Breaking News

Keponakan Surya Paloh Tanya Sodetan Ciliwung Yang Disebut Jokowi Mangkrak, SDA DKI: Itu Tanggung Jawab PUPR


Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta dari Fraksi NasDem, Nova Harivan Paloh mempertanyakan soal pernyataan Presiden Joko Widodo yang menyebut proyek Sodetan Ciliwung sudah mangkrak enam tahun. Ia memastikan pernyataan Jokowi ini kepada pihak Pemerintah Provinsi DKI.

Hal ini disampaikan Nova dalam rapat kerja Komisi D DPRD DKI Jakarta, Rabu (2/1/2023). Keponakan Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh itu mengaku ingin mengetahui tanggung jawab Pemprov DKI dalam urusan proyek Sodetan Ciliwung tersebut.

"Pak Yusmada (Kepala Dinas Sumber Daya Air) saya minta keterangan sedikit aja mengenai Sodetan Ciliwung. Ini kan digembor-gemborkan katanya mangkrak nih, di SDA. Nah, sodetan itu bagaimana? tanggung jawab (pemerintah) pusat atau kita? Mangkraknya di mana?" tanya Nova.

Menjawab pertanyaan Nova, Yusmada menjelaskan, pembangunan berupa konstruksi Sodetan Ciliwung itu merupakan tanggung jawab Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan melaksanakan pembebasan lahan serta pembongkaran bangunan di lokasi terdampak.

Lalu, untuk Pemprov DKI disebutnya mendapat bagian mengurus administrasi atau praperencanaan pembebasan lahan pada area proyek Sodetan Ciliwung.

"Pembebasan lahannya ada proses namanya praperencanaan, ujungnya adalah penlok (penetapan lokasi). Di situlah peran kita," kata Yusmada.

Pernyataan ini berdasarkan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Pengadaan Tanah bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum. Dalam ketentuan itu, Gubernur bertugas membentuk tim persiapan yang memiliki sejumlah tugas dalam proses pembebasan lahan.

Mulai dari pemberitahuan rencana pembangunan, pendataan awal lokasi pembangunan, konsultasi publik rencana pembangunan, menyiapkan penlok, hingga mengumumkan penlok.

"Layout desainnya dibuat oleh pemohon, oleh kementerian. Kementerian meminta penlok kalau ada pembebasan lahan. Nah, gubernur membentuk panitia persiapan pengadaan lahan. Penloknya itulah yang ditandatandani oleh gubernur," pungkasnya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi meninjau proyek pembangunan Sodetan Kali Ciliwung ke Kanal Banjir Timur (KBT), Jakarta, Senin (24/1/2023). Jokowi menegaskan kalau pembangunan tersebut bakal selesai pada April 2023.

Pembangunan sodetan tersebut menjadi upaya pemerintah untuk mengurangi banjir di DKI Jakarta.

"Sebentar lagi akan selesai mungkin April insyaallah sudah selesai Sodetan Ciliwung yang sudah berhenti enam tahun," kata Jokowi.

Jokowi menyebut kalau proyek tersebut mangkrak selama enam tahun karena masalah pembebasan lahan. Namun, menurutnya, pembebasan lahan sudah bisa dilakukan pada 1,5 bulan lalu.

Dengan demikian, proyek pembangunan sodetan itu kembali dijalankan.

"Sehingga bisa dimulai lagi pengeborannya," ujarnya.

Kepala Negara lantas menerangkan bahwa dengan adanya Sodetan Kali Ciliwung itu, maka lahan banjir yang ada di Jakarta akan berkurang.

"Kalau sudah dibuka (Sodetan Ciliwung), (dengan status banjir) siaga IV, (Sodetan Ciliwung) itu akan mengurangi 33 meter kubik per detik, gede banget; kemudian kalau siaga I, 63 meter kubik per detik, gede sekali," terangnya.

Sumber: suara
Foto: Kadis SDA DKI Jakarta, Yusmada Faizal. Foto: Dinas SDA DKI Jakarta
Keponakan Surya Paloh Tanya Sodetan Ciliwung Yang Disebut Jokowi Mangkrak, SDA DKI: Itu Tanggung Jawab PUPR Keponakan Surya Paloh Tanya Sodetan Ciliwung Yang Disebut Jokowi Mangkrak, SDA DKI: Itu Tanggung Jawab PUPR Reviewed by Oposisi Cerdas on Rating: 5

Tidak ada komentar