Breaking News

Surya Paloh Ingatkan Jokowi: Roda Kehidupan Berputar, Apa Sesudah Lengser Presiden Tidak Butuh NasDem?


Presiden Joko Widodo (Jokowi) disebut-sebut sudah tidak membutuhkan Partai NasDem lagi di pemerintahan. Surya Paloh pun merespons anggapan tersebut.

Surya Paloh beranggapan Jokowi belum tentu tidak membutuhkan Partai NasDem lagi. Ia meyakini Jokowi akan membutuhkan NasDem bila tak menjabat sebagai presiden lagi.

"Hari ini Presiden Jokowi tidak memerlukan saya dan NasDem, apa memang besok dia juga tidak memerlukan? Apa lusa beliau tidak memerlukan? Apa sesudah dia tidak menjadi presiden lagi dia tidak memerlukan NasDem? Belum tentu!" ujar Surya Paloh dikutip dari CNNIndonesia, Rabu (10/5/2023).

Lebih lanjut, Surya Paloh menanggapi santai isu yang menyebut Jokowi sudah tak lagi membutuhkan dirinya dan Partai NasDem.

Menurutnya, siklus kehidupan berputar. Apabila seseorang hari ini tidak dibutuhkan, di kemudian hari bisa saja menjadi sangat diperlukan.

"Hidup ibarat siklus roda pedati yang berputar. Hari ini boleh dianggap barangkali ah kurang pas ini, Bung Surya dan NasDem-nya karena mengusung Anies Baswedan. Mungkin tidak selamanya begitu, saya berpikir dalam hal positif thinking," tegas Surya Paloh.

Seperti diketahui, Partai NasDem belakangan ini seolah dibuang oleh Presiden Jokowi. NasDem terkesan tak dianggap lagi sebagai partai koalisi pemerintah.

Sikap Jokowi terhadap NasDem itu berubah drastis pasca Surya Paloh mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai calon presiden (Capres) 2024.

Eks Wali Kota Solo itu disebut-sebut tak suka kalau NasDem mencapreskan Anies yang dianggap sejumlah pihak sebagai oposisi pemerintah.

Sumber: populis
Foto: Presiden Joko Widodo dan Surya Paloh/Net
Surya Paloh Ingatkan Jokowi: Roda Kehidupan Berputar, Apa Sesudah Lengser Presiden Tidak Butuh NasDem? Surya Paloh Ingatkan Jokowi: Roda Kehidupan Berputar, Apa Sesudah Lengser Presiden Tidak Butuh NasDem? Reviewed by Oposisi Cerdas on Rating: 5

1 komentar:

  1. Mungkin TDK membutuhkan, bahkan TDK butuh kepada semua partai, sbb karirnya sdh selesai menjadi presiden dua periode, lagipula dia juga tdk punya partai ( TDK ketum partai). Pak Paloh harus menyadari bagaimana ketika estafet kepemimpinan yg TDK berkesinambungan.

    BalasHapus