Bendera LGBT Berkibar di Monas saat Acara Women's March Jakarta, Kok Bisa?
Bendera LGBT berkibar di kawasan Monas, Jakarta Pusat beredar di media sosial.
Kejadian bendera LGBT berkibar ini terjadi dalam aksi peringatan Women's March Jakarta yang digelar baru-baru ini.
Foto-foto aksi Women's March Jakarta dengan bendera LGBT berkibar tersebut pun menjadi viral di berbagai media sosial.
Pemandangan bendera LGBT yang mencuri perhatian ini pertama kali diunggah oleh akun Twitter @sosmedkeras.
Melalui foto-foto tersebut, terlihat puluhan orang berkumpul di kawasan Monas. Berdasarkan informasi yang beredar, aksi ini dilangsungkan pada Sabtu, 20 Mei 2023.
Namun, Kepala Satuan Pamong Praja (Satpol PP) Jakarta Pusat, Parlubutan Purba, mengaku tidak mengetahui adanya bendera LGBT yang berkibar dalam aksi tersebut.
"Saya tidak mengetahui hal tersebut," ujar Purba ketika dihubungi oleh wartawan pada Selasa, 23 Mei 2023.
Menurut Purba, izin terkait aksi ini bukan di wilayah Satpol, namun berada di wilayah Polda Metro Jaya.
"Izin untuk aksi tersebut berada di Polda Metro Jaya, bukan di Satpol," tegasnya.
Women's March Jakarta adalah perayaan perempuan yang diinisiasi oleh kelompok Feminis Jakarta.
Dilansir dari jakartafeminist.com, Women's March Jakarta pertama kali diadakan pada 2017. Pada awalnya, aksi Women's March Jakarta hanya diikuti oleh sekitar 400 orang.
Namun, sejak itu gerakan ini terus berkembang dan saat ini memiliki anggota sekitar 8.000 orang.
Seiring berjalannya waktu, Women's March Jakarta telah menjadi gerakan aksi yang menuntut perubahan kebijakan yang berdampak pada kelompok perempuan dan kelompok rentan lainnya.
Dalam aksi ini, mereka menyoroti isu-isu yang berhubungan dengan kelompok rentan seperti minoritas gender dan seksual, pekerja rumah tangga, buruh migran, masyarakat adat, dan kelompok lainnya.
Tujuannya adalah untuk memperjuangkan kesetaraan, keberagaman, dan keadilan bagi semua orang di Indonesia.
Gerakan ini sebenarnya bermula di Amerika Serikat sebagai respons atas pemilihan Presiden Donald Trump pada tahun 2016.
Aksi tersebut kemudian menjadi gerakan global yang menginspirasi banyak perempuan di seluruh dunia untuk berdiri bersama dan memperjuangkan hak-hak mereka.
Dalam Women's March Jakarta, para peserta tidak hanya berjalan dan berteriak slogan-slogan tuntutan.
Mereka juga mengadakan berbagai kegiatan seperti diskusi, lokakarya, dan pertunjukan seni yang bertujuan untuk menyampaikan pesan-pesan penting tentang kesetaraan gender dan hak asasi manusia.
Meskipun Women's March Jakarta mendapat dukungan dari banyak pihak, tak jarang pula gerakan ini menuai kontroversi.
Sebagian orang menganggap bahwa kehadiran bendera LGBT dalam aksi tersebut bertentangan dengan nilai-nilai dan norma yang berlaku di Indonesia.
Women's March Jakarta diketahui sebagai wadah bagi semua orang yang ingin berjuang untuk kesetaraan dan keberagaman.
Tujuan untuk menciptakan masyarakat yang inklusif, di mana setiap individu dihormati dan diperlakukan dengan adil tanpa memandang gender, orientasi seksual, atau latar belakang mereka.
Dengan semakin berkembangnya Women's March Jakarta, diharapkan kesadaran akan pentingnya kesetaraan dan keberagaman semakin meningkat di masyarakat.
Gerakan ini menjadi panggilan untuk semua orang agar bersatu dan berjuang bersama demi menciptakan perubahan positif bagi semua individu di Indonesia.
Women’s March Jakarta merupakan suara bagi semua orang yang ingin melawan diskriminasi, menuntut hak-hak mereka, dan memperjuangkan keadilan sosial.***
Sumber; harianhaluan
Foto: Acara Women's March Jakarta (Twitter @sosmedkeras)
Bendera LGBT Berkibar di Monas saat Acara Women's March Jakarta, Kok Bisa?
Reviewed by Oposisi Cerdas
on
Rating:
Tidak ada komentar