Masuk Radar Jokowi jadi Gubernur BI, Sri Mulyani Tercatat Punya 'Dosa' Kebijakan
Kasak kusuk tentang sosok pengganti Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo sudah sampai ke publik. Sebab kabarnya, Presiden Joko Widodo sudah mengantongi nama sosok yang akan menduduki kursi pucuk pimpinan tertinggi bank sentral Indonesia tersebut.
Kalangan ekonom pun sudah mendapati nama yang akan diplot Jokowi untuk menjadi Gubernur BI, seperti Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira, yang mengetahui satu nama pejabat setingkat menteri masuk radar Jokowi.
“Memang sudah cukup banyak perbincangan soal kandidat Gubernur BI berasal dari Menteri Keuangan (Sri Mulyani Indrawati),” ujar Bhima saat dihubungi Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (21/2).
Bhima mencatat, Sri Mulyani memang punya pengalaman yang cukup di bidang keuangan, dan termasuk memiliki koordinasi yang baik antar kementerian/lembaga, khususnya dalam bekerjasama antara BI dan Kementerian Keuangan.
“Selama ini beliau juga sudah sering melakukan koordinasi di internal KSSK (Komite Stabilitas Sistem Keuangan) yang terdapat BI di dalamnya. Komunikasi bukan masalah,” katanya.
Namun, Bhima mencatat hal lain yang justru bisa dikatakan menjadi dosa kebijakan yang dibuat Sri Mulyani, dimana saat dirinya menjabat sebagai Menteri Keuangan di periode kedua pemerintahan Presiden Joko Widodo.
“Problem-nya Bu SMI yang mendorong burden sharing atau skema pembelian SBN oleh BI di pasar primer alias cetak uang,” urainya.
“Itu jadi masalah serius, karena menyangkut independensi bank sentral dan inflationary risk dari kebijakan moneter,” demikian Bhima menambahkan.
Sumber: rmol
Foto: Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira/Net
Masuk Radar Jokowi jadi Gubernur BI, Sri Mulyani Tercatat Punya 'Dosa' Kebijakan
Reviewed by Oposisi Cerdas
on
Rating:
Tidak ada komentar