Alih Fungsi Trotoar dan Lajur Sepeda Picu Kontroversi, Aktivis Desak Pemprov DKI Evaluasi Kebijakan
Aktivis koalisi masyarakat sipil mengecam alih fungsi trotoar dan lajur
sepeda menjadi badan jalan di Perempatan Santa, Kebayoran Baru, Jakarta
Selatan. Langkah ini dianggap tidak sejalan dengan upaya mewujudkan kota
berkelanjutan dan mengurangi emisi. Koalisi tersebut, yang terdiri dari Bike
to Work, Komite Penghapusan Bensin Bertimbel, Koalisi Pejalan Kaki, Road
Safety Association, Greenpeace Indonesia, dan Forum Diskusi Transportasi
Jakarta, menabur bunga sebagai bentuk protes, Minggu (16/4/2023).
Menurut Ketua Umum Bike to Work Indonesia, Fahmi Saimima, permasalahan utama
di kawasan Kebayoran Baru adalah kendaraan bermotor. “Penambahan jalan bukan
solusi kemacetan. Justru mengundang pengguna kendaraan dan bagian dari
siklus ketergantungan kendaraan pribadi di kota,” ujar Fahmi dalam
keterangannya, Minggu (17/4/2023).
Mengundang sahabat trotoarian, pesepeda dan warga untuk hadir bergerak melihat dari dekat dan melakukan aksi tabur bunga di Jalan Santa (Pertigaan Wijaya, Suryo & Tendean) Jakarta Selatan, Hari Minggu, 16 April 2023 Pkl. 07.00 WIB pic.twitter.com/Rhl3Bm4bDm
— Bike2Work Indonesia (@B2WIndonesia) April 15, 2023
Koalisi masyarakat merujuk pada survei Institute for Transportation and
Development Policy (ITDP) yang menunjukkan bahwa lebih dari 50% pengguna
ruang jalan, khususnya trotoar, adalah pelaku usaha mikro, kecil, dan
menengah (UMKM) serta pejalan kaki. Survei yang sama juga menunjukkan risiko
sangat tinggi bagi pejalan kaki dan pesepeda di Kebayoran Baru pada pukul
09.00 hingga 19.00.
Alih fungsi trotoar dan lajur sepeda memiliki kekhawatiran akan menurunkan
kualitas layanan Transjakarta karena perbedaan kecepatan antara koridor
steril dan tidak steril. Survei ITPD tahun 2022 menunjukkan perbedaan
kecepatan sebesar 28% antara kedua koridor.
Bakal tersedia pelican Crossing
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo
menyatakan bahwa penutupan persimpangan Santa bertujuan agar distribusi
kendaraan lebih baik seiring dengan bertambahnya kemacetan di kawasan
tersebut. “Akan disiapkan fasilitas pelican crossing. Nanti akan
dikerjakan,” ucap Syafrin.
Pemprov DKI Jakarta berkomitmen untuk mendorong warga menggunakan
transportasi umum dengan berbagai inisiatif seperti pembangunan MRT fase 2A
Bundaran HI-Kota, MRT fase 2B Kota-Ancol, MRT fase 3
Cikarang-Jakarta-Balaraja, dan LRT Jakarta fase 1B Velodrome-Manggarai.
Sarana bagi pejalan kaki dan pesepeda akan dibangun dengan mempertimbangkan
konektivitas sistem transportasi.
live malam ini di lokasi simpang santa..@DKIJakarta bersama @BinaMargaDKI @DishubDKI_JKT mencoba membenahi pic.twitter.com/8Jx6oGopW2
— Bike2Work Indonesia (@B2WIndonesia) April 16, 2023
Sumber:
inilah
Foto: Polemik Alih Fungsi Trotoar dan Lajur Sepeda: Aktivis Koalisi
Masyarakat Sipil Serukan Aksi Protes di Kebayoran Baru (Foto:
Twitter/@elisa_JKT)
Alih Fungsi Trotoar dan Lajur Sepeda Picu Kontroversi, Aktivis Desak Pemprov DKI Evaluasi Kebijakan
Reviewed by Oposisi Cerdas
on
Rating:
Tidak ada komentar