Breaking News

Begini Cara Anies Baswedan Sikapi Perbedaan dengan Ketua Partai


Anies Baswedan, Mantan Gubernur DKI Jakarta yang saat ini menjadi salah satu kandidat capres dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2024 mendatang, memberikan komentar mengenai fenomena perbedaan pandangan dengan ketua partai.

Adapun perbedaan pandangan yang dimaksud adalah, perbedaan mengenai sikap partai pengusung dan pemerintah terhadap suatu kasus atau persoalan, seandainya nanti Anies Baswedan terpilih menjadi presiden.

Sebagaimana yang diketahui, seringkali perbedaan pandangan antara pemimpin pemerintahan baik legislatif maupun eksekutif dengan ketua partai menjadi batu sandungan dalam melahirkan keputusan yang memihak pada rakyat.

Tak lama sebelumnya, masyarakat dihebohkan dengan pernyataan dari seorang anggota komisi III DPR RI, Bambang Pacul yang mengatakan bahwa untuk memutuskan pengesahan undang-undang perampasan Aset, mesti dikomunikasikan dahulu dengan Ketua Umum partai.

“Republik di sini ini gampang Pak Senayan ini, lobinya jangan di sini Pak, ini korea-korea (anggota DPR) ini nurut bosnya masing-masing, di sini boleh ngomong galak Pak. Bambang Pacul ditelpon ibu (Megawati), ‘Pacul berhenti’, ya siap, laksanakan,” ucap Bambang Pacul dikutip harianhaluan.com dari kanal youtube DPR.

Dari apa yang dikatakan oleh Bambang Pacul tersebut kemudian menunjukan, bahwa anggota DPR tidak sepenuhnya menjadi representasi rakyat, tapi malah menjadi representasi partai. Padahal mereka dipilih oleh rakyat.

Tak hanya itu, kasus pembatalan Indonesia sebagai tuan rumah piala dunia U20 beberapa waktu lalu, juga disinyalir adanya perbedaan antara sikap pimpinan partai dan pemerintah, dalam hal ini Presiden (Jokowi), Gubernur Jateng (Ganjar Pranowo) dan Gubernur Bali (Wayan Koster).

Ganjar Pranowo dan Wayan Koster yang semulanya sudah menandatangani kesiapan menjadi tuan rumah dan jaminan keamanan penyelenggaraan, tiba-tiba menolak kedatangan Israel seiring dengan sikap PDI-P yang sama.

Polemik mengenai penolakan terhadap kedatangan Israel tersebut kemudian berujung pada pembatalan Indonesia sebaga tuan rumah piala dunia u20 oleh FIFA.

Terkait dengan perbedaan sikap dan pandangan antara ketua partai pengusung dengan pemerintah ini kemudian direspon Anies Baswedan ketika ditanya mengenai apa yang harus dilakukannya?

“Itu bukan hal baru, mengambil keputusan kemudian berhadapan dengan orang yang tidak setuju, berhadapan dengan orang yang berbeda, itu rutin kok,” ucap Anies Baswedan dilansir harianhaluan.com dari kanal youtube MetroTV.

Menurut Anies, hal ini bisa diselesaikan dengan membangun komunikasi, atau dibicarakan. Karena menurutnya pasti ada selalu jalan keluar, tergantung dijelaskan atau tidak.

Dari penjelasannya, hal serupa pernah dirasakannya saat menjabat menjadi Gubernur DKI Jakarta. Dimana pada saat tertentu Balaikota menjadi ramai didatangi dari orang yang mendukung, lalu mempertanyaan perbedaan pandangan mengengai pengambilan keputusan.

“Jadi itu tu bukan sesuatu yang luar bisa, ini bukan sebuah peristiwa yang one time games. Ambil keputusan itu ya, sekarang keputusan, besok ada keputusan, ya hari ini kita setuju, besok kita nggak setuju dan seterunya, jadi itu perjalanan panjang,” jelasnya.***

Sumber: haluan
Foto: Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan/Net
Begini Cara Anies Baswedan Sikapi Perbedaan dengan Ketua Partai Begini Cara Anies Baswedan Sikapi Perbedaan dengan Ketua Partai Reviewed by Oposisi Cerdas on Rating: 5

Tidak ada komentar