Proporsional Tertutup Rampas Peluang Orang yang Berjuang Keras Jadi Anggota DPR
Sistem pemilu yang ada di Indonesia memiliki kekurangan dan kelebihan. Baik model proporsional tertutup maupun terbuka.
Menurut pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin, dalam sistem demokrasi perlu menghadirkan kompetisi yang terbuka dan sehat.
Sehingga pemilu bisa menghasilkan pemimpin dan perwakilan rakyat yang bagus.
“Apakah misalkan tertutup itu tidak demokrasi? Demokrasi juga. Tetapi persoalannya adalah, kalau menjadi tertutup kembali kepada sistem Orde Baru lagi,” ujar Ujang dalam diskusi Empat Pilar MPR RI bertajuk "Sistem Pemilu dan Masa Depan Demokrasi Pancasila" di Media Centre DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (22/2).
Ujang mengatakan, dengan menerapkan sistem proporsional tertutup, maka akan menutup ruang bagi para tokoh yang mumpuni untuk berada di legislatif maupun eksekutif.
“Kita (proporsional tertutup) akan menutup ruang orang-orang yang berjuang keras, mati-matian, dari aktivis, dari pejuang politik, untuk bisa jadi anggota DPR,” tutupnya.
Sumber: rmol
Foto: Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin/Net
Proporsional Tertutup Rampas Peluang Orang yang Berjuang Keras Jadi Anggota DPR
Reviewed by Oposisi Cerdas
on
Rating:
Tidak ada komentar