Breaking News

Moeldoko Mendapatkan Dukungan Cawapres 2024 Mendampingi Ganjar Pranowo dan Airlangga


Pengamat politik Nazar EL Mahfudzi memprediksi Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dapat menjadi kuda hitam poros Istana menyikapi keputusan PDI Perjuangan mengusung Ganjar Pranowo sebagai kandidat presiden.

Dia malihat poros Istana lebih demokratis dan lebih solid menentukan kandidat presiden dan kandidat wakil presiden, tidak terjebak dalam ambisi PDIP untuk berkuasa kembali, kendati Jokowi kader parpol PDIP.

Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) beranggotakan Golkar, PAN dan PPP.

"Kalau dicermati, terdapat pernyataan Airlangga yang membantah prediksi sejumlah pengamat yang menyebut KIB bakal bubar, lalu salah satu partai anggotanya beralih mendukung Ganjar Pranowo," ujar Nazar dalam keterangannya, Minggu (23/4).

Nazar lantas mengutip pernyataan Airlangga menjawab pertanyaan wartawan saat di DPP Partai Golkar, Jakarta, Sabtu (23/4) malam.

Airlangga menyebut pencapresan Ganjar oleh PDIP merupakan hal biasa. Dia menyebut masing-masing partai politik punya pencapresannya sendiri.

Pernyataan itu dikemukakan Airlangga menjawab pertanyaan apakah langkah PDIP mengusung Ganjar memengaruhi KIB.

Menurut Direktur Pusat Studi Islam dan Demokrasi (PSID) ini, KIB berpotensi mendukung Airlangga sebagai kandidat presiden.

Sementara untuk posisi kandidat wakil presiden Nazar menyebut Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko paling berpeluang mendampingi Airlangga.

Dia berbicara berdasarkan hasil survei Indonesia Network Election Survei (INES) beberapa waktu lalu.

Responden diminta memilih pasangan kandidat presiden dan wakil presiden.

Hasilnya, elektabilitas Airlangga Hartarto-Moeldoko mencapai 40,2 persen. Disusul Prabowo Subianto-Muhaimin Iskandar 19,7 persen.

Puan Maharani-Ganjar Pranowo 20,2 persen, Anies Baswedan-Agus Harimurti Yudhono 11,3 persen dan tidak memilih sebanyak 8,6 persen.

"Jadi, Moeldoko lebih berpotensi menjadi kandidat wakil presiden mendampingi Airlangga Hartarto," ucapnya.

Nazar lebih lanjut mengatakan Moeldoko juga berpeluang besar mendampingi Ganjar di Pilpres 2024.

Peluang Moeldoko sangat terbuka melihat fakta hasil Pilpres 2019.
.
Kemenangan Jokowi ketika itu salah satunya karena menggunakan strategi loyalis memobilisasi massa mengambang di luar parpol koalisi.

"Kemudian, hasil Musyawarah Rakyat (Musra) yang digelar sukarelawan Jokowi di sejumlah daerah juga menunjukkan ada empat nama yang berpeluang besar sebagai kandidat wakil presiden. Yakni, Moeldoko, Mahfud MD, Erick Tohir dan Sandiaga Uno," katanya.

Menurut Nazar, loyalis Jokowi mempunyai sikap menghimpun kekuatan suara rakyat di luar keputusan Parpol PDIP.

Musra akan kembali digelar di Istora Senayan, Minggu 14 Mei 2023 untuk menyikapi arah koalisi menuju pilpres.

"Menurut Saya, komando loyalis Jokowi terutama Projo (Pro Jokowi) aktif untuk mendapatkan kemenangan suara akar rumput, menjalin kekuatan berbagai organisasi masyarakat di bawah asuhan Moeldoko sebagai Dewan Pembina Projo," ucapnya.

Berbagai aliansi organisasi Moeldoko juga tidak pernah berhenti bergerak dan terus memacu semangat menggalang kekuatan suara rakyat.

"Moeldoko tegak lurus bersama Jokowi dalam menentukan sikap koalisi parpol untuk diusung menjadi cawapres," katanya.

Nazar menyebut Golkar juga menyikapi peta politik terkini dengan mencoba menyandingkan nama-nama kandidat untuk didukung di Pilpres 2024.

Di antaranya Airlangga coba dipasangkan dengan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto untuk penggabungan dua poros, yakni KIB dengan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) menjadi koalisi besar.

Namun demikian, Nazar meyakini Golkar dan Gerindra tetap sesuai keputusan musyawarah nasional masing-masing partai.

Yakni, Golkar mendukung Airlangga Hartarto dan Gerindra mendukung Prabowo Subianto sebagai kandidat presiden.
Moeldoko Mendapatkan Dukungan Cawapres 2024 Mendampingi Ganjar Pranowo dan Airlangga Moeldoko Mendapatkan Dukungan Cawapres 2024 Mendampingi Ganjar Pranowo dan Airlangga Reviewed by Oposisi Cerdas on Rating: 5

Tidak ada komentar