Ada Nuansa Ketidakmampuan KIB dan KKIR Berkompetisi Lawan KPP
Munculnya wacana koalisi besar dinilai tidak mampu menyaingi Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yang mengusung Anies Baswedan di kontestasi pemilihan presiden (Pilpres) tahun 2024 mendatang.
Wacana koalisi besar itu terdiri dari gabungan lima partai dari dua koalisi yakni Koalisi Indonesia Bersatu (Golkar, PPP, PAN) dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (Gerindra dan PKB).
Hal itu disampaikan oleh pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Dedi Kurnia Syah, ketika berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL lewat pesan singkat Whatsapp, Minggu (9/4).
“Ada nuansa ketidakmampuan berkompetisi, karena menganggap rival yang muncul sebagai ancaman,” kata Dedi.
Dedi menambahkan, ketidakmampuan lima partai politik melawan Anies Baswedan itulah yang mendorong mereka membuat koalisi besar.
“Bisa jadi itu memicu KIB dan KKIR untuk menggabungkan kekuatan, sehingga mereka bisa dianggap tidak percaya diri,” ujarnya.
Terlebih, lanjut Dedi, ada dorongan Presiden untuk menyatukan lima partai politik tersebut, semakin mempertajam ketakutan para elite yang tergabung dalam koalisi pemerintahan, Anies Baswedan memenangkan Pilpres 2024.
“Ini memantik ketakutan berlebih terhadap lawan politik yang akan mereka hadapi di 2024,” demikian Dedi.
Sumber: rmol
Foto: Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Dedi Kurnia Syah/Net
Ada Nuansa Ketidakmampuan KIB dan KKIR Berkompetisi Lawan KPP
Reviewed by Oposisi Cerdas
on
Rating:
Tidak ada komentar