Luhut: Presiden Mendatang Jangan yang Pintar Ngomong Tapi Hatinya Enggak Ada, Tak Berguna
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marvest) Luhut Binsar Pandjaitan berbicara soal presiden berikutnya pasca Jokowi turun tahta jadi orang nomor 1 RI.
Menurut Luhut ada sejumlah kriteria yang dianggap pas untuk menjadi presiden menggantikan Jokowi ke depan.
Sebelum Luhut bicara soal sosok presiden, dia sendiri telah mengumumkan bahwa dirinya merasa lelah dan tidak akan bergabung dalam pemerintahan berikutnya.
"Cukuplah saya kan sudah tua. Ada banyak orang yang lebih muda," kata Luhut kepada wartawan setelah makan siang bersama Surya Paloh di Wisma Nusantara, Jakarta, pada Jumat 5 Mei 2023.
Dalam konteks ini, Luhut mengharapkan generasi penerus khususnya mereka yang masih muda untuk berpartisipasi dalam Pemilihan Presiden pada tahun 2024 dan menjadi Presiden RI.
"Saya harap siapapun yang menjadi Presiden, maksud saya carilah yang muda-muda, profesional, dan bisa memberi kontribusi yang bagus dan punya hati yang baik," ujar Luhut.
Luhut menekankan bahwa calon presiden muda yang memiliki hati yang baik sangat penting untuk membangun negara.
Menurutnya, seorang pemimpin harus lebih dari sekadar pandai dalam berbicara, tetapi juga memiliki karakter dan hati yang baik.
“Jangan asal ngomong saja. Pintar tapi hatinya enggak ada, enggak punya karakter yang bagus ya enggak ada guna juga,” tuturnya.
Berdasarkan pengalamannya selama delapan tahun di pemerintahan, Luhut mengungkapkan bahwa karakter seorang pemimpin yang tangkas dan berhati baik sangat penting untuk kemajuan bangsa Indonesia ke depan.
"Dalam pengalaman saya selama hampir delapan tahun, saya percaya karakter sangat penting. Saya juga telah berbicara dengan Pak Surya dan tentu saja Presiden akan membutuhkan karakter seorang pemimpin yang baik di masa depan," tegas Luhut soal presiden berikutnya.
Sumber: poskota
Foto: Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marvest) Luhut Binsar Pandjaitan/Net
Luhut: Presiden Mendatang Jangan yang Pintar Ngomong Tapi Hatinya Enggak Ada, Tak Berguna
Reviewed by Oposisi Cerdas
on
Rating:
Tidak ada komentar