Breaking News

Survei Sebut Mayoritas Pemilih Ganjar Bukan Pembaca Buku


LSI Denny JA merilis hasil survei tentang Pertarungan Capres di 2024. Salah satunya menyoroti preferensi pilihan capres untuk Pilpres 2024 dari responden yang merupakan pembaca buku dan bukan pembaca buku.

Direktur CPI-LSI, Hanggoro Doso Pamungkas mengatakan, tingkat literasi Indonesia termasuk paling rendah di dunia, bahkan ASEAN. Survei mereka menunjukkan 45,7 persen responden tidak sempat membaca dalam satu tahun. "Dan 43,5 responden yang setidaknya membaca satu buku dalam satu tahun," kata Hanggoro, Senin (10/7).

Ia menerangkan, dari yang membaca buku 63,3 persen pembaca buku nonsastra dan 31,1 persen buku sastra. Kemudian, 69,1 persen membaca buku fisik, sedangkan mereka yang membaca buku digital cuma 30,9 persen.

Hanggoro mengungkapkan, dari 43,5 persen pemilih yang setidaknya membaca satu buku dalam satu tahun 38,9 persen memilih Prabowo Subianto disusul Anies Baswedan 32,9 persen. Cuma 22,5 persen memilih Ganjar Pranowo.

"Yang tidak membaca buku, paling banyak memilih Ganjar Pranowo 41,9 persen, Prabowo Subianto 30,3 persen dan Anies Baswedan 12,0 persen," ujar Hanggoro.

Kemudian, pembaca buku sastra 41,9 persen memilih Prabowo, 34,4 persen memilih Anies dan 20,4 persen memilih Ganjar. Pembaca buku nonsastra 37,7 persen memilih Prabowo, 33,1 memilih Anies dan 22,5 memilih Ganjar.

Selain itu, pembaca buku cetak 42,6 persen memilih Prabowo, 29,0 persen memilih Anies dan 21,0 memilih Ganjar. Untuk pembaca buku digital 41,4 persen memilih Anies, 30,2 persen memilih Prabowo, 25,7 memilih Ganjar.

Survei ini dilakukan melibatkan 1.200 responden dengan waktu pengumpulan data 30 Mei-12 Juni 2023. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan tatap muka memakai kuesioner dengan margin of error kurang lebih 2,0 persen. 

Sumber: republika
Foto: Ganjar Pranowo/Net
Survei Sebut Mayoritas Pemilih Ganjar Bukan Pembaca Buku Survei Sebut Mayoritas Pemilih Ganjar Bukan Pembaca Buku Reviewed by Oposisi Cerdas on Rating: 5

1 komentar:

  1. Makanya gampang ditipu. Krn gk pernah terbuka wawasan

    BalasHapus