Babak Baru Kebakaran Bromo, Rombongan Prewedding Tuntut Balik TNBTS
Babak baru dalam kasus kebakaran di Bromo, calon pengantin mengaku menyesali perbuatannya dan meminta maaf. Namun, kepada desa sebut hukum akan tetap dilaksanakan.
Seperti diketahui, belakangan ini masyarakat Indonesia dihebohkan dengan kasus kebakaran Bromo yang disebabkan karena foto prewedding menggunakan flare.
Saat ini, calon pengantin mengaku menyesal dan meminta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia. Meski demikian, kepala desa setempat mengaku akan tetap menjalankan hukum sesuai dengan aturan yang diberlakukan.
Lantas, seperti apakah babak baru dalam kasus kebakaran Bromo? Simak informasi lengkapnya berikut ini.
Sebagian besar masyarakat yang merasakan kerugian akibat kebakaran yang terjadi tentu saja bertanya-tanya terkait dengan nasib calon pengantin di kebakaran Bromo yang melalap flora dan fauna sampai kurang lebih 50 hektar tersebut.
Kini, calon pengantin tersebut dijadikan saksi setelah penetapan tersangka oleh pihak kepolisian. Calon pengantin yang bersangkutan dalam kasus kebakaran Bromo tersebut meminta maaf.
Kepada masyarakat Indonesia, kedua calon pengantin tetap meminta maaf meski kasus hukum terus berjalan. Lima orang saksi kebakaran di Bukit Teletubbies Bromo yang terdiri dari pasangan yang melakukan prewedding dan tiga kru wedding organizer (WO) meminta kepada masyarakat, terkhusus masyarakat suku Tengger, Jumat (15/6/2023).
Hal tersebut diceritakan oleh Mustadji, kuasa hukum dari kelima saksi dan juga tersangka AWEW.
Kelima orang tersebut mendatangi Balai Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, pada Jumat (15/9/2023) pukul 10.00 WIB untuk menyampaikan permohonan maaf atas peristiwa yang menghanguskan lahan sabana tersebut.
Permohonan maaf tersebut juga dihadiri oleh sejumlah tokoh Tengger dan juga Ketua Dusun Parisada Sutomo serta tiga kepala desa yang mewakili enam desa.
Calon pengantin yang bersangkutan, Hendra Purnama menyebut pihaknya tidak sengaja membuat lahan sabana tersebut terbakar dan menyebut bahwa peristiwa yang terjadi adalah musibah.
Mustadji juga turut menemani proses penyampaian permintaan maaf tersebut. Lebih lanjut, Mustadji menambahkan bahwa kliennya sudah mulai berupaya memadamkan api pada saat itu dengan menggunakan semua air persediaan yang ada di dalam mobil.
Namun sayang, api sulit untuk dipadamkan karena terdapat banyak rumput yang kering dan cuaca juga sedang kemarau,
Pada saat itu, Mustadji menyebut bahwa kliennya juga menunggu petugas datang dan tidak kabur dari permasalahan.
Tuntut Balik TNBTS
Mustadji menyebut bahwa sehari setelah kejadian atau pada saat ia menerima kuasa untuk mendampingi para rombongan prewedding tersebut, ia mulai melakukan penelusuran. Namun hasilnya ternyata kesalahan bukan hanya dilakukan oleh kliennya saja.
Menurutnya, ada kesalahan dari pengelola wisata di Gunung Bromo dalam hal ini Balai Besar Taman Nasional Bromo-Tengger-Semeru (BB TNBTS).
"Yaitu adanya kelemahan dari petugas TNBTS sendiri. Di mana aturannya dalam pengelolaan wisata ini harus ada pengawalan atau imbauan kepada pengunjung. Jadi setelah pengunjung bayar (tiket masuk) tidak langsung dibiarkan berkeliaran," kata Mustaji.
Oleh karenanya, Mustaji menyebut pengunjung bisa saja tidak mengetahui hal yang harus dilakukan ataupun hal yang dilarang. Berbeda jika sudah ada pengawalan, termasuk memeriksa barang bawaan yang memungkinkan terjadinya risiko berbahaya dan harus menyesuaikan juga dengan situasi yang ada.
Sumber: suara
Foto: Foto prewedding yang bikin Savana Bromo kebakaran. (Twitter/@kevinpramudya_)
Babak Baru Kebakaran Bromo, Rombongan Prewedding Tuntut Balik TNBTS
Reviewed by Oposisi Cerdas
on
Rating:
Tidak ada komentar