Anies Baswedan Ungkap Muhaimin Iskandar Pemecah Kebuntuan
Anies Baswedan mengungkapkan adanya deadlock atau jalan buntu yang dihadapi partai-partai dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).
Dalam acara Mata Najwa yang juga dihadiri oleh Muhaimin Iskandar yang disiarkan melalui YouTube pada Senin malam (4/9/2023) itu, Anies menceritakan Tim 8 pada akhir Agustus lalu mengalami deadlock terkait dengan calon wakil presiden.
Tim 8 adalah tim kecil yang dibentuk untuk memilih calon wakil presiden bagi Anies Baswedan. Anggota Tim 8 berasal dari perwakilan Anies Baswedan dan perwakilan partai koalisi yakni Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan PKS.
Anies Baswedan mengatakan sejak Juni 2023 dirinya sudah menyampaikan satu nama untuk cawapres yakni Agus Harimurti Yudhoyono.
Namun, kemudian ada perbedaan pandangan dari Partai Demokrat dan Partai Nasdem terkait waktu pendeklarasian. Partai Demokrat ingin agar pendeklarasian dilakukan dengan cepat. Adapun Partai Nasdem tidak menolak nama AHY dan menginginkan agar pendeklarasian dilakukan tidak terburu-buru sambil melihat apakah ada opsi lainnya.
“Dalam hal ini ada beberapa fakta yg terpaksa harus saya sampaikan. Bahwa pada (tanggal) 27, 28, 29 Agustus percakapan insentif di TiM 8. Pada tanggal 28 Agustus terjadi perbedaan pandangan yang tidak bisa dipertemukan.”
“Terjadi (perbedaan) pandangan sangat keras, bahkan sampai gebrak meja. Demokrat ingin (pasangan capres - cawapres) ditetapkan segera, Nasdem (ingin) ditetapkan nanti sambil menunggu opsi lain,” jelas Anies.
Kemudian, di tengah situasi ini muncul opsi yakni mengundang PKB dan menetapkan Muhaimin Iskandar sebagai cawapres.
Anies menuturkan keinginan mengajak PKB bergabung pun sebetulnya sudah disampaikan sejak Juni 2023.
“Kita selalu bersiap dengan situasi apapun tapi sebenarnya obrolan tentang ini (pemilihan Muhaimin Iskandar sebagai cawapres) semua waktunya berjalan relatif cepat, itu betul. Karena waktu pendek dari Selasa pekan lalu (29 Agustus).”
“Walaupun (keinginan) mengundang PKB sudah relatif lama, dari bulan Juni (2023). Saya sudah katakan ke Demokrat maupun Nasdem bahwa kita perlu mengajak PKB,” jelas Anies.
Anies menuturkan nama Muhaimin Iskandar yang diajukan Ketua Umum Nasdem Surya Paloh sebagai cawapres ini juga merupakan sesuatu yang logis.
“Apabila Pak Surya Paloh mengajukan nama yang tidak relevan dengan usaha pemenangan, dan saya menjalankan, maka saya (bisa dibilang) petugas partai. Semata-mata menjalankan. Tapi, apabila nama yang dibawa sesuai kebutuhan kita, seperti yang saya bilang bahwa di bulan Juni (2023) kepada semua, saya sudah katakan kita perlu undang PKB karena kita lemah di Jawa Timur dan Jawa Tengah. Kita perlu partai basis kuat di sana. Jadi ada nama ini, sesuai kebutuhan,” jelas Anies.
Pada akhirnya, ditetapkan pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar untuk nantinya didaftarkan sebagai capres - cawapres pada Pilpres 2024. (Sepudin Zuhri)
Anies Baswedan Ungkap Muhaimin Iskandar Pemecah Kebuntuan
Reviewed by Oposisi Cerdas
on
Rating:
Tidak ada komentar