Buya Hamka: Engkau Berontak Baswedan!
Sekilas, postingan calon presiden Anies Baswedan di jejaring sosial
Instagram tiga hari lalu itu biasa saja. Dia hanya mengunggah tiga kertas
lusuh.
Gambar itu lantas diberi keterangan: Mengenang dan membaca kembali surat
dari Buya Hamka kepada kakek (AR Baswedan) di tahun 1974, yang kemudian juga
dimuat di majalah Panji Masyarakat (Panjimas).
AR Baswedan dikenal sebagai seorang jurnalis dan diplomat. Dia adalah
keturunan Arab yang pernah menjadi Wakil Menteri Muda Penerangan pada
Kabinet Sjahrir. AR Baswedan juga pernah menjabat anggota Badan Pekerja
Komite Nasional Indonesia Pusat, anggota parlemen, dan anggota Dewan
Konstituante.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Iseng-iseng membaca isi unggahan Anies itu, ternyata menarik. Haji Abdul
Malik Karim Amrullah atau dikenal sebagai Buya Hamka tampak terkesan dengan
sikap teguh Abdurrahman (AR) Baswedan. Seorang keturunan Arab yang teguh
untuk membela Indonesia. Dan yang tidak lain adalah kakek dari Anies
Baswedan, bakal calon presiden yang diusung Partai NasDem bersama Demokrat
dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Opini Buya Hamka itu terbit di Majalah Panjimas pada 21 November 1974. Hamka
yang dikenal sebagai seorang filsul, ulama, dan sastrawan itu menyebut AR
Baswedan sebagai sahabatnya.
Memberontak keturunan Arab
Di awal tulisannya, Hamka bercerita bagaimana AR Baswedan punya pandangan
berbeda, kalau bukan menyebut istilah “memberontak”, atas kedudukan orang
Arab saat itu di Indonesia. Penjajah Belanda mencoba mengadu domba orang
Indonesia dengan menempatkan orang Arab lebih tinggi kedudukannya dari anak
negeri.
Namun, AR Baswedan berbeda. Bahkan, frasa Hamka dalam tulisannya itu amat
tegas: “Engkau berontak Baswedan!”
“Berontak bukan saja kepada perasaan tinggi setingkat lalu isolasi, tetapi
berontak juga kepada rasa kebangsaan atau nasionalisme Indonesia yang baru
saja tumbuh, baru saja dikobar-kobarkan, yang orang Belanda turut
menanamkannya, yaitu bahwa orang Arab ialah orang asing!” kata Hamka.
Hamka lalu melanjutkan, “golonganmu tidak lagi bermimpi tentang padang
pasir, melainkan hidup dalam ‘alam kenyataan’.”
“Kami adalah bangsa Indonesia! Tidak ada kekuatan yang dapat menyisihkan
kami!”
Durian, bukan kurma
Hamka mengenang AR Baswedan bukan saja memberontak secara pemikiran, tapi
juga perkataan dan perbuatan. Amsal yang dipakai Hamka sangat kuat terkait
dengan sikap AR Baswedan ini.
“Arab Indonesia dibesarkan dengan gado-gado, bukan dengan mulukhia (sayuran
khas Arab). Dengan durian, bukan dengan kurma. Dengan sejuknya hawa gunung,
bukan dengan panasnya padang pasir!”
Sikap Baswedan ini, menurut Hamka, menegaskan bahwa sejarah Islam dan
perkembangannya di Indonesia telah kaya dengan peranakan-peranakan Arab.
Jauh sebelum datang penjajahan Barat. Dia menyebut, salah satunya adalah
Ibnu Bathuthah. Tersebut pula Syarif Hidayatullah yang terkenal dengan Sunan
Gunung Jati.
“Dia itu (Sunan Gunung Jati) ialah orang Aceh dari Pasai (Kesultanan
Samudera Pasai), peranakan Arab bangsa Syarif dari Hejaz (sebuah wilayah di
sebelah barat laut Arab Saudi),” tulis Hamka.
Bukan bermimpi padang pasir
Penutup tulisan yang sudah berumur hampir 49 tahun itu pun amat kuat dan
masih sangat relevan. Merujuk pada foto AR Baswedan yang mengenakan peci
hitam pada halaman muka Majalah Panjimas, Hamka memberikan kesan yang sangat
lekat atas persahabatannya dengan AR Baswedan.
“Engkau telah mulai tua sebagai juga aku. Tetapi mata masih bersinar
berapi-api, menunjukkan keyakinan akan kebenaran pendirian. Dan membayangkan
juga rasa syukur, karena golonganmu tidak lagi bermimpi tentang padang
pasir, melainkan hidup dalam ‘alam kenyataan’: “Kami adalah penjaga bangsa
Indonesia! Tak ada kekuatan yang dapat menyisihkan kami!”
Unggahan Anies ini disukai 58,8 ribu pengikutnya. Sebanyak 1.449 orang juga
berkomentar atas unggahan mantan Gubernur DKI Jakarta ini. Salah satunya
adalah komentar dari @syarifullohsuryana:
“Hanya orang yang tidak tahu sejarah yang meragukan ke-Indonesia-an pak
Anies Rasyid Baswedan, semoga Alloh SWT memberikan kemudahan kesabaran dan
keikhlasan untuk menjadi presiden kami di 2024.”
Sumber:
hajinews
Foto: Surat Hamka untuk AR Baswedan/Net
Buya Hamka: Engkau Berontak Baswedan!
Reviewed by Oposisi Cerdas
on
Rating:
Tidak ada komentar