Bacaleg PDIP yang Labrak Rocky Gerung Ngaku Diteror Santet hingga Dipersekusi

Bacaleg dari PDIP di Cianjur, Noviana Kurniati, yang sempat melabrak Rocky Gerung di Mabes Polri, mengaku dipersekusi. Peristiwa itu terjadi hari ini, Rabu (13/9).

Noviana bersama empat orang rekannya hari ini mendatangi Bareskrim Mabes Polri untuk melaporkan aksi teror yang dialaminya usai melabrak Rocky Gerung.

Noviana Kurniati menyebut, kedatangannya ke Bareskrim bersamaan dengan jadwal pemeriksaan Rocky Gerung.

"Jadi tadi itu, sekitar pukul 16.00 WIB saya bersama empat rekan lainnya mendatangi Bareskrim untuk melaporkan aksi teror dan ancaman yang saya terima hingga tadi pagi," kata Noviana kepada wartawan.

"Saat berjalan masuk ke Bareskrim tiba-tiba saja massa loyalisnya Rocky Gerung menghampiri saya dan melakukan persekusi sempat nyeret juga beruntung personel polisi sigap," tambah dia.

Sebelum persekusi hari ini, Noviana mengaku mendapat pesan teror berupa ancaman santet. Ancaman itu yang pada mulanya ingin ia laporkan ke Bareskrim.

"Sampai ada yang mau santet, mungkin dampak dari aksi yang kemarin saya lakukan terhadap Rocky Gerung. Makanya, saya lakukan pelaporan ke kepolisian," kata dia.

"Ini bukti bahwa Rocky telah memecah belah bangsa dengan dia menurunkan massa. Saya tidak akan pernah berhenti, akan terus mengawal kasusnya hingga tuntas," tutur dia.

Akibat insiden itu, Noviana bersama rekannya urung membuat laporan aksi teror yang dialaminya ke Bareskrim.

Sebelumnya Rocky Gerung mengaku tak ambil pusing atas tindakan Bacaleg PDIP dari Dapil 3 Cianjur, Noviana Kurniati, yang melabraknya di depan Mabes Polri pada Rabu (6/9).

"Ya biasa aja lah, mau diapain tuh. Orang dilabrak, atau orang mau memuji," kata Rocky usai menjalani pemeriksaan lanjutan soal pernyataan 'bajingan tolol' di Bareskrim Polri, Rabu (13/9).

Bahkan, Rocky mengeklaim masih banyak orang yang mencintainya. Ia menggambarkannya dengan berpose 'love sign'.

Sumber: kumparan

Foto: Sosok perempuan yang memakai jaket gelap saat Rocky Gerung usai diperiksa Bareskrim, Rabu (6/9). Foto: Dok. Istimewa