PSI Sindir Follower Hilang, Demokrat Balas Pantun 'Makan 3 Ngaku 2'
Partai Demokrat dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) saling sindir di Twitter. Saling sindir itu menyangkut akun Twitter Partai Demokrat yang jumlah followenya sempat drop.
Dropnya jumlah follower akun Twitter Demokrat diketahui pada Kamis (27/4) kemarin. Saat itu, akun Twitter Demokrat yang dibuat sejak Februari 2011 hanya diikuti ratusan akun saja dari semula dua ratusan ribu akun.
Di tengah kehebohan ini, akun Twitter DPP PSI mengunggah cuitan. Akun @psi_id mencuit doa agar akun Twitter mereka tidak mengalami kehilangan follower. PSI juga menyinggung soal tiket ke kantor bos Twitter Elon Musk.
"Ya Tuhanku... Lindungilah akun ini dari kehilangan followers dan following... Agar kami tidak keder bin pusing.. Kami belum mampu tuk beli tiket ke kantornya @elonmusk. Minta aminnya dong Sis dan Bro," cuit DPP PSI pada Kamis (27/4), pukul 19.44 WIB.
Untuk diketahui, Deputi Bakomstra Demokrat Cipta Panca Laksana menyebut pihaknya sudah mengirimkan utusan ke kantor Twitter di Jakarta untuk mengatasi permasalahan jumlah follower tersebut.
Kemudian berselang satu hari atau pada Jumat (28/4/2023), pukul 08.26 WIB, akun Twitter @PDemokrat pun akhirnya pulih. Akun tersebut kini memiliki followers sebanyak 233 ribu yang padahal sebelumnya follower hanya diikuti ratusan akun saja.
Partai Demokrat melontarkan pantun soal 'makan 3 ngaku 2'. Demokrat juga menyebutkan kata 'Cipali' dalam pantun tersebut.
"Beli mangga di Cipali, Jangan makan tiga ngakunya dua, Alhamdulillah akun kembali, Makasih atas doa sahabat semua," cuit Demokrat.
Demokrat juga mengajak netizen untuk membuat pantun yang mengandung kata 'makan 3 ngaku 2'.
"Karena admin lagi senang akun kembali, admin ajak netizen bikin pantun. Syaratnya harus mengandung: makan 3 ngaku 2. Pantun yg menarik akan di-RT," tulis akun Demokrat.
Sumber: detik
Foto: Kolase bendera Demokrat dan PSI/Net
PSI Sindir Follower Hilang, Demokrat Balas Pantun 'Makan 3 Ngaku 2'
Reviewed by Oposisi Cerdas
on
Rating:
Tidak ada komentar