7 Hal soal Taruna Akmil Anak Kasat Narkoba Diduga Aniaya Mahasiswa UISU
Taruna Akmil diduga aniaya mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara (FK UISU). Kasus dugaan penganiayaan ini diketahui berdasarkan laporan mahasiswa FK UISU bernama Teuku Shehan Arifah (20) ke Denpom (Detasemen Polisi Militer) Medan.
Seperti dilansir detikSumut, laporan Shehan ke Denpom 1/5 Medan, Sumatera Utara (sumut) teregistrasi dengan nomor laporan: LP/30/II/2023. Laporan Teuku Shehan ini tertanggal 21 Februari 2023.
Simak sederet hal yang diketahui sejauh ini terkait kasus dugaan penganiayaan mahasiswa FK UISU oleh Taruna Akmil berikut ini:
Kronologi Penganiayaan versi Mahasiswa FK UISU
Dilansir detikSumut, Teuku Shehan, mahasiswa FK UISU menjelaskan kronologi kejadian penganiayaan yang dialaminya tersebut. Shehan menyebut penganiayaan yang diduga dilakukan oleh Taruna Akmil terjadi pada Sabtu (18/20) sekitar pukul 23.00 WIB.
Pada saat itu, Shehan bersama dua teman perempuannya mengendarai mobil melewati pintu keluar Komplek Tasbi I, Kelurahan Tanjung Rejo, Kecamatan Medan Sunggal, Medan, Sumatera Utara. Lalu, kata Shehan, tiba-tiba ada dua mobil mencegat.
"Tiba-tiba kami dicegat dua mobil. Lalu, ada dua orang keluar. Saya pun keluar dan menanyakan ada apa. Terus mereka bilang ada yang mau dibicarain," kata Shehan saat diwawancarai di depan kantor Denpom 1/3 Medan, dilansir detikSumut, Selasa (14/3).
Tak berapa lama, Shehan mengatakan, dua orang tersebut memukulinya. Setelah itu, beberapa teman kedua terduga pelaku keluar dari mobil dan menyaksikan kejadian tersebut. Akibatnya, Shehan mengalami luka-luka.
"Luka yang saya dapati di pelipis mata sampai mendapat empat jahitan. Lebam di beberapa bagian wajah dan bibir saya pecah," ucapnya.
Taruna Akmil Ternyata Anak Kasat Narkoba Porlesta Deli
Menurut pengakuan Teuku Shehan Arifah, dia mengaku mengenal seorang terduga pelaku yang memukulinya, yakni berinisial MZE. Shehan mengaku mengenal MZE sejak duduk di bangku SMP.
"MZE ini teman saya sejak SMP. Dia sekarang Taruna Akmil," ungkapnya, seperti dilansir detikSumut, Selasa (14/3).
Belakangan diketahui, ternyata terduga pelaku berinisial MZE merupakan anak dari Kasat Narkoba Polresta Deli Serdang, Kompol Zulkarnain. "Iya benar dia (MZE) anak saya," ujar Zulkarnain kepada detikSumut, Selasa (14/3).
Zulkarnain belum banyak berkomentar tentang laporan penganiaan yang diduga dilakukan oleh anaknya. "Nanti ya, saya lihat dulu permasalahannya," sambungnya.
Pihak Taruna Akmil Bantah Dugaan Penganiayaan oleh MZE
Pihak Taruna Akmil, terduga pelaku membantah adanya penganiayaan terhadap mahasiswa FK UISU. Kasat Narkoba Polresta Deli Serdang, Kompol Zulkarnain menyebut yang memukul Shehan adalah adiknya MZE, yaitu ZZ.
"Bahwa pelaku bukan MZE melainkan adalah adiknya ZZ," kata Zulkarnain kepada detikSumut, Rabu (15/3).
Zulkarnain mengatakan MZE memang berada di lokasi saat kejadian pemukulan terhadap Shehan. Namun, MZE tidak ikut memukul. Melainkan melerai dan menarik ZZ yang sedang berantam.
Alasan Anak Kasat Narkoba Aniaya Mahasiswa FK UISU
Kompol Zurkarnain juga menyebut penganiayaan terhadap mahasiswa FK UISU Teuku Shehan Arifah terjadi lantaran anaknya, ZZ kesal dengan Shenan yang mengganggu pacar kakaknya, MZE yang merupakan Taruna Akmil.
"Jadi pelakunya bukan MZE. Tapi adiknya, ZZ. Si ZZ ini kesal karena Shehan mengganggu pacar MZE," kata Zurkarnain kepada detikSumut, Rabu (15/3).
Zulkarnain menjelaskan Shehan awalnya menghubungi pacar anaknya MZE melalui WhatsApp. Tak terima pacar kakaknya diganggu, ZZ kemudian mencari Shehan dan melakukan pemukulan.
Sementara itu, Paman Shehan, Teuku Yose Mahmudin Akbar turut membenarkan hal tersebut. Teuku Yose mengatakan Shehan memang berkomunikasi dengan pacar MZE.
"Iya memang Shehan berkomunikasi dengan pacar MZE. Tapi kan sebelum dipukul, Shehan sempat bertanya ke pelaku, ada apa. Cuma mereka tidak ada menjelaskan. Malah main pukul aja," ujarnya.
Pihak Terduga Pelaku Sebut Sempat Mediasi tapi Batal
Setelah peristiwa penganiayaan mahasiswa FK UISU, pihak terduga pelaku menyebut sempat melakukan mediasi dengan pihak keluarga korban. Namun mediasi itu gagal. Zulkarnain menyebut keluarga Shehan sempat minta uang damai.
"Jadi setelah peristiwa pemukulan itu, kami sebagai keluarga MZE sempat berjumpa dengan keluarga Shehan untuk didamaikan. Pertemuan itu dimediasi oleh Fathur," katanya kepada detikSumut, Rabu (15/3).
Dalam pertemuan itu telah disepakati perdamaian kedua belah pihak keluarga. Namun, perdamaian belum ditulis, masih simbolis saja. Namun Zulkarnain mengatakan ada dokumentasi berupa foto dan video percakapan.
"Lalu, informasi bahwa surat perdamaian tidak jadi ditandatangani pihak korban. Karena mereka meminta uang perdamaian sebesar Rp 300 juta," ungkapnya.
"Setelah itu, perdamaian tidak jadi dibuat karena belum ada kesepakatan kedua belah pihak," sambungnya.
Paman Shehan, Teuku Yose Mahmudin Akbar, membantah ucapan Kompol Zulkarnain soal uang damai Rp 300 juta. "Jadi pertemuan mediasi pertama kita bilang terserah berapa yang mau diberikan. Karena kami pikir ada itikad baik dari keluarga MZE," katanya.
"Nah, tapi kan terserah itu bukan berarti lima perak pun kita terima. Pakai perasaan juga lah. Awalnya dia tawar Rp 10 juta kemudian jadi Rp 15 juta," sambungnya.
Yose menyampaikan hal itu terkesan menghina keluarganya. Sebab, menurutnya angka tersebut hanya seharga ban mobil Zulkarnain dan tidak layak bila dibandingkan dengan luka yang didapati Shehan.
7 Saksi Diperiksa Denpom Terkait Dugaan Penganiayaan
Denpom 1/5 Medan memproses laporan mahasiswa FK UISU, Tengku Shehan yang mengaku dianiaya Taruna Akmil berinisial MZE. Sejauh ini sudah ada tujuh orang saksi yang diperiksa Denpom.
"Laporan Shehan masih diselidiki. Sejauh ini ada tujuh saksi diperiksa. Namun, keterangan para saksi yang memukul Shehan adalah adik MZE," kata Komandan Datasemen Polisi Militer (Dandenpom) I/5 Medan, Letkol Cpm Dahri Haji Dahlan kepada detikSumut, Rabu (15/3).
Selain pemeriksaan para saksi, lanjut Dahri, pihaknya telah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Kamera CCTV di sekitar lokasi juga telah diperiksa. Namun, tidak ada kamera CCTV yang langsung mengarah ke lokasi pemukulan.
Polisi Turut Selidiki Laporan Penganiayaan Mahasiswa UISU
Selain melapor ke Denpom, Teuku Shehan Arifa juga membuat laporan kasus dugaan Taruna Akmil aniaya mahasiswa FK UISU ke Polrestabes Medan. Shehan mengatakan laporannya ke Polrestabes Medan diterima SKPT dengan nomor laporan: STTLP/602/II/2023/SPKT/Polrestabes Medan/Polda Sumut.
PS Kasat Reskrim Polrestabes Medan Kompol Teuku Fathir pun mengatakan telah melakukan penyelidikan terkait laporan tersebut. "Kita sudah cek TKP, meminta keterangan beberapa saksi serta lainnya. Laporan itu masih diselidiki," ujarnya, dilansir detikSumut, Rabu (15/3).
Sumber: detik
Foto: Teuku Shehan Arifah (Goklas Wisely/detikSumut)
7 Hal soal Taruna Akmil Anak Kasat Narkoba Diduga Aniaya Mahasiswa UISU
Reviewed by Oposisi Cerdas
on
Rating:
Tidak ada komentar