4mhieqO
Sumber:
wartaekonomi
Foto: Kolase Heru Budi Hartono dan Anies Baswedan/Net
Heru Budi Anggap Pendatang di Jakarta Sebagai Beban, Beda Kelas dengan Anies!
Reviewed by Oposisi Cerdas
on
Rating:
Tidak ada komentar