Hensat Minta Bahlil Lahadalia ke Rempang Ajak Warga Dialog
Aksi penggusuran berujung ricuh antara warga dengan aparat di Pulau Rempang, Batam, Kepulauan Riau, memicu keprihatinan berbagai kalangan.
Analis komunikasi politik, Hendri Satrio, mengatakan, aparat negara seharusnya belajar dari Presiden Jokowi semasa menjabat sebagai walikota Solo dan gubernur DKI Jakarta.
Saat itu, katanya, saat Jokowi menjabat Walikota Solo, menggelar diplomasi meja makan sebanyak 54 kali dengan para pedagang kaki lima (PKL) Taman Banjarsari, agar mau direlokasi. Akhirnya lebih dari 900 PKL bersedia dipindahkan tanpa bentrok fisik.
Dan semasa Jokowi menjabat gubernur DKI Jakarta, PKL akhirnya bersedia direlokasi ke Pasar Blok G Tanah Abang, juga mengedepankan dialog, tanpa insiden kekerasan.
“Pemerintah lebih baik mendahulukan dialog, dengar apa yang menjadi aspirasi masyarakat,” kata Hendri Satrio kepada wartawan, di jakarta, Jumat (15/9).
Hensat, sapaan akrabnya, juga mengatakan, lebih baik Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, berkunjung ke Pulau Rempang, belajar dari Jokowi dalam hal mediasi dengan warga.
“Bahlil juga harus belajar dan meniru cara-cara Jokowi saat berhadapan dengan situasi seperti itu. Presiden sangat mengedepankan dialog dengan warga," tegasnya.
Sebelumnya, warga Rempang juga menolak klaim Menko Polhukam, Mahfud MD, yang menyebut lahan yang ditempati warga selama ini tidak tergarap.
Masyarakat di pulau itu pun membuktikan bahwa mereka telah berdiam di tempat itu selama puluhan tahun, dan selalu masuk dalam pendataan pemerintah untuk pesta demokrasi lima tahunan.
Sumber: rmol
Foto: Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia/Ist
Hensat Minta Bahlil Lahadalia ke Rempang Ajak Warga Dialog
Reviewed by Oposisi Cerdas
on
Rating:
Tidak ada komentar