Jokowi Sebut Indonesia Miliki Seluruh Komponen untuk Mobil Listrik, Pengamat: China Kuasai 95% Nikel

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menginformasikan bahwa Indonesia memiliki seluruh komponen yang dibutuhkan dalam pembuatan mobil listrik.

Dengan begitu Indonesia berpeluang besar memiliki ekosistem industri kendaraan listrik.

“Nikel kita punya, tembaga kita memiliki, timah kita memiliki. Semua komponen yang dibutuhkan mobil listrik itu ada di Indonesia,” kata Presiden Jokowi dalam Pembukaan Muktamar XVIII PP Pemuda Muhammadiyah Tahun 2023, di Balikpapan, Kalimantan Timur, Rabu, 22 februari 2023.

Namun sayangnya, Perusahaan China yang menguasai tambang yang ada di Indonesia. Bahkan perusahaan tambang China menguasai 95 persen nikel yang ada di Indonesia.

Adapun, nikel merupakan salah satu komponen penting dalam pembuatan baterai yang nantinya akan digunakan untuk mobil dan motor listrik.

Pengamat Kebijakan Publik Gigin Praginanto, menyentil Presiden Jokowi yang meradang soal posisi China sebagai eksportir panel Surya nomor satu gegara bauksit.

"Sudah 9 tahun berkuasa kok baru sekarang sadarnya," ujar Gigin dikutip dari unggahan twitternya, @giginpraginanto yang diposting pada tanggal 22 februari 2023

Gigin kemudian menyinggung bagaimana Presiden Jokowi kerap bolak-balik ke Beijing. Sampai China menguasai 95 persen tambang nikel.

"Sudah berulang kali bolak-balik ke Beijing sampai China menguasai 95 persen tambang nikel," lanjutnya.

Hal ini sebelumnya juga pernah dibahas oleh Anggota Komisi VII DPR RI dari partai Demokrat, Zulfikar Hamonangan.

“95 persen tambang nikel yang ada di Indonesia itu dikuasai China, Pak Menteri. Bahkan, benar atau tidaknya, pajaknya pun dibebaskan 30 persen. Ini kebijakan-kebijakan yang aneh." Katanya dalam Rapat Kerja di Komisi VII DPR RI, Senin 21 november 2022.

"Sementara, perusahaan-perusahaan pribumi banyak tersingkirkan, izin-izin mereka dicabut,” Lanjutnya.

Ia mengaku aneh mengapa China bisa menguasai 95 persen tambang nikel hingga smelter di Indonesia. Sedangkan pengusaha pribumi tersingkir ketika tanah-tanah tersebut merupakan tanah rakyat.

Sumber: harianhaluan

Foto: 2 Polemik pemindahan Ibu Kota Negara Nusantara, Anggaran Suka Berubah-ubah, Presiden Jokowi: Butuh 15 Atau 20 Tahun (Yoriesta Afnenda Ramizal )