Ketika AHY dan JK Kompak Peringatkan Anies: Pemerintahan Jokowi Tinggalkan Beban Utang Lebih Dari 7.800 T
Pemerintahan Joko Widodo selama dua periode dinilai akan meninggalkan utang berkisar Rp 7.800 T untuk presiden berikutnya. Itulah yang mungkin akan menjadi beban berat bagi Anies Baswedan jika terpilih di pilpres 2024.
Menurut Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), utang Indonesia terus membengkak.
Dia menyebut angka kenaikan utang saat ini bertambah lebih dari Rp 5.000 triliun sejak 8 tahun yang lalu. “Para tokoh nasional termasuk Pak Jusuf Kalla mengingatkan, siapa pun Presiden ke depan, siapa pun yang akan memerintah ke depan, akan terbebani dengan utang yang sangat berat hingga saat ini mencapai Rp 7.800 triliun,” kata AHY dalam acara Milad PKS ke-21 di Istora Senayan, Jakarta, Sabtu (20/2/2023).
AHY lantas memperingatkan Anies Baswedan yang hadir di lokasi. Dia menduga pekerjaan Anies akan berat apabila berhasil menjadi Presiden. “Jadi Mas Anies Baswedan, ini merupakan tantangan terbesar nanti jika insyaallah Tuhan menakdirkan Mas Anies jadi presiden Indonesia,” imbuh AHY.
Awalnya, AHY mengeklaim bahwa banyak rakyat Indonesia yang menantikan agar perubahan dan perbaikan segera terjadi. Namun nyatanya, rakyat saat ini menghadapi banyak permasalahan.
“Rakyat hari ini menghadapi banyak permasalahan. Betul ya Bapak/Ibu sekalian?” tanya AHY. Para kader PKS yang hadir di lokasi berteriak, “betul!”
AHY lantas menjelaskan, permasalahan utama yang dihadapi oleh rakyat Indonesia adalah problematika mengenai ekonomi dan kesejahteraan.
Menurutnya, harga-harga bahan pokok naik sehingga harganya mahal dan sulit untuk dijangkau. Selain itu, pupuk juga langka dan harganya mahal.
Padahal, penghasilan rakyat tidak kunjung naik. “Sedangkan kita tahu kesejahteraan ASN, TNI, Polri juga stagnan, tidak ke mana-mana. Lapangan kerja sulit, banyak yang sudah lulus kuliah tapi tidak dapat pekerjaan,” tuturnya.
“Sedangkan anggaran negara yang digelontorkan untuk pembangunan proyek-proyek mercusuar tidak bisa dirasakan langsung oleh masyarakat kecil atau wong cilik,” sambung AHY yang disambut tepuk tangan ribuan kader PKS.
Apa yang disampaikan AHY terkait beban utang itu juga dibenarkan oleh Wakil Presiden Ke-10 dan 12 Republik Indonesia Jusuf Kalla (JK) yang juga turut memberikan sambutan dalam acara Milad PKS ke-21 di Istora Senayan, Jakarta.
Petinggi Partai Golkar ini menegaskan, pembayaran utang luar negeri Indonesia menembus angka terbesar sepanjang sejarah republik ini berdiri. “Pak AHY tadi mengatakan utang besar, betul, setahun bayar utang lebih Rp 1.000 triliun, terbesar dalam sejarah Indonesia sejak merdeka,” katanya.
JK pun mengaku terlibat dalam kebijakan utang tersebut karena menjadi Wakil Presiden saat Jokowi menjabat periode pertama sebagai presiden.
Namun, menurut JK, yang lebih penting saat ini adalah perubahan agar utang negara ini tidak berdampak pada masalah sosial yang semakin meluas di Indonesia.
“Masalah sosial sekarang sudah mulai berbahaya, ibu-ibu (flexing) pakai tas bagus jadi musuh masyarakat, apalagi pakai tas Hermes, bukan dia yang salah suaminya yang ditawan. Ada pula anak pakai motor besar jadi musuh masyarakat,” tuturnya.
Menurut JK, masalah sosial yang terjadi saat ini menandakan adanya kondisi sosial yang buruk di negeri ini, khususnya pada pemerataan ekonomi.
Dia khawatir, apabila pemerataan dan keadilan sosial tidak segera terlaksana, maka peristiwa kerusuhan Mei 1998 bisa terulang kembali.
“Satu langkah ini apabila tidak diselesaikan keadilan akan jadi lagi tahun 98. dan kita tidak ingin, kita harus hindari itu dengan pemerataan,” sambung JK.
Sebagaimana diketahui, selain AHY dan JK, acara Milad PKS ini juga turut dihadiri oleh bakal calon presiden Anies Baswedan dan wakil ketua umum Partai Nasdem Ahmad Ali.
Lalu, acara ini dihadiri oleh sekira 20.000 kader PKS dari wilayah DKI, Banten dan Jabar.
Sumber: hajinews
Foto:
Ketika AHY dan JK Kompak Peringatkan Anies: Pemerintahan Jokowi Tinggalkan Beban Utang Lebih Dari 7.800 T
Reviewed by Oposisi Cerdas
on
Rating:
Tidak ada komentar