Breaking News

Ade Armando Tak Terima Lina Mukherjee Dipenjara: Apakah Muslim Makan Babi Itu Haram?


Pegiat media sosial Ade Armando meminta agar seleb Tiktok Lina Mukherjee tak dipenjara atas kasus makan babi dengan mengucap bismillah.

Menurut Ade Armando, pihak yang menganggap Lina Mukherjee melakukan penistaan agama usai makan babi mengucap bismillah sangat berlebihan.

Padahal Ade Armando merasa Lina Mukherjee dalam konten makan babi di saluran sosmednya tengah bercanda alias melucu.

"Soal penghinaan Lina digugat karena mengucapkan bismillah sebelum makan babi, buat saya ini kan tuduhan berlebihan. Lina jelas sedang bercanda, dia tidak menghina, dia bercanda," kata Ade Armando di Cokro TV, disitat Jumat 5 Mei 2023.

Ade Armando mempertanyakan mengapa harus ada hukuman pidana pada muslim yang memakan babi. Dan mengapa makan babi, bahkan lebih spesifik lagi kulit babi, harus dianggap sebagai penistaan agama.

Bagi Ade, Lina Mukherjee adalah anak muda yang berpikir bebas kreatif dan terbuka. Gaya bercanda semacam ini diakui memang kurang serasi dengan pandangan para orang tua. Karena seolah dianggap agak kurang ajar.

Akan tetapi Ade Armando justru tak terima kalau bercanda semacam itu masuk dalam penistaan agama. Apalagi si pelapor, Ustaz Syarif Hidayat dari Palembang, melaporkannya karena Lina makan kulit babi masuk dalam kategori penistaan agama.

"Jadi saya berharap Lina jangan sampai masuk penjara hanya gara-gara kasus babi kriuk ini," katanya.

3 Poin Aneh Kasus Lina Mukherjee Makan Babi Kriuk 

Selanjutnya, Ade Armando menyatakan kasus Lina Mukherjee makan babi kriuk dengan mengucapkan bismillah ini sebetulnya sederhana.

Kata dia, ada tiga persoalan yang harus dipahami secara proporsional. Pertama, apakah makan babi itu haram tanpa terkecuali. Kedua apakah melakukan sesuatu yang diharamkan agama adalah penistaan terhadap agama.

Ketiga apakah bercanda soal agama adalah penistaan agama yang layak dikenakan hukum pidana. Ade lantas mengulas satu per satu poin tersebut.

Pertama soal pelarangan makan babi itu sendiri. Dia tahu bahwa mayoritas umat Islam di dunia percaya kalau babi itu haram dimakan. Memang ada perdebatan tentang apakah yang dilarang hanya daging babi, atau juga seluruh bagian tubuh babi.

Tapi terlepas dari itu, Ade memahami mayoritas umat Islam percaya babi itu haram. 

"Namun setelah mengatakan itu, kita juga harus tahu bahwa tidak semua umat Islam percaya bahwa babi di masa ini haram dimakan. Salah satu interpretasi bilang bahwa yang diharamkan adalah binatang bernama khinzir. Kata itulah kata khinzir yang digunakan dalam Alquran."

"Khinzir beda dengan babi ternak yang dijadikan makanan saat ini. Khinzir adalah hewan liar yang hidup di gurun Arab, di masa Nabi Muhammad hidup dulu," katanya.

Menyamakan khinzir dengan babi ternak kata Ade, adalah hasil interpretasi yang bisa diperdebatkan. Karena itu, kalau khinzir diharamkan, artinya tidak otomatis berarti babi ternak pun diharamkan.

"Tolong dicatat, saya tidak sedang mempromosikan makan babi ya. Saya tidak makan babi. Tapi ingin saya tekankan, melarang makan babi di saat ini adalah hasil interpretasi juga, dan kalau ada muslim yang percaya babi ternak itu halal, itu adalah hak sepenuhnya dia," katanya.

Ade lalu menyebut bahwa babi itu tidak tunggal, ada banyak jenis babi di luar babi ternak. Misalnya ada babi kerdil, babi rusa, babi hutan raksasa, ada babi semak Afrika, dan lain-lain.

Masing-masing jenis babi ini memiliki pola hidup kesukaan makanan, tingkat kebersihan yang berbeda-beda. Soal apakah semua babi itu perlu disamakan, itu pun tergantung pada interpretasi. 

Kedua perihal apakah melakukan sesuatu yang diharamkan agama adalah penistaan terhadap agama. Menurut dia jelas tidak banyak muslim melakukan hal yang masuk dalam kategori haram tapi tidak dianggap melakukan penistaan agama.

Misalnya saja soal shalat. Seperti diketahui, banyak muslim yang tidak menjalankan kewajiban itu. "Kalau salat itu wajib, ya berarti tidak salat haram. Dengan kata lain tidak salat itu sejajar dengan makan babi," katanya.

Dia lalu mempertanyakan mengapa umat Islam tidak ribut ketika ada banyak muslim tidak shalat, sementara marah besar ketika ada muslim yang dengan terang-terangan makan babi.

Sementara ketika ada muslim makan babi, tindakan itu dinilai tidak ada dampaknya pada orang lain. Sebaliknya, itu malah dianggap mungkin justru akan menumbuhkan industri makanan dan membuka lapangan pekerjaan.

"Jadi kenapa harus ada hukuman pidana pada muslim yang memakan babi Mengapa makan babi bahkan lebih spesifik lagi kulit babi harus dianggap sebagai penistaan agama," katanya.

Soal ketiga adalah soal penghinaan Lina digugat karena mengucapkan bismillah sebelum makan babi karena tindakannya itu dia dianggap menodai mencemarkan menghina agama. Buat dia ini tuduhan berlebihan.

Jangan Selalu Anggap Serius

Lina dianggap bercanda. Walau terdengar menggelikan makan babi baca bismillah, namun itu seolah seperti jokes biasa saja.

"Saya sih khawatir para penggugat memang tidak punya sense of humor, bagi mereka hidup harus dijalani serius, agama harus dijalani serius, padahal humor itu penting dalam hidup untuk menjaga kesehatan jiwa," katanya soal kasus Lina Mukherjee makan babi kriuk baca bismillah.

Sumber: poskota
Foto: Ade Armando bela Lina Mukherjee yang makan babi kriuk. Foto: Kolase/Ist.
Ade Armando Tak Terima Lina Mukherjee Dipenjara: Apakah Muslim Makan Babi Itu Haram? Ade Armando Tak Terima Lina Mukherjee Dipenjara: Apakah Muslim Makan Babi Itu Haram? Reviewed by Oposisi Cerdas on Rating: 5

Tidak ada komentar