Pilot Susi Air Disandera, Jenderal Kopassus Penumpas Teroris Poso Terjun Langsung Gelar Operasi Khusus

Baca Juga

Aparat keamanan TNI-Polri masih terus melakukan pencarian Pilot Susi Air Kapten Phillips Max Merthen yang disandera oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya yang telah memasuki hari keempat.

Pangdam Cenderawasih, Mayjen TNI Muhammad Mustafa Saleh mengatakan pencarian terhadap Kapten Philips terus dilakukan. Namun pencarian dilakukan dengan cara dialog bersama tokoh agama serta masyarakat setempat.

“Saya diminta untuk mengutamakan pendekatan dialog. Kami TNI Polri memberi ruang kepada tokoh agama dan masyarakat untuk memberikan dialog,” ujar Mustafa di Jayapura, Jumat (10/2/2023).

Selain pencarian dengan cara dialog, mantan Danrem 132/Tadulako yang pernah menumpas gembong teroris Poso Santoso dalam Operasi Tinombala ini menggelar operasi khusus dan strategi tersendiri guna menemukan Kapten Philips.

“Kami juga tetap mempersiapkan bersama Polri operasi penyelamatan pilot tersebut,” tutup jenderal bintang dua yang melintang di Korps Baret Merah Kopassus tersebut.

Hingga kini, penyisiran terhadap kelompok kriminal bersenjata masih terus berlangsung di Distrik Paro. Aparat gabungan juga telah mengevakuasi warga Paro ke Ibu Kota Kenyam, Nduga, Papua Pegunungan dengan menggunakan helikopter.

Sebelumnya, KKB membenarkan mereka merupakan pelaku dari pembakaran pesawat Susi Air. Mereka juga menyandera awak pesawat. KKB yang melakukan aksi tersebut pimpinan Egianus Kogoya.

Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat - Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) Sebby Sambom mengungkapkan, Pilot Susi Air Kapten Philips Merthens disandera usai kelompok tersebut membakar pesawat di Bandara Paro, Nduga, Papua.

Pesawat tersebut melayani penerbangan dari Timika-Paro membawa lima orang penumpang termasuk seorang bayi. Lima penumpang pesawat milik Susi Air yaitu Demanus Gwijangge, Minda Gwijangge, Pelenus Gwijangge,Meita Gwijangge dan Wetina W.

Sumber: okezone

Foto: Pangdam Cendrawasih Mayjen Muhammad Mustafa/Foto: MNC Media