Cak Imin: Ibadah Dilarang, Maksiat Diberi Kesempatan, Katanya Bangsa Religius
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar atau akrab disapa Cak Imin mengaku bingung dengan kondisi di Indonesia saat ini, terutama soal ibadah dan maksiat.
Pasalanya menurut Cak Imin, prilaku maksiat lebih bebas daripada melakukan beribadah.
"Ini aneh-aneh di republik ini, orang mau beribadah dilarang-larang, orang mau bermaksiat malah diberi kesempatan," kata dia, saat pertemuan dengan para pemuka agama, di Kelenteng Kong Miao, TMII, Jakarta Timur, dikutip Jumat (15/9/2023).
Menurut dia, agama itu seharusnya menjadi perekat keimanan dan kerukunan, bukan menjadi pemecah belah bangsa.
"Ini katanya bangsa religius, tapi kita menyaksikan justru yang beragama mendapatkan pertentangan, yang berbuat jahat mendapat peluang," tegasnya.
"Nah ini lah yang menjadi apa namanya, fakta dari apa namanya kontradiksi keadaan dari idealisme kita dalam beragama," tandas dia.
Sebelumnya para tokoh lintas agama memberikan tanggapan serta masukan terkait isu keberagaman dan politik.
Beberapa dari pemuka agama mengeluhkan masih adanya tindak ketidakadilan dalam menjalani ibadah. Beberapa pihak mencoba menghalangi umat agama lain dalam menjalani ibadah.
Kemudian, Cak Imin sebagai tokoh Nahdlatul Ulama dan juga bakal calon wakil presiden (bacawapres) merespons keluhan dari tokoh lintas agama.
Diketahui, dalam pertemuan tersebut hadir pula Kiai Said Aqil Siroj, Suhu Beni, Pendeta Arliyanus Larosa, Pendeta Gilbert, Prajanitti Hindu, dan Ketua Umum Agama Konghucu.
Sumber: tvonenews
Foto: Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, bakal calon wakil presiden yang diusung koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Sumber : tvonenews/Muhammad Bagas
Cak Imin: Ibadah Dilarang, Maksiat Diberi Kesempatan, Katanya Bangsa Religius
Reviewed by Oposisi Cerdas
on
Rating:
Tidak ada komentar