Youtuber Ini Ungkap Masyarakat Turki Banyak yang Tak Mengetahui Nama Waktu Salat

Masyarakat dunia termasuk Indonesia, mengenal Turki sebagai sebuah negara berpenduduk mayoritas Muslim yang pernah memimpin dunia Islam selama tujuh ratus tahun, dari permulaan abad ke-13 hingga jatuhnya Kekhalifahan Utsmani pada awal abad ke-20.

Fenomena kehidupan masyarakat Turki menjadi menarik ketika Mustafa Kemal Ataturk pada tahun 1923 menyatakan Turki adalah sebuah negara sekuler berbentuk republik. Semenjak saat itu Ataturk merubah tatanan yang sudah ada sebelumnya.

Hanya dengan waktu 15 tahun Mustafa Kemal Ataturk memberi banyak perubahan, seperti merubah hari libur yang semula Jumat menjadi Minggu, merubah Hagia Sophia yang semula masjid menjadi museum hingga merubah nama lima waktu shalat.

Hal ini diungkap oleh salah satu pemilik channel YouTube Andi Madinah. Pria yang akrab disapa Andi itu mengabarkan bahwa perubahan ini disebabkan masuknya paham sekularisme yang digalakkan oleh Mustafa Kemal Ataturk selama 15 tahun memimpin Turki.

“Hari ini saya mendapat pengalaman menarik, saya bertanya dengan orang-orang di Turki tentang jadwal shalat, ternyata di Turki nama-nama shalat 5 waktu pun telah ditukar. Di sini nama-nama 5 waktu shalat yang kita ketahui disebut berbeda,” ujar Andi di Turki, dilansir Rabu 8 Februari 2023.

Hingga saat ini, kata Andi, masyarakat di negara dengan 96,3 persen penduduk Muslim tersebut masih banyak yang tak mengetahui nama-nama waktu shalat lima waktu. Andi pun lantas membuktikan ucapannya tersebut, ia mewawancarai beberapa warga lokal untuk menanyakan perihal nama-nama waktu shalat.

Tampak beberapa warga yang dihampirinya tidak mengetahui nama-nama waktu shalat yang umum digunakan di dunia. Seluruhnya menyebut lima waktu shalat yang telah dirubah oleh Ataturk, bahkan beberapa perlu mengingat dalam untuk menyebutkan kelima nama tersebut.

Berikut kelima nama waktu salat yang dikenal masyarakat turki: Sabah Namazi (Subuh), Ogle Namazi (Zuhur), Ikindi Namazi (Ashar), Aksam Namazi (Maghrib), Yatsi Namazi (Isya).

Andi berkesimpulan, selain memisahkan politik dan agama, Mustafa Kemal Ataturk juga telah memisahkan umat Islam dengan Agamanya. “Jangankan shalat, namanya (nama-nama waktu shalat) saja mereka tidak tahu,” demikian Andi