Dengarkan Petani, Anies Baswedan Jadikan Stabilitas Pangan Sebagai Agenda Utama

Indonesia baru saja merasakan HUT ke-78, namun sejumlah kalangan seperti petani masih belum merasakan kemerdekaan yang sesungguhnya dan harus terus menghadapi masalah yang sama dari tahun ke tahun.

Socib, seorang petani, mengatakan arti merdeka bagi dirinya dan petani-petani lainnya adalah kemudahan mencari pupuk.

“Belum merdeka, tapi tidak dijajah. (Sekarang) Beli pupuk (harganya) mahal, carinya sulit,” ujar Socib di program Suara Reboan Metro TV.

Permasalahan yang dihadapi petani ini bisa jadi berdampak panjang semisal ke tingginya harga pangan.

Berdasarkan survei Indikator Politik Indonesia, harga kebutuhan pokok yang salah satunya adalah pangan, berada di peringkat pertama sebagai masalah mendesak yang harus diselesaikan.

Anies Baswedan, bakal capres dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) mengatakan pemerintahan baru nantinya harus menjadikan stabilitas pangan sebagai agenda utama.

Sejalan dengan itu, lanjut Anies, harus ada keberpihakan kepada para petani, peternak dan nelayan.

“Permasalahan yang dihadapi masih sama. Petani pasti akan bilang pupuk, peternak pasti mengeluh soal pakan,” ujar Anies di program Suara Reboan Metro TV.

Anies menuturkan kalangan petani, peternak dan nelayan sampai saat ini kurang mendapat perhatian publik karena masalah yang mereka hadapi tidak viral di media sosial.

“Mereka tidak ada media sosial, tapi mereka mengalami tekanan yang luar biasa,” ujar Anies.

Lebih lanjut, Anies mengatakan negara sudah mengetahui berapa luas sawah di Indonesia, lalu mengetahui jumlah orang yang harus diberi makan, dan juga mengetahui kebutuhan pupuk. Hanya saja kurang adanya kemauan untuk fokus dalam masalah seputar pangan.

“Yang kita butuhkan adalah kemauan untuk perubahan dan kemauan untuk membereskan,” ujar Anies.

Anies mengatakan stabilitas pangan telah menjadi agenda utama dirinya sejak dulu ketika menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Dia menuturkan bahwa isu pangan sangat penting, dibandingkan dengan isu kemacetan.

“Saat di Jakarta, setiap pagi harus cek pangan di Jakarta. Harga pangan di Jakarta naik atau turun. Kalau harga naik, rumah tangga di Jakarta gelisah,” ujar Anies.

Pemerintah, jelas Anies, harus memastikan para petani mendapat harga yang baik dan di sisi lain rumah tangga juga jangan dibebani harga pangan terlalu tinggi.

“Harus ada tata niaga (pangan) lebih baik,” jelas Anies. (Sepudin Zuhri)