Johanis Ngaku Chat 'Cari Duit' Sebelum Pimpin KPK, Padahal Sudah Terpilih
Johanis Tanak mengatakan percakapan via aplikasi perpesanan antara dirinya dan Plh Dirjen Minerba Kementerian ESDM Muhammad Idris Froyoto Sihite terjadi sebelum dirinya menjabat Wakil Ketua KPK. Begini timeline pengusulan hingga pengambilan sumpah Johanis Tanak sebagai Wakil Ketua KPK.
20 September 2022
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengirimkan surat kepada DPR RI. Dalam surat itu, Jokowi mengajukan dua nama untuk dipilih DPR sebagai pimpinan KPK menggantikan Lili Pintauli Siregar yang mundur akibat dugaan gratifikasi.
Dua nama tersebut ialah Johanis Tanak yang merupakan jaksa dan I Nyoma Wara yang merupakan auditor utama investigasi di Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
"Yang saya dengar kan namanya Pak Johanis Tanak kalau nggak salah, sama Pak Nyoman Wara kalau nggak salah ya, yang dari BPK ya," kata anggota Komisi III DPR RI Arsul Sani kepada wartawan di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (20/9/2022).
28 September 2022
Komisi III DPR menggelar uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test dua calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pengganti Lili Pintauli. Dua calon pimpinan KPK itu adalah Johanis Tanak dan I Nyoman Wara.
Setelah melakukan uji kelayakan, Komisi III DPR menggelar pemilihan untuk menentukan siapa yang akan menjadi Wakil Ketua KPK. Hasilnya, Johanis Tanak mendapatkan 38 suara, sementara I Nyoman Wara mendapatkan 14 suara. Total 53 suara, dengan 1 suara abstain.
29 September 2022
DPR RI kemudian mengesahkan Johanis Tanak menjadi pimpinan KPK menggantikan Lili Pintauli Siregar. Pengesahan ini dilakukan dalam rapat paripurna ke-6 masa persidangan I tahun 2022-2023 di ruang rapat paripurna DPR, kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (29/9/2022).
Rapat dipimpin oleh Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad. Hadir Wakil Ketua DPR Muhaimin Iskandar (Cak Imin) dan Rachmat Gobel.
Pengesahan pimpinan KPK diawali dengan laporan Komisi III DPR, yang membidangi lingkup tugas hukum dan HAM, kepada para anggota Dewan dalam rapat paripurna. Laporan itu disampaikan oleh anggota Komisi III DPR Habiburokhman.
"Terima kasih kami ucapkan kepada pimpinan Komisi III DPR yang telah menyampaikan laporannya. Dan perkenankan kami menanyakan kepada sidang Dewan yang terhormat apakah laporan Komisi III DPR terhadap hasil uji kelayakan calon anggota pengganti pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi dapat disetujui?" tanya Dasco kepada seluruh rapat.
"Setuju," jawab anggota Dewan.
12 Oktober 2022
Potongan chat Johanis Tanak dengan Plh Dirjen Minerba ESDM Idris yang viral di media sosial disebut terjadi pada 12 Oktober 2022. Salah satu kalimat di percakapan itu ialah 'bisalah kita cari duit.
Percakapan itu sendiri viral pada Kamis (13/4/2023). Percakapan itu dimulai dengan perkenalan diri Johanis Tanak kepada Idris pada 12 Oktober 2022.
Berikut isi percakapan keduanya:
Johanis: Selamat Malam Pak Karo, bisa sy tlp. Salam Sehat J. Tanak
Idris: Malam Pa
Johanis: Waduh, masi bisalah kita cari duit, saya sdh buka kantor dgn teman, tp sy madi main di belakang layar, kita bisa bergabunglah main di belakang layar RHS cuma tuk konsumsi kita aja
Idris: Mantaaaaap pak
Johanis: Iya, sy pun agak terlambat tp sejak thn 2012 sy mulai diminta teman2 tuk bantu2 di perusahaan mereka tp tdk full time. Hal tsb sy lakoni krs sy sadar bhw tdk ada pimpinan Kejaksaan yg mau perhatikan kita, jd sy perlu berpikir n menyikapi langkah yg tepat tuk mengatasi kebutuhan hidup di Jkt ini yg penuh tantangan hidup.
Sekarang sy mulai coba buka kantor dgn teman, salah 1 kawan saya marga purba, bukan dr Kejaksaan. Kerjaan sy carikan klien, diskusi dgn klien n ikut membuat konsep yg akan dikerjakan nanti teman2 yg maju siang atau negosiasi dgn pihak lawan.
Kalau kita cuma harap gaji, ras (chat terputus)
Idris: Bagus sekali pak.
28 Oktober 2022
Johanis Tanak resmi menjadi pimpinan KPK. Dia membacakan janji di depan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Acara pengucapan sumpah janji Johanis Tanak digelar di Istana Negara, Jakarta Pusat, dan disiarkan langsung di akun YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (28/10/2022).
Acara diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dilanjutkan dengan pembacaan Keppres pengangkatan Johanis Tanak menjadi pimpinan KPK. Johanis kemudian mengucapkan janji di depan Jokowi. Rohaniwan berdiri di samping Johanis.
"Saya berjanji, bahwa saya senantiasa akan menolak atau tidak menerima atau tidak mau dipengaruhi oleh campur tangan siapa pun juga, dan saya akan tetap teguh melaksanakan tugas dan wewenang saya yang diamanatkan UU kepada saya. Kiranya Tuhan menolong saya," demikian petikan sumpah yang dibacakan.
24 Februari 2023
Dalam unggahan viral itu, percakapan keduanya disebut kembali dilakukan pada 24 Februari 2023. Kali ini Johanis disebut kembali membuka percakapan dan berupaya mengajak Idris bertemu secara tatap muka. Berikut isinya:
Johanis: Malam pak Karo, salam sehat. Kapan sy bisa berjumpa
Idris: Klo boleh tau terkait ap ya pak
Johanis: Saya mau diskusi soal IUP
Idris: Apa yg bs diolah?
Johanis: Saya mau diskusi aja dulu dr aspek hukumnya. Setidak tidaknya bapak termasuk ahli hukumnya. Terkait dengan 2 putusan peradilan yg sdh inkrah pak, kt mau lanjut operasional
Idris: Y besok kita bhaslah.
Penjelasan Johanis Tanak
Johanis Tanak kemudian buka suara soal chat dirinya dengan Idris tersebut. Johanis menyebut dirinya dan Idris merupakan sahabat lama karena sama-sama berprofesi sebagai jaksa.
"Seperti yang disampaikan saya adalah sahabat dan memang saya bersahabat dengan beliau, saya satu kantor dengan beliau dulu sehingga persahabatan berjalan sebagaimana semestinya," kata Johanis dalam konferensi pers di Gedung Merah Putih KPK, Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan, Kamis (13/4/2023) dini hari.
Sebelum menjabat sebagai Kabiro Hukum maupun Plh Dirjen Minerba Kementerian ESDM, Idris telah menduduki beberapa jabatan di Kejaksaan RI. Antara lain Anggota Satgasus PPTPK Jampidsus hingga Koordinator Asisten Intelijen di Kejaksaan Tinggi Jawa Barat.
Jabatan lainnya adalah Plh Kepala Kejaksaan Negeri Cianjur, Kepala Kejaksaan Negeri Sanggau, Kabag Tata Usaha Sekretariat Jamdatun serta Kasubdit Pertimbangan Hukum Jamdatun.
Kembali ke penjelasan Johanis, dia menyebut percakapan keduanya terjadi pada Oktober 2022 sebelum dirinya bertugas di KPK. Johanis mengatakan saat itu dia sedang melakukan persiapan menjelang masa pensiun sebagai jaksa.
"Tentunya orang usia pensiun dalam kondisi sibuk kemudian kita harus persiapkan juga. Sama kayak orang akan menikah kita persiapkan juga hal-hal yang diperlukan. Jangan sampai nanti ketika pensiun baru kebingungan. Dia sebagai sahabat saya, saya ajak berdiskusi dengan chatting itu," ujarnya.
"Tapi tidak ada hal-hal yang negatif karena saya sejak S2 (dan) S3 mendalami hukum bisnis sehingga saya lebih tertarik bergerak dalam bidang hukum bisnis. Saya berdiskusi dengan beliau, chatting dengan beliau bahwa saya akan melakukan pekerjaan-pekerjaan yang berkaitan dengan memberikan pendapat hukum atau legal opinion. Mungkin saja berikan hal-hal pengetahuan yang bersifat keperdataan kepada beliau," ujarnya.
Dia menegaskan saat percakapan itu terjadi dirinya masih seorang jaksa aktif. Dia mengaku belum secara aktif berkecimpung di dalam bisnis tersebut sehingga dirinya, dalam chat itu, menyebut 'bekerja dari belakang layar'.
Johanis mengaku baru tahu Idris menjabat Plh Dirjen Minerba Kementerian ESDM. Dia mengaku tahu kalau Idris menjabat Kabiro Hukum.
Johanis menyatakan tak ada yang salah dalam percakapan tersebut. Dia mengatakan dirinya saat itu belum dilantik sebagai pimpinan KPK.
"Terpilih belum tentu saya kemudian dilantik. Sama saya pernah alami, pernah saya dapat SK dari Jaksa Agung untuk jadi Kepala Kejaksaan Tinggi Sulawesi Utara. Dalam rentang waktu sampai pelantikan ternyata tidak ada dan dibatalkan. Belum ada satu kepastian hukum di sana. Kecuali kalau saya udah dilantik dan melaksanakan tugas, itu baru tidak benar. Demi Tuhan saya belum melaksanakan," ujarnya.
Sumber: detik
Foto: Johanis Tanak/Net
Johanis Ngaku Chat 'Cari Duit' Sebelum Pimpin KPK, Padahal Sudah Terpilih
Reviewed by Oposisi Cerdas
on
Rating:
Tidak ada komentar