Kompak, Serikat Pekerja Se-Bogor Dukung Anies Baswedan Bawa Perubahan Lebih Baik

Baca Juga

BOGOR, 22 Juli 2023 - Para buruh se-Bogor yang tergabung dalam berbagai aliansi kompak memberikan dukungan kepada bakal calon presiden Anies Rasyid Baswedan. Dukungan itu disampaikan dalam acara Silaturahmi Anies Baswedan dan Serikat Buruh Se-Bogor yang digelar di Bogor, Sabtu (22/7/2023).

Sebanyak 14 serikat buruh Bogor yang berkumpul untuk menyuarakan aspirasi kepada bakal capres dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan diantaranya Serikat Pekerja Nasional (SPN), SP Agua Group, SP Indocement, SP Pabrik Garmen dan Tekstil, SP Pabrik Rokok Tembakau, Makanan dan Minuman, SP Daring, SP Pabrik Kimia Energi Pertambangan, Persaudaraan Pekerja Muslim Indonesia 98 (PPMI 98), Serikat Buruh Pabrik Logam Energi Metal, Forum Buruh Bogor, Forum Buruh Perempuan, SP Pabrik Logam Mesin Elektronik (SP — Lemonik), Kelompok Kerja Sub Unit Angkutan Umum 05 (KKSU — 05), Serikat Persatuan Hotel Republik Indonesia.

Anies menyampaikan terdapat sekitar 11 aspirasi yang disampaikan serikat buruh, sebagian besar terkait dengan isu kesejahteraan. Selain serikat buruh, hadir juga berbagai tokoh masyarakat Bogor.

Dalam kesempatan ini, Anies mengatakan bahwa hal-hal yang disampaikan para buruh sudah jamak didengar di banyak tempat yang menggambarkan ada beberapa kondisi saat ini yang jauh dari ideal masih dihadapi para buruh.

"Ada 11 [aspirasi] yang tadi diungkapkan. Pesan utamanya adalah mereka menginginkan agar ada peningkatan kesejahteraan di kalangan buruh. Ini jadi bekal untuk saya. Saya selalu sampaikan bahwa ikhtiar dan perjuangan yang kami coba bawa ada perjuangan untuk menghadirkan keadilan dan kesetaraan," kata Anies di Bogor, Sabtu (22/7/2023).

Menurutnya, UUD 1945 merupakan pegangan dalam bernegara dan Pembukaan UUD 1945 menyatakan secara eksplisit apa yang menjadi tujuan bernegara. "Kalau kita bertanya hari ini tentang Indonesia bagaimana seharusnya, maka bukan seharusnya menurut pikiran kita masing-masing, karena kita sudah bersepakat mendirikan sebuah negara namanya Indonesia. Negara menyatakan tujuan, cita-cita, janjinya, tertulis di Pembukaan UUD 1945, yaitu menghadirkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia."

Anies menegaskan bahwa dirinya membawa catatan rekam jejak yang telah dikerjakan selama memimpin DKI Jakarta yang menjadi pusat perekonomian, pusat aktivitas di mana ada pembawa modal, tenaga kerja, ada yang bekerja sehingga harus ada rasa keadilan.

"Kami di Jakarta mengambil kebijakan. Ketika kenyataan bahwa biaya hidup belum setara dengan pendapatan. Pengeluaran tidak seimbang dengan pendapatan, maka harus kita bereskan ini."

Pertama, dengan meningkatkan pendapatan. Kedua, menurunkan biaya hidup. "Jadi, negara di Jakarta hadir dengan berbagai macam fasilitas untuk para pekerja di Jakarta. Jadi, saya ingin tunjukkan bahwa kami mengandalkan prinsip yang ada di Pembukaan UUD 1945, kami terjemahkan dalam kebijakan di Jakarta. Insyaallah pendekatan yang sama juga akan diteruskan jika diberi amanat untuk mengurus Indonesia," tegas Anies.

Anies menambahkan jika negara memperhatikan 4 unsur, yaitu perempuan, lanjut usia (lansia), penyandang disabilitas, dan anak-anak, maka persoalan lainnya akan terselesaikan dan sebaliknya. Selain itu, jika iklim hubungan industrial sehat, maka ekonomi akan take off [tumbuh] dan sebaliknya. "Ini ukuran paling sederhana, apa sih tanda ada kedamaian. Kedamaian itu tandanya bukan berarti tidak ada konflik. Damai itu ditandai ada rasa keadilan, itu damai sesungguhnya."