Orasi Berbalut Doa Anies di Apel Siaga Perubahan, Pengamat: Tanda Fokus dan Paham pada Isu Populis

Baca Juga

Bakal calon presiden (capres) yang diusung Koalisi Perubahan, Anies Baswedan, menyampaikan orasi politik yang dibalut dalam doa-doa yang menyinggung persoalan-persoalan keseharian publik. Secara spesifik Anies menyebutkan soal doa supaya terhindar dari kedengkian dan kezaliman, kemudahan mendapatkan pekerjaan dan rezeki, terhindarkan dari perpecahan bahkan secara harfiah terbebaskan dari jeratan utang pinjaman online (pinjol).

"Ya Tuhan yang maha pengasih, yang maha melepas, dan maha mencukupkan, berikan kepada kami yang sedang terlilit utang, baik utang kepada bank, lembaga keuangan, pinjol, bahkan rentenir, kami berlindung kepadamu dari lemah dan sedih, dari lemah dan malas dari lilitan utang dari penipuan dan tindakan kesewenang-wenangan," munajat Anies yang disambut sahutan amin dari ribuan hadirin yang datang pada Apel Siaga Perubahan di Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta, Minggu 16 Juli 20232.

Kepala Departemen Politik dan Perubahan Sosial Center for Strategic and International Studies (CSIS) Arya Fernandes menilai doa dan orasi itu sebagai bukti bahwa capres Koalisi Perubahan itu sudah fokus pada isu-isu populis atau persoalan-persoalan keseharian publik luas.

“Aspek-aspek yang disampaikan dalam doa Anies berusaha memahami dan menyampaikan apa yang tengah menjadi isu publik terutama pada isu lapangan kerja dan harga sembako, bahkan isu terkini soal jeratan utang pinjol,” ujar Arya dalam keterangannya Minggu (16/7/2023).

Anies, lanjut Arya, paham apa yang menjadi keresahan masyarakat banyak terkait permasalahan-permasalahan ekonomi yang membelit kehidupan keseharian publik. Hal itu, menurutnya bagus karena langsung menyentuh ke tema-tema yang membumi, bukan sekedar orasi berisi pidato atau slogan-slogan yang elitis dan retoris.

“Publik sudah bisa menilai, mana kandidat pemimpin yang mungkin hanya mampu berpidato secara formal dan klise atau retorika semata. Nilai lebihnya, adalah ketika orasi itu dikemas dalam doa-doa menuju perbaikan dan menjaga persatuan, menunjukkan karakter Anies yang nasionalis religius,” ungkap Arya.

Meski demikian, sambung Arya, semangat perbaikan dan perubahan yang dilontarkan Anies masih tetap dalam koridor kritik yang konstruktif. Tidak semata menuding dan mencela kekurangan kinerja pemerintah yang berkuasa, namun juga menawarkan solusi yang konstruktif.

“Itu terlihat dari materi doa-doa yang dilontarkan Anies bersama para elit parpol Koalisi Perubahan dan kader-kader yang hadir di acara apel siaga. Menunjukkan semangat dan ikhtiar untuk bekerja keras, namun tetap rendah hati dengan berserah diri pada Tuhan atau mengedepankan tawakal,” tutup Arya.