Breaking News

Kekayaan Jokowi Naik 58 Persen Setelah Jadi Presiden Dua Periode


Harta kekayaan sejumlah pejabat publik kini santer dibicarakan dan dilihat dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN).

Namun, tak banyak yang membahas kekayaan Presiden Joko Widodo (Jokowi) hingga saat ini. Berdasarkan penelusuran Fajar.co.id pada Selasa (21/3/2023), Jokowi baru enam kali melaporkan harta kekayaannya.

Pertama pada 14 Mei 2014 saat mencalonkan sebagai presiden senilai Rp30.169.266.012, kedua pada 31 Desember 2014, saat awal menjabat di periode pertama bersama Jusuf Kalla.

Saat itu, Jokowi melaporkan harta kekayaannya sebesar Rp33.475.557.928. Rinciannya, harta tidak bergerak ada 24 aset tanah dan bangunan senilai Rp29.453.455.000.

Tanah dan bangunan itu tersebar di enam kabupaten/kota seperti Boyolali, Surakarta, Sragen, Jakarta Selatan, Karanganyar dan Sukoharjo.

Berikut rinciannya:

Tanah seluas 595 M² di Kabupaten Boyolali (hasil sendiri) perolehan tahun 2005 senilai Rp11.700.000. Tanah seluas 1.000 M² di Boyolali (hasil sendiri) perolehan tahun 2005 senilai Rp20.000.000. Tanah dan bangunan seluas 168 M² dan 150 M², di Kabupaten Sukoharjo, (hasil sendiri) perolehan tahun 2000 senilai Rp97.629.000

Tanah dan bangunan seluas 838 M² dan 500 M², di Kota Surakarta yang berasal dari hasil sendiri, perolehan dari tahun 1996 sampai dengan 1999 senilai Rp864.532.000. Tanah dan bangunan seluas 1.120 M² dan 648 M², di Kota Surakarta, yang berasal dari hasil sendiri perolehan dari tahun 1998 sampai 2004, Rp 837.960.000.

Tanah dan bangunan seluas 2.185 M² dan 1.600 M², di Kabupaten Sukoharjo, yang berasal dari hasil sendiri, perolehan tahun 1997 Rp1.126.168.000. Tanah dan bangunan seluas 1.642 M²
dan 1.500 M², di Kabupaten Sukoharjo, yang berasal dari hasil sendiri, perolehan dari tahun 1998 sampai dengan 1999 Rp722.316.000.

Tanah dan bangunan seluas 1.773 M² dan 1.500 M², di Kabupaten Sukoharjo, yang berasal dari hasil sendiri perolehan dari tahun 1998 sampai dengan 1999 Rp728.604.000.

Tanah & Bangunan seluas 1.380 M² dan 138 M², di Kabupaten Boyolali, yang berasal dari HASIL SENDIRI, perolehan dari tahun 1994 sampai dengan 2005 Rp120.200.000. Tanah seluas 716 M² , di Kota Surakarta, yang berasal dari hasil sendiri perolehan tahun 1994 Rp384.492.000.

Tanah dan bangunan seluas 365 M² & 60 M², di Kota Surakarta, yang berasal dari hasil sendiri, perolehan tahun 1998 Rp224.110.000. Tanah dan bangunan seluas 5.362 M² dan 1.992 M², di Kota Surakarta yang berasal dari hasil sendiri perolehan dari tahun 1994 sampai dengan 2002 Rp8.540.614.000.

Tanah dan bangunan seluas 302 M² dan 176 M², di Kota Surakarta, yang berasal dari hasil sendiri, perolehan dari tahun 1994 sampai dengan 1995 Rp274.308.000. Tanah dan bangunan seluas 2.140 M² dan 300 M² di Kabupaten Karanganyar, yang berasal dari hasil sendiri, perolehan dari
tahun 1992 sampai dengan 1994 Rp255.000.000

Tanah dan bangunan seluas 1.143 M² dan 120 M², di Kota Surakarta, yang berasal dari hasil sendiri, perolehan dari tahun 1993 sampai 2005 Rp 450.342.000. Tanah dan bangunan seluas 1.187 M² dan 120 M², di Kabupaten Karanganyar, yang berasal dari hasil sendiri perolehan tahun 1992 Rp103.332.000.

Tanah seluas 673 M² , di Kabupaten Karanganyar, yang berasal dari hasil sendiri perolehan tahun 1998 Rp 13.500.000. Tanah dan bangunan seluas 2.000 m² & 1.320 M², di Kabupaten Sragen, yang berasal dari hasil sendiri, perolehan tahun 2010 Rp1.405.760.000.

Tanah dan bangunan seluas 2.000 M² dan 1.320 M², di Kabupaten Sragen, yang berasal dari HASIL SENDIRI, perolehan tahun 2010 Rp 1.405.760.000. Tanah dan bangunan seluas 2.000 M²
& 1.320 M², di Kabupaten Sragen, yang berasal dari hasil sendiri, perolehan dari tahun 1999 sampai dengan 2010 Rp1.405.760.000.

Tanah dan bangunan seluas 2.000 M² dan 1.737 M², di Kabupaten Sragen, yang berasal dari Hasil sendiri perolehan tahun 2010 Rp1.809.416.000. Tanah dan bangunan seluas 2.000 M²
dan 1.739 M² di Kabupaten Sragen, yang berasal dari hasil Sragen perolehan tahun 2010 Rp1.811.352.000.

Tanah dan Bangunan seluas 6.000 M² dan 4.200 M² di Kabupaten Sragen, yang berasal dari hasil sendiri perolehan dari tahun 2004 Rp3.840.600.000. Bangunan seluas 104,2 M² , di Kota
Jakarta Selatan, yang berasal dari hasil sendiri perolehan tahun 2012 Rp3.000.000.000.

Adapun alat transportasi dan mesin senilai Rp954.500.000, rinciannya:

Mobil, merk SUZUKI, tahun pembuatan 1997, yang berasal dari hasil sendiri, perolehan tahun 1997 10.000.000. Mobil, merk ISUZU, tahun pembuatan 2002, yang berasal dari hasil sendiri, perolehan tahun 2002 Rp60.000.000

Motor, merk YAMAHA VEGA, tahun pembuatan 2001, yang berasal dari hasil sendiri, perolehan tahun 2001 Rp2.500.000. Mobil, merk MERCEDES BENZ, tahun pembuatan 1996, yang
berasal dari HASIL SENDIRI, perolehan tahun 1999 Rp60.000.000.

Mobil, merk ISUZU, tahun pembuatan 2002, yang berasal dari hasil sendiri, perolehan tahun 2002 Rp60.000.000. Mobil, merk DAIHATSU ESPASS, tahun pembuatan 1997, yang berasal dari hasil sendiri, perolehan tahun 2004 Rp25.000.000.

Mobil, merk NISSAN GRAND LIVINA, tahun pembuatan 2010, yang berasal dari hasil sendiri perolehan tahun 2010 Rp125.000.000. Mobil, merk ISUZU PANTHER, tahun pembuatan 1996, yang berasal dari HASIL SENDIRI, perolehan tahun 1999 Rp36.000.000.

Mobil, merk MERCEDES BENZ, tahun pembuatan 2004, yang berasal dari hasil sendiri, perolehan tahun 2014 Rp175.000.000. Mobil, merk TOYOTA KIJANG INNOVA, tahun pembuatan 2011, yang berasal dari hasil sendiri, perolehan tahun 2013 Rp170.000.000.

Mobil, merk NISSAN JUKE, tahun pembuatan 2012, yang berasal dari hasil sendiri, perolehan tahun 2012 Rp220.000.000. Motor, merk YAMAHA MIO, tahun pembuatan 2008, yang berasal dari hasil sendiri, perolehan tahun 2008 Rp 11.000.000.

Sementara itu, Jokowi memiliki usaha sejumlah 1 toko meubel, yang berasal dari hasil sendiri, perolehan dari tahun 2010 sampai dengan 2012 Rp572.440.076. Harta bergerak lainnya Rp361.350.000.

Logam Mulia, yang berasal dari hasil sendiri, perolehan dari tahun 1995 sampai dengan 2000 Rp27.200.000. Batu Mulia, yang berasal dari hasil sendiri, perolehan dari tahun 1998 sampai dengan 2001 Rp15.000.000.

Benda bergerak lainnya yang berasal dari hasil sendiri perolehan tahun 2005 Rp319.150.000. Giro dan Setara dengan kas yang berasal dari hasil sendiri (penambahan data harta kekayaan, penghapusan data karena dikonsumsi, perubahan atas data yang dilaporkan sebelumnya) Rp529.032.045.

Hutang dalam bentuk pinjaman uang (perubahan atas data yang dilaporkan sebelumnya) Rp1.936.939.782.

Laporan ketiga 31 Desember 2017 sebesar Rp49.062.239.628. Laporan keempat 31 Desember 2019 Rp54.718.200.893. Laporan kelima 31 Desember 2020 Rp62.616.935.818. Dan terakhir laporannya Rp71.471.446.189.

Rinciannya tanah dan bangunan Rp59.445.696.000 diantaranya:

Tanah dan bangunan seluas 168 M²/150 M² di Sukoharjo, hasil sendiri Rp420.000.000. Tanah dan bangunan seluas 838 M²/500 M² di Surakarta, hasil sendiri Rp7.285.000.000.

Tanah dan bangunan seluas 1120 M²/648 M² di Surakarta hasil sendiri Rp5.600.000.000. Tanah dan bangunan seluas 2185 M²/1600 M² di Sukoharjo, hasil sendiri Rp2.185.000.000.

Tanah dan bangunan seluas 1642 M²/1500 M² di Sukoharjo hasil sendiri Rp1.642.000.000. Tanah dan bangunan seluas 1773 M²/1500 M² di Sukoharjo, hasil sendiri Rp1.773.000.000.

Tanah seluas 716 M² di Surakarta, hasil sendiri Rp2.864.000.000. Tanah dan bangunan seluas 365 M²/60 M² di Surakarta, hasil sendiri Rp. 1.825.000.000. Tanah dan bangunan seluas 302 M²/176 M² di Surakarta, hasil sendiri Rp2.265.000.000.

Tanah dan bangunan Seluas 1187 M²/120 M² di Karanganyar hasil sendiri Rp428.100.000. Tanah seluas 673 M² di Karanganyar, hasil sendiri Rp134.600.000.

Tanah dan bangunan seluas 2000 M²/1320 M² di Sragen, hasil sendiri Rp1.975.400.000. Tanah dan bangunan seluas 2000 M²/1320 M² di Sragen hasil sendiri Rp1.975.400.000.

Tanah dan bangunan seluas 2000 M²/1320 M² di Sragen, hasil sendiri Rp1.975.400.000. Tanah seluas 585 M² di Boyolali, hasil sendiri Rp37.440.000.

Tanah dan bangunan seluas 1380 M²/138 M² di Boyolali hasil sendiri Rp160.356.000. Tanah seluas 1000 M² di Boyolali, hasil sendiri Rp100.000.000.

Bangunan seluas 104.2 M² di Jakarta Selatan, hasil sendiri Rp3.500.000.000. Tanah dan bangunan seluas 5362 M²/1992 M² di Surakarta, hasil sendiri Rp22.500.000.000. Tanah dan bangunan seluas 2000 M²/1320 M² di Karanganyar, hasil sendiri Rp800.000.000.

Untuk alat transportasi dan mesin Rp467.000.000 diantaranya:

Mobil, SUZUKI PICK UP tahun 1997, hasil sendiri Rp10.000.000. Mobil, ISUZU TRUCK tahun 2002, hasil sendiri Rp50.000.000

Motor, YAMAHA VEGA sepeda motor tahun 2001, hasil sendiri Rp2.000.000. Mobil MERCEDES BENZ SEDAN Tahun 2004, hasil sendiri Rp140.000.000.

Mobil MERCEDES BENZ SEDAN tahun 1996, hasil sendiri Rp60.000.000. Mobil, ISUZU TRUCK Tahun 2002, hasil sendiri Rp35.000.000.

Mobil, Nissan Grand Livina Minibus Tahun 2010, hasil sendiri Rp70.000.000. Mobil NISSAN JUKE MINIBUS Tahun 2012, hasil sendiri Rp100.000.000. Harta bergerak lainnya, Rp356.950.000, kas dan setara kas Rp11.511.130.29 dan hutang Rp309.330.103.

Jika dibandingkan kekayaan Jokowi sebelum jadi presiden dengan laporan terakhir tahun 2021 atau jelang periode keduanya berakhir, ada kenaikan sebesar Rp41 Miliar atau 58 persen.

Sumber: kontenjatim
Foto: Presiden Joko Widodo/Net
Kekayaan Jokowi Naik 58 Persen Setelah Jadi Presiden Dua Periode Kekayaan Jokowi Naik 58 Persen Setelah Jadi Presiden Dua Periode Reviewed by Oposisi Cerdas on Rating: 5

Tidak ada komentar