Jokowi Menuju “Sakaratul Maut”?
Jika ditamsilkan orang yang akan meninggal, Jokowi sedang menghadapi sakaratul maut. Sakaratul maut menjadi penentu apakan seseorang itu akan berakhir baik (husnul-khatimah) atau sebaliknya akan berakhir buruk (suu-ul khatimah)
Sakarat artinya mabuk. Maut artinya mati. Sakaratul-maut bisa makna hakiki (sebenarnya) bisa bermakna majazi (kiasan). Secara hakiki adalah keadaan seseorang menjelang ajal tiba atau dicabut ruh dari tubuhnya.
Secara medis dia masih hidup, tetapi secara ruhani dia sudah memasuki alam gaib. Sedangkan makna secara majazi adalah : suatu keadaan atau aktivitas yang sudah hampir berakhir; atau suatu usaha yang sedang collaps.
Kedua makna itu menggambarkan orang atau usaha yang menuju akhir perjalanan hidup/,survival.
Biasanya orang yang sedang sakarat (mabuk) itu dia akan memuntahkan isi wadah apa saja yang selama ini tersimpan di dalam tubuhnya. Jika yang tersimpan adalah air maka yang dimuntahkan juga air. Jika yang di dalam wadah adalah adalah kotoran maka yang dikeluarkan juga kotoran.
Orang baik akan mengeluarkan yang baik-baik sehingga dia berakhir dengan husnul khatimah Orang jahat akan mengeluarkan yang buruk-buruk sehingga dia berakhir dengan suu-ul khatimah
Gejala orang yang sakarat adalah :
Jika dia orang baik dan berakhir dengan *husnul-khatimah*:
1. Segera bertaubat
2. Rajin beribadah
3. Mewariskan kebaikan kepada yang ditinggalkan
4. Memperbaiki hubungan dengan sesama manusia
5. Menyedekahkan harta yang dimilikinya.
6. Menghabiskan waktunya untuk mendekatkan diri kepada Allah
7. Menjauhi dosa dan maksiat
Orang yang bakal berakhir celaka dan *suu-ul khatimah*:
Pertama, Dikunci hati (akal), telinga, mata oleh Allah dari kebaikan (khatamallahu ‘ala qulubihim wa ‘ala sam’ihim wa-alaa absharihim ghisyawah)
Kedua, Amalnya dihiasi oleh iblis yang memandang baik sesuatu yang buruk (tazyin)
“Orang-orang kafir itu dijadikan (oleh syaitan) memandang baik tipu daya mereka dan dihalanginya dari jalan (yang benar). Dan barangsiapa yang disesatkan Allah, maka baginya tak ada seorangpun yang akan memberi petunjuk.” (Q.S.Ar-Ra`d: :33 )
Ketiga, Semua keburukan yang pernah dilakukan dan ingin dilakukan akhirnya muncul :
1. Tukang dusta
2. Tukang ingkar janji
3. Tidak amanah
4. Suka menipu
5. Suka menzhalimi orang lain
6. Lalai ibadah
7. Suka mencuri (korupsi)
8. Suka bermaksiat
9. Memakan hak orang lain
10. Jahat terhadap ulama, dll.
Jadi orang yang dimurkai dan dikutuk oleh Allah, sebelum ajal menjemput pun akan ditunjukkan dulu ketika sakaratul maut.
Jika saja Jokowi di akhir masa jabatannya tidak segera bertobat bahkan malah ingin mewariskan kejahatan dan kedzalimannya kepada keturunannya, sungguh apa yang sangat mengerikan karena dia bukan saja akan menanggung dosa dirinya tetapi juga harus menanggung dosa ahli warisnya dan setiap orang yang telah didzaliminya.
Semoga rezim Jokowi segera mendapat hidayah.
Bandung, 24 Dzulhijjah 1444
Oleh: Sholihin MS
Pemerhati Sosial dan Politik
Disclaimer: Rubrik Kolom adalah media masyarakat dalam menyampaikan tulisannya. Setiap Opini di kanal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis dan oposisicerdas.com terbebas dari segala macam bentuk tuntutan. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai dengan undang-undang pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini. Redaksi oposisicerdas.com akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang sebagai bagian dari hak jawab.
Jokowi Menuju “Sakaratul Maut”?
Reviewed by Oposisi Cerdas
on
Rating:
Astagfirullah
BalasHapus