Bawa-bawa Azab, Omongan Arteria ke Mahfud Ramai Dihujat: Gak Punya Adab Bicara Azab
Debat panas Menko Polhukam Mahfud MD dengan anggota dewan Komisi III DPR RI pada Rabu (31/3/2023), masih menyisakan sejumlah perbincangan. Salah satunya terkait gertakan balasan yang disampaikan Anggota DPR dari Fraksi PDIP, Arteria Dahlan, ke Mahfud MD.
Dalam sidang, Arteria tampak tidak terima dengan pernyataan Mahfud yang menyebutnya menghalang-halangi penyidikan. Ia pun mempertanyakan penyidikan mana yang dimaksud Mahfud, mengingat sekarang tidak ada penyidikan.
"Saya tidak pernah menggertak, mengancam. Bapak kan orang hukum jadi definisi pengancaman itu pasti tahun. Saya dengar tadi pak Mahfud mengatakan saya menghalang-halangi penyidikan. Mana penyidikannya pak?" tanya Arteria dalam rapat DPR.
"Ini belum ada penyidikan di sini pak. Seadainya memang sudah ada penyidikan, apakah perbuatan saya di forum (DPR) ini termasuk menghalang-halangi penyidikan?" sambungnya.
Arteria bahkan menantang Mahfud untuk melaporkan dirinya ke pimpinan, jika memang terbukti melakukan perintangan penyidikan. Menurutnya, skenario terburuk yang bisa diterimanya adalah dipecat dari anggota dewan.
"Kita sekaligus sekolah hukum sama-sama lagi nih, kalau memang modelnya seperti itu. Pak, makin bapak ancam saya makin semangat. Saya baru melihat ternyata oh pak Mahfud modelnya seperti ini pak," ucap Arteria.
"Makin bapak lapor ke atasan ke pimpinan, saya makin semangat. Risiko terburuknya saya dipecat pak. Tapi saya dipecat dengan terhormat pada saat saya memperjuangkan kebenaran yang saya yakini. Gak papa, nanti laporin aja kalau model mainnya seperti itu," tantangnya.
Lebih lanjut, Arteria malah membawa-bawa azab dalam pernyataannya ke Mahfud. Ia menyebut seorang Mahfud yang memegang jabatan Menko Polhukam memang bisa melaporkan dirinya. Namun, ia menegaskan semua itu akan dibalas azab.
"Setiap orang pak, ada noda hitam, itu Allah lah yang menjaga itu. Kita diberikan kehormatan, kita diberikan kemuliaan. Kita satu iman. Jadi jangan sekali-kali kita mainkan itu pak," ucap Arteria.
"Bapak koordinator punya polisi, punya apa punya ini semua, bisa (laporkan) Arteri, bisa pak. Tapi azab Allah akan tiba. Betul pak, gak boleh. Sekarang bapak berkuasa gak papa. Harusnya bapak bangga punya saya, seperti saya bangga dengan bapak kala itu," lanjutnya.
Terakhir, Arteria menceritakan dirinya berasal dari jalanan. Karena itu, ia tidak takut jika pada akhirnya kembali ke jalanan jika terbukti melakukan perintangan penyidikan.
"Gak papa nanti kalau memang saya menghalang-halangi penyidikan, saya siap mempertanggungjawabkan ini. Baru kali ini saya lihat dari seorang Menko Polhukam, pernyataan saya di DPR dibilang menghalang-halangi penyidikan," ucapnya.
"Saya berbicara tertib, berbicara disiplin. Saya ini dari orang biasa, dari orang jalanan. Jadi kembali ke jalanan gak takut," tandas Arteria Dahlan.
Namun, pernyataan Arteria yang membawa-bawa azab dalam forum DPR itu ramai menuai kecaman warganet. Salah satunya oleh akun Twitter @Pal****st yang membagikan potongan video Arteria di DPR, kemudian mendapatkan banyak komentar warganet lain.
"Ketika Arteri Dahlan singgung azab," tulis akun ini.
"Azab Allah jangan dibawa-bawa, nanti giliran di ulti Allah kualat lu semua anggota DPR," tegur warganet.
"Gak punya adab bicara tentang azab," kecam warganet.
"Kaya emak gua kalau kalah debat bawa bawa azab wkwkw," sentil warganet.
"Modal mata melotot dan suara kenceng," sindir lainnya.
"Ya ginilah kalau politik dan agama dicampuradukan," tulis warganet.
"Cepat atau lambat Arteria Dahlan itu akan mendapatkan karma. Bicara dengan bapak Mahfud dan bapak Emil Salim tidak santun. Bayangkan, bapak Emil Salim sampai begitu emosional. Mudah-mudahan saya keliru, bapak Mahfud dan bapak Emil Salim itu dua contoh figur bangsawan yang nyaris tanpa cacat," komentar yang lain.
"Kelihatan sekali betapa minimnya SDM dari argumennya," komentar warganet lain.
Sumber: suara
Foto: Anggota Komisi III DPR Arteria Dahlan. (bidik layar)
Bawa-bawa Azab, Omongan Arteria ke Mahfud Ramai Dihujat: Gak Punya Adab Bicara Azab
Reviewed by Oposisi Cerdas
on
Rating:
Tidak ada komentar