Sekjen PDIP: Pemimpin Tak Diukur dari Keterampilan Bicara
PDIP masih belum mendeklarasikan calon presiden (capres) yang akan didukungnya. Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan deklarasi capres dari partainya masih menunggu momentum.
"Ya melihat momentum, kan ini kaitannya dengan nasib rakyat," ujar Hasto kepada wartawan di Sekolah Partai PDIP, Jakarta Selatan, Kamis (2/3/2023).
Hasto lantas mencontohkan ketika adanya deklarasi calon gubernur kala Pilkada DKI Jakarta beberapa tahun kebelakang. Kala itu, kata dia, masyarakat menganggap bahwa pemimpin yang baik adalah yang gaya bicaranya baik.
"Kita melihat Pilkada Jakarta ketika ada deklarasi pilkada Jakarta, semua menganggap bahwa seorang pemimpin yang gaya bicaranya baik, demikian pula pada tahun 2004 akan menghasilkan keputusan-keputusan yang baik untuk rakyat," kata dia.
Namun berdasarkan beberapa pemilu di DKI Jakarta sebelumnya, kualitas pemimpin itu tidak diukur dari keterampilan bicaranya. Kualitas pemimpin itu, kata Hasto, diukur dari kinerjanya.
"Tetapi hasilnya kan berbeda, 2004 sampai 2014 kita belajar bahwa seorang pemimpin, itu tidak diukur dari keterampilan berbicaranya dari pesonanya, tetapi dari kinerja, dari komitmen, keberanian mengambil risiko dari kemampuan teknokratnya," sebut dia.
Oleh karena itu, Hasto menyebut PDIP memilih pemimpin yang dapat bekerja baik dengan turun langsung mendengar keinginan rakyat. Terkait siapa nama calon presidennya, Hasto menegaskan tunggu keputusan dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri
"Kemampuan turun ke bawah menangkap kehendak rakyat, itu yang dilihat oleh PDI Perjuangan. Sabar (siapa capres yang akan diusung) tunggu keputusan dari Bu Mega," pungkasnya
Sebelumnya, Hasto bicara soal calon presiden dari PDIP merupakan kewenangan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri. Namun, dia membeberkan capres PDIP pasti diambil dari internal PDIP.
Hasto awalnya bicara terkait Megawati yang nantinya pasti akan memberikan sinyal jika sudah waktunya mengumumkan capres PDIP. Dia menyebut Megawati akan berkontemplasi hingga berkonsultasi dengan Jokowi terlebih dahulu sebelum mengambil keputusan.
"Kita percaya untuk calon presiden di partai, diajarkan ada rahmat dari Tuhan yang Maha Kuasa, nanti akan ada juga sinyal dan Ibu Megawati, beliau sosok yang sebelum mau tidur, beliau melakukan doa, memohon petunjuk dari Tuhan yang Maha Kuasa, Allah SWT, berkontemplasi," kata Hasto seperti dalam keterangannya, Minggu (26/2).
"Lalu Ibu Mega berdialog dengan Pak Jokowi untuk melihat bagaimana problematika bangsa, bagaimana kepemimpinan ke depan, bagaimana tanggungjawabnya. Setelah kesemuanya dipersiapkan, pada momentum yang tepat, Ibu Megawati akan mengumumkan. Jadi mohon bersabar," lanjut Hasto menjawab wartawan tentang sosok capres yang akan diumumkan PDIP.
Hasto lalu membeberkan kriteria capres yang dicari oleh PDIP. Selain memiliki rekam jejak baik, Hasto memastikan capres PDIP harus dari internal PDIP.
"Yang kita cari adalah pemimpin yang digembleng lahir dan batin, yang rekam jejaknya baik, dan itu lahir dari PDI Perjuangan," ucap Hasto.
Hasto menekankan PDIP akan mendorong kader partai untuk jadi capres di Pilpres mendatang. Dia mengungkap alasannya karena partai memiliki tujuan dalam berorganisasi.
"Karena tujuan kita berpartai untuk mendorong kader kader partai ditempatkan pada jabatan penting dan strategis setelah dipersiapkan dengan sekolah partai dan penugasan kader kader partai," jelas Hasto.
"Kalau PDI Perjuangan, calonnya dari internal. Kalau partai lain yang sudah mencalonkan, maka kita ada perbedaan. Dan perbedaan itu hal yang biasa dalam demokrasi. Tak perlu dipertentangkan. Biar rakyat yang menjadi hakim. Biar rakyat yang menentukan pilihannya siapa pemimpin terbaik yang akan melanjutkan kepemimpinan pak Jokowi. Bagi PDI Perjuangan, sejak Bung Karno, Bu Mega, pak Jokowi, dan the next president itu adalah satu kesatuan komitmen bagi masa depan Indonesia raya kita," tambah dia.
Sumber: detik
Foto: Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto/Net
Sekjen PDIP: Pemimpin Tak Diukur dari Keterampilan Bicara
Reviewed by Oposisi Cerdas
on
Rating:
Tidak ada komentar